Perjuangan Haera gak sia sia, hampir 3 bulan Haera membantu Mark, gadis itu benar benar menepati janjinya.
Perlahan lahan Mark sudah bisa mulai jalan kembali, Haera sangat bahagia. Meskipun sikap dingin Mark masih sama, Haera gak masalah asalkan kondisi laki laki itu sudah mulai membaik. Tiffanie dan Donghae sampai berterimakasih pada Haera berkali kali. Berkat kegigihan gadis itu sampai Mark begini, orang tua Mark saja sampai menyerah untuk membujuk Mark tapi Haera gak, gadis itu tetap mendekat meskipun Mark menghujaninya dengan kata kata yg kasar. Dan Haera berhasil, Mark sudah bisa berjalan kembali.
Rasa bahagia Haera bukan hanya karena kondisi Mark yg pulih tapi mami nya, setelah melakukan beberapa terapi bersama dokter jiwa, perlahan lahan mami Wendy mulai sadar, sadar kalau selama ini dia berhalusinasi, boneka yg dia anggap Rena selama ini, dari dua minggu yg lalu sudah enggak menemani mami Wendy lagi. Belum bisa di katakan pulih 100% karena mami Wendy masih sering melamun, kadang menangis sendirian di kamar Rena, wanita itu masih sangat merindukan anak sulungnya.Haera mendapat undangan makan malam dari Tiffanie tapi Haera menolaknya dengan halus, Haera sudah berjanji pada dirinya sendiri, setelah Mark sembuh, sebisa mungkin dia akan menjauh dari laki laki itu. Jangan kalian pikir selama tiga bulan itu jalan Haera mulus dalam membantu Mark, gak, meskipun Haera mencoba untuk gak ambil hati tapi tetap saja, ada beberapa hal yg membuat Haera terluka tapi gadis itu enggan menunjukannya di depan Mark. Haera gak mau membuat Mark merasa bersalah lalu menuduh Haera yg gak gak.
Sebentar lagi Haera akan lulus, Haera sudah putuskan akan masuk di kantor papinya, membantu papinya di kantor. Semenjak gak ada Rena, papi keliatan banget sibuknya, bolak balik luar kota dan luar pulau seorang diri. Selama ini, di sela waktunya kuliah dan membantu Mark, Haera terkadang juga mengecek butik mami nya, mengamati pekerja di sana, butik tetap jalan meskipun mami nya lagi istirahat, ada asisten kepercayaan mami di sana.Seperti pagi wajib untuk Haera, gadis itu membantu Tania terlebih dahulu sebelum ke kampus. Pagi ini Haera memutuskan untuk mengurus mami nya, menyuapi makan dan lain sebagainya. Sebenarnya mami Wendy sudah gak butuh pengasuh, mami Wendy sudah mulai berakfitas lagi seperti saat dia sehat, tapi karena Haera sudah sangat cocok sama Tania akhirnya Johnny meminta Tania untuk terus bekerja di sana, beruntungnya Tania juga mau.
"kak, Haera ngecek mami dulu ya" pamit Haera setelah selesai membantu Tania memasak.
"iya Ra"
Haera buru buru naik ke atas, ke kamar orang tuanya.
"morning mami" sapa Haera riang saat melihat maminya sudah bangun.
Mami Wendy gak menyahut, entah kenapa Haera merasa mami Wendy tu berubah, berubah ke Haera maksudnya. Diajak ngobrol selalu di abaikan, padahal kalau di ajak ngobrol papi Mami Wendy menyahut. Haera gak mau berpikiran yg aneh aneh, tiap kali mami Wendy bersikap jutek, Haera selalu mengatakan pada dirinya sendiri kalau mami lagi dalam suasana hati yg gak baik.
Haera menyibak tirai kamar maminya, membiarkan sinar matahari menyapa ruangan tersebut. Haera melipat selimut maminya."mami mandi ya, biar Haera beresin kamar mami, setelah itu turun makan, Haera sama kak Tania sudah masak"
Gak ada jawaban, Haera masuk ke dalam kamar mandi untuk menyiapkan air hangat untuk mami nya. Beberapa saat kemudian, Haera keluar "sudah mi, ayo mandi"
Btw, papi Johnny masih di luar kota, perjalanan bisnis.
Mami Wendy masuk ke kamar mandi tanpa mengatakan apa apa pada Haera.
