SYARAT 24

168 21 2
                                    

---

Happy Reading

---


"Halo Celia..."

"Kau mengatakan tadi bahwa Lio balapan mobil di jalan, dan jalan yang ditentukan sebagai finish adalah jalan Route 99. Betul?" Tanya Celia. Perempuan itu langsung bertanya meyakinkan saat panggilan nya di terima oleh Samuel.

"Benar Celia. Ada apa?"

"Jalan Route 99 di tutup bukan? mengapa Zifa dan Sheryl malah melintas ke jalan tersebut?"

Mata Samuel Membola. Ia kaget mendengar informasi dari Celia.

"Dari mana kau tahu?"

"Aku baru saja melihatnya. Bahkan tanda larang dari jalan tersebut masih terpajang mengapa mobil yang di naiki Zifa dan Sheryl tetap memasuki nya. Bagaimana jika peserta balap tak sengaja menabrak mereka?" Panik Celia. Saat ini Mobil Celia masih berada di luar dekat di depan tanda larang. Ia takut nekat memasuki dan melintas jalan tersebut.

Sepulang dari rumah temannya, Celia melewati jalan pusat perbelanjaan yang disinggahi Zifa dan Sheryl. Dan dua perempuan itu menaiki mobil sebelum Celia mampir menyapa. Ternyata tak lama kemudian mobil itu berputar melewati jalan dengan tanda larang yang masih terpasang. Celia tentu heran dan segera menyusul mobil mereka. Dan ingatan nya terlempar pada beberapa menit yang lalu, saat dirinya di kabari Samuel bahwa mereka berada di area balap tempat mereka dulu nongkrong dan sering kesana. Tentu Celia menebak bahwa saat ini balapan sedang berlangsung. Ia panik bukan main.

Ziano yang melihat tingkah Samuel pun menaikkan alis bertanya. "Kenapa?"

"Mobil yang di kendarai Zifa dan Sheryl memasuki jalan Route 99. Gawat Ziano! Ada yang tidak beres!"

Ziano ikut panik. Tanpa berbicara pun, ia langsung menaiki mobilnya.

"Samuel cepetan!"

Samuel memandang heran pada Ziano. Tanpa banyak tanya pun ia ikut memasuki mobil Ziano.

"Kau akan kemana?" Tanya Samuel.

"Menyusul mobil Lio!"

"Kau gila? bagaimana jika Mobil Lio melintas dengan kecepatan diatas rata-rata tanpa melihat mobil kita? apa kau ingin mati?" Cerocos Samuel.

Ziano tidak peduli. Pikirannya kini di penuhi oleh Sheryl. Gadis yang beberapa Minggu ini menarik perhatiannya.

"Ziano jangan nekat!"

"Kita hanya perlu ikuti jalur putaran Samuel. Kau diam saja!"

"Iya aku paham! tapi tetap saja akan mengacu pada kendaraan lain dan tanpa di sadari mobil akan saling bertabrakan!"

"Dan bagaimana jika Sheryl dan Zifa Disana sudah mati hah!?" Teriak Ziano frustasi.

Kakinya masih tetap menginjak gas dengan kecepatan tinggi.

"Aissh sial!"

Samuel pun kembali menghubungi Celia Disana.

"Halo Samuel, apa Lio sudah mencapai Finish?" Tanya Celia. Ia begitu khawatir pada Zifa dan Sheryl.

"Kami belum tahu. Tenanglah, aku dan Ziano sedang menyusul Lio."

Celia makin terkejut mendengarnya. "Sam, kau serius!"

Samuel mengangguk dengan mata terpejam. "Iya Cell."

"Astaga Tuhan!"

"Ziano, putaran terakhir di depan. Hati-hati!" Peringat Samuel. Ziano hanya mengangguk, ia paham situasi balap saat ini.

SYARATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang