Kesempatan makan malam dadakan itu di manfaatkan Mark untuk bicara dengan kedua orang tua Rena. Jeno sudah pulang karena kata dia mau pergi, Haera lagi main sama Dal di kamarnya sedangkan Rena di suruh mami nganterin sup iga ke rumah sodara mami.
Mark keliatan gugup banget, ini pertama kalinya Mark mau ngomong sesuatu yg sangat penting dengan orang tua sang kekasih. Banyak kekhawatiran yg dia rasakan, takut gak di restui atau hal buruk lainnya.
Mami Wendy ngelitain Mark aneh, gugup banget keliatannya."tegang banget sih Mark" komentar mami Wendy.
Mark hanya tersenyum canggung.
"yuk berani Mark, demi Rena" batin Mark menyemangati dirinya sendiri.
"jadi gini om, tante"
"Mark rencananya mau lamar Rena pas hari ulang tahunnya"
"mau minta restu dulu sama om tante"Setelah mengutarakan niat baiknya, perasaan Mark bukannya membaik malah makin gugup.
Karena orang dewasa di depannya ini hanya diam dengan tatapan cengo masing masing. Mampus, jangan bilang gak di restui. Mark makin makin deh khawatirnya.
Mami Wendy sudah berkaca kaca sedangkan papi Johnny, masih dengan raut wajah yg gak terbaca oleh Mark."itu yg kami tunggu beberapa bulan terakhir ini"
Johnny menatap Mark "om kira kamu belum mau komitmen sama Rena, jujur om nungguin banget kamu ngomong gini"
Johnny meraih tangan istrinya "kalian sudah lama pacaran, kita sudah saling cocok, keluarga juga dekat satu sama lain, gak ada alasan buat nolak"
"ini niat baik yg di tunggu dua keluarga, kalau butuh bantuan bilang aja ya Mark, kita pasti bantuin"
Mendadak rasa gugup Mark sirna di gantikan dengan rasa lega setelah mendengar perkataan papi Johnny.
"untuk yg ini biar Mark usaha sendiri om, nanti kalau mau nikah baru Mark minta bantuan om tante" ujar Mark mantap.
"ok, good luck ya Mark"
"iya om, makasih"
Mami Wendy menatap Mark haru, sebentar lagi Mark resmi jadi menantunya. Dia akan punya anak cowok sebentar lagi.
🐻
Rena masih termenung di dalam mobilnya, tangannya dengan kuat mencengkram stir mobilnya. Perasaannya gak karuan saat ini. Rena buru buru mengambil hp nya lalu menelpon seseorang."hallo ren"
"kita harus ketemu lin, aku mau ngomongin sesuatu yg sangat penting"
"ke apart aku aja ya, aku lagi ada kerjaan soalnya, gak bisa di tinggal, gak papa kan?"
Rena mengangguk "ok, aku otw sekarang"
"ok, hati hati"
Klik
Rena memutar setir, Guanlin harus tau apa yg sudah Rena tau.
Gak sampe 15 menit Rena sampai di apart milik Guanlin.
Keduanya berpelukan sebentar sebelum Rena masuk."sudah makan? " tanya Guanlin.
"sudah"
"so, ada apa? "
"Mark mau lamar aku pas hari ulang tahunku nanti, gimana ini? "
Guanlin menatap Rena intens "kamu belum mutusin dia? "
"kamu kira mudah, gak semudah itu lin"
Guanlin menarik tangan Rena dengan lembut, menuntun gadis itu untuk duduk di sofa single miliknya.
"tenang, rumah impian kamu sebentar lagi kelar, setelah itu kita pergi dari sini, memulainya semuanya dari awal lagi di london, berdua"
Rena tiba tiba menangis, dia takut dengan keputusannya ini. Guanlin pergi ninggalin dia karena ada alasan yg berhubungan dengannya. Dulu, saat mereka masih pacaran, impian Rena cuma satu, pengen jadi desaigner di London. Guanlin pergi buat menuhin impian Rena, kesalahan fatal Guanlin adalah meninggalkan Rena di saat mereka sedang berjuang mendapatkan restu orang tua masing masing. Rena sudah mengantongi restunya sedangkan Guanlin masih dalam tahap berjuang, tapi tiba tiba laki laki itu bilang kalau orang tuanya sudah setuju, Guanlin juga meminta restu pada orang tua Rena untuk mereka bertunangan dulu. Persiapan demi persiapam rena lakukan, hingga tiba saat dimana dia mendengar kabar kalau Guanlin sudah pergi ke London, pergi tanpa mengatakan apapun membuat Rena patah hati setengah mati.
Ternyata kakeknya Guanlin meninggal, Guanlin gak mikirin yg lainnya pada saat itu, yg ada di pikiran Guanlin hanya Kakeknya. Setelah proses pemakaman selesai, Guanlin di sibukan dengan masalah warisan peninggalan Kakeknya, semua harta kakeknya di wariskan ke dia jadi mau gak mau Guanlin harus tetap stay di sana sampai segala prosesnya selesai. Guanlin melupakan seseorang, Rena.
Hingga memasuki bulan ke lima barulah Guanlin ingat Rena, dia mencoba menghubungi gadis itu tapi nihil, nomor Rena sudah gak aktif lagi. Guanlin caritau lewat teman temannya di sana setelah dia sudah satu tahun di london, Rena sudah punya kekasih dan kekasihnya itu adalah teman kuliah mereka dulu, Mark. Guanlin ada di titik pasrah, kalau jodoh gak akan kemana kan, pikir Guanlin. Dalam waktu ketidakpastiannya itu, Guanin membangun butik pakai nama Rena, dia juga menyiapkan rumah impian Rena, setelah butiknya selesai, Guanlin fokus ke rumah yg dia bangun, hingga ada di tahap dia sudah gak bisa lagi membendung rasa rindunya pada sang pujaan hati, Guanlin memutuskan untuk pulang ke indonesia dulu, mencoba peruntungannya untuk mendapatkan maaf dan kesempatan pada sang kekasih.
Guanlin mendapatkannya, Rena memaafkannya dan memberikan kesempatan padanya.TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not Her (MARKHYUCK GENDERSWITCH)
General FictionMark dan Rena saling mencintai, suatu ketika Rena pergi meninggalkan Mark tanpa pamit membuat Mark sangat terpuruk, Haera dengan niat baiknya hanya ingin menghibur Mark, membantu Mark untuk keluar dari rasa terpuruknya, tapi siapa sangka Haera ma...