Haera membereskan kasur mami nya lalu menyapu terus mengepel."mami Haera keluar ya, jangan lupa turun makan mi kalau sudah selesai" ujar Haera dari luar kamar mandi.
Walaupun gak ada sahutan tapi Haera yakin maminya pasti sudah dengar. Haera beralih ke kamar Dal, membersikan kotoran Dal lalu mencuci tempat makan dan minum Dal. Haera keluar, "kak Tania" panggil Haera."iya Ra, ada apa? "
"nanti tolong beresin kamar Dal ya kak kalau kerjaan kakak sudah beres, yg lainnya sudah Haera beresin"
"ok Ra"
Haera tersenyum, menggendong Dal sebentar "anak bunda sudah besar banget ih, perasaan baru kemaren deh kamu kecil kayak tikus" oceh Haera sembari menciumi Dal dengan gemas.
"bunda ke kampus dulu ya, nanti main sama ounty Tania, jangan nakal sama ounty Tania, bunda marah ya kalau kamu nakal lagi kek kemarin"
Kemarin Tania kena cakaran cinta dari Dal.Haera masuk ke kamar nya sembari bernyanyi
"ku mau cinta yesus selamanya 🎶 ku mau cinta yesus selamanya🎶
Meskipun badai silih berganti dalam hidupku🎶 ku tetap cinta yesus selamanya🎶"Haera tersenyum sumringah "Jesus, i love you somuch" serunya riang sembari masuk ke dalam kamar mandi untuk mandi.
- - - - - - -
Saat di luar Haera berpapasan dengan Mark yg kebetulan juga mau masuk ke dalam mobilnya. Haera mengabaikan Mark, memilih masuk ke dalam mobilnya lalu pergi dari situ. Kening Mark mengernyit heran melihat perubahan sikap Haera.
Mark merasakannya, setelah dia sudah bisa jalan, Haera sudah jarang menampakan diri di depannya, bertegur sapa pun jarang. Jangan pikir Mark kangen ya, cuma dia heran aja. Tiga bulan lebih gadis itu selalu menampakan dirinya, mengajaknya mengobrol meskipun gak pernah di tanggapi.
Mark merasakan perubahan Haera setelah kaki nya sudah bisa jalan. Si Mark sadar gak sih, Haera sudah nepatin janjinya, gak mau ngrecokin dia lagi kalau dia sudah bisa jalan. Dasar pempi alias pemuda pikun."woy bang, kok bengong di depan mobil?" ujar Jeno tiba tiba mengagetkan Mark.
"liatin apa sih bang? "
Jeno menatap arah pandang Mark "oh abang kangen Haera ya" goda Jeno.
"sok tau kamu" ketus Mark lalu masuk ke dalam mobilnya.
"sik ti kimi" ledek Jeno sembari terkekeh pelan.
Jeno naik ke atas motor besarnya setelah mobil Mark keluar dari garasi, setelah memasang helm Jeno pun langsung melesat pergi ke kampus, Jeno mengambil jalur berbeda kali ini, menjemput seseorang dulu, wanitanya yg ke 7, buaya kadal buntu beraksi.
- - - - - -
Haera mengerang frustasi saat tiba tiba mobilnya mogok.
Haera gak paham mesin, Haera bingung harus ngapain, mobilnya tiba tiba aja mati. Haera menelpon papi nya."hallo dek"
"pi, mobil adek mogok, mana di tengah jalan lagi"
"astaga kok bisa sih dek, kemarin sudah kamu cek aki nya? "
"adek gak tau pi" rengek Haera. Kalau sama papi Haera mendadak jadi bayi.
"bukan adek yg cek, maksud papi tu bawa ke bengkel dek" Johnny jadi gemas sendiri sama otak lemot si bungsu.
"tukan, papi sih gak bilang, terus ini gimana pi, adek hampir telat pi"
"sharelock ya dek biar nanti papi suruh orang kantor papi yg urus, adek naik taksi aja dulu ke kampus"
Haera mengangguk "ok pi, bye papi, love you"
"love to adek"
Tut
"Mobil kamu kenapa?"
Haera menoleh, bibirnya mencebik kesal. Takdir macam apa ini.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not Her (MARKHYUCK GENDERSWITCH)
General FictionMark dan Rena saling mencintai, suatu ketika Rena pergi meninggalkan Mark tanpa pamit membuat Mark sangat terpuruk, Haera dengan niat baiknya hanya ingin menghibur Mark, membantu Mark untuk keluar dari rasa terpuruknya, tapi siapa sangka Haera ma...