Kalau di cermati, Mark gak salah apa apa di sini. Dia gak ngasi harapan ke Haera tapi Haera sendiri yg berlari kearah Mark. Mark gak mengkhianati Haera karena, di saat Mark berhubungan kembali dengan Rena, statusnya sama Haera masih hanya status teman. Itulah sebabnya Haera gak marah marah ke Mark.
Dariawal pun Haera sadar, Mark masih cinta sama Rena, Haera gak keberatan, dia tetap melabuhkan perasaannya meskipun hati Mark masih milik Rena.
Haera selau menekankan pada dirinya sendiri, perasaan Haera hanya milik Haera, kalau di balas syukur kalau gak ya gak papa.
Haera kecewa? Yup, Haera kecewa sama Mark, apa salahnya jujur, tapi kembali lagi pada Haera yg baik hati, mungkin Mark punya alasan.Keberadaan Haera awalnya hanya di anggap angin lalu oleh Mark,, setelah tau perasaan Haera padanya, Mark semakin menunjukan sikap gak suka nya. Mark selalu yakin, gak akan ada yg bisa menggantikan sosok Rena di hatinya. Haera gak menyerah, selalu ada di sisi Mark meskipun kerap kali Mark melontarkan kata kata yg kurang pantas atau bertindak kasar. Mark hanya ingin Haera menjauh, Mark masih berteman dengan rasa kecewanya karena kegagalan pertamanya. Tapi Haera tetaplah Haera, tindakan kasar dan kata kata kasar dari Mark gak menyurutkan semangat Haera untuk selalu ada di sisi pemuda itu. Hingga suatu ketika, Mark mencoba meyakinkan hatinya kalau gak ada salahnya mencoba. Mark pun mencoba menerima keberadaan Haera di hidupnya meskipun tanpa status. Perlahan lahan, pertahanan Mark runtuh, Mark mulai bergantung pada Haera tanpa sadar, kadang Mark merasa marah kalau ada rekan kerjanya yg memuji Haera berlebihan. Terkadang kadang Haera di ajak ke kantor Mark, sekedar makan bersama di kantor kalau Mark gak bisa keluar. Rasa ada karena terbiasa bersama, Mark menyadari ada yg lain dari hatinya saat bersama Haera tapi lagi lagi Mark mencoba menepisnya. Puncaknya itu saat kembalinya Rena, Mark mencoba terbiasa tanpa Haera, saat bersama Rena Mark mulai sadar, perasaannya bukan lagi untuk Rena, hati nya sudah menjadi milik Haera sepenuhnya.
- - - - -
Mark mengernyit heran saat melihat sesuatu yg sangat Mark kenal. Mark berjongkok lalu meraih binatang berbulu itu ke dalam gendongannya."mana bundamu? " tanya Mark.
Saat ini Mark berada di hotel tempat Haera menginap. Tenang, sudah dapat ijin dari papi Jo kok.
Gak jauh dari tempatnya berdiri Mark melihat sosok Haera yg sedang celigak celinguk seperti mencari sesuatu.
"kamu lari dari bunda kamu ya? Nakal" gumam Mark sembari menarik pelan kuping Dal.
Ngeeong
Mark tersenyum saat Haera menatap kearahnya, bukan ke Mark tapi ke Dal yg ada dalam gendongan Mark.
"kamu cari Dal? "
Haera gak jawab, mendekati Mark lalu mengambil Dal dalam dekapan Mark, setelah itu Haera pergi.
"Haera"
Mark diam di tempatnya saat melihat seorang pria yg keliatannya seumuran dengannya menghampiri Haera.
"siapa pria itu? " batin Mark.
Haera membuka pintu kamarnya lalu masuk tanpa menghiraukan Mark dan Lucas.
"kamu siapa? " tanya Lucas pada Mark.
"kamu yg siapa? " Mark balik bertanya.
"aku orang yg di percaya om Johnny buat jagain Haera