*7*

2.2K 262 11
                                    

Haera menarik tangan Rena saat kakaknya sudah hampir menggapai pagar rumah mereka.  Rena jelas kaget,  tadi gak ada siapa siapa tiba tiba ada yg menarik tangannya. Pikiran buruk sempat menyelimutinya sesaat sebelum menyadari sosok Haera.

"napa sih ra? "

"kita harus ngomong kak"

Haera menutup kembali pagar rumahnya,  Rena diam saja saat Haera menarik tangannya.

Disinilah mereka,  taman di dekat rumah.

"mau ngomong apa? "

"aku tau ya apa yg kakak lakuin akhir akhir ini" ujar Haera membuka percakapan mereka.

Rena melayangkan tatapan bertanya.

"aku gak tau apa yg ada di otak kakak sampai sampai kakak mau dekat lagi sama mantan kakak yg breng__

"HAERA! "

Haera dan Rena saling melemparkan tatapan tajam,  Haera kaget karena Rena membentaknya.

"kakak bentak aku?"

"iya,  kenapa?  Jaga kata kata kamu ya ra,  aku gak di apa apain sama dia kenapa kamu selalu ngatain alin brengsek sih? "

Haera syok,  kakaknya manggil Guanlin dengan nama panggilan sayang mereka dulu saat masih berpacaran.

"alin?  Kakak manggil si brengsek itu alin? "

"Haera" geram Rena saat kata kata itu keluar lagi dari bibir adiknya itu.

"kenapa?  Dia emang breng_

Plak

Habis sudah kesabaran Rena.  Satu tamparan ia layangkan untuk sang adik hanya karena seorang lelaki yg pernah membuatnya terluka dulu.

Haera menggigit bibirnya kuat untuk menahan tangisannya. Ini pertama kalinya Haera di tampar,  sakit,  bukan fisik Haera yg sakit tapi hati Haera sangat sakit. Kakak yg sangat Haera sayangi menamparnya hanya untuk membela laki laki brengsek bernama Guanlin.
Tanpa mengatakan apa apa lagi Haera langsung berlari menjauh dari hadapan Rena.  Setelah Haera pergi Rena langsung terduduk lemas di kursi taman,  Rena menatap tangannya "maafin kakak ra" ujar Rena lirih dengan airmata yg sudah membanjiri pipi mulusnya.

🐻
Haera gak pulang ke rumahnya melainkan pergi ke rumah Jeno. 
Saat ini Haera berada di dekapan Jeno.

"Kak Rena jahat" gumam Haera yg masih sesenggukan. 

Mark yg hendak mengambil laptop nya yg di pinjam Jeno mendadak diam di pintu saat melihat pemandangan di dalamnya.
Haera menangis dalam dekapan adiknya. Mark memutuskan untuk nanti saja mengambil laptop nya.

Jeno mengelus kepala Haera "diapain sih sama kak Rena sampai sesenggukan gini? " tanya Jeno lembut
Haera masih betah menangis,  mengabaikan pertanyaan Jeno. 

Beberapa menit kemudian baru keadaan Haera membaik.

"ih mata aku jadi bengkak gini" dumel Haera.

Jeno menatap mata Haera "jangan pulang dulu"

"kenapa? " tanya Haera.

"nanti dikira aku yg bikin kamu nangis"

Haera tertawa "biarin,  biar kamu di gebuk sama papi"

"yee enak aja" seru Jeno sembari menoyor kepala Haera pelan.

"Jeno, laper"

Jeno menatap Haera "kasitau dulu,  kamu diapain sana kak Rena sampai nangis gini? "

"di tampar"

Jeno kaget "di tampar? Kamu bohong ya,  gak mungkin kak Rena tampar kamu"

Haera cemberut "yaudah kalo gak percaya"

I'm Not Her (MARKHYUCK GENDERSWITCH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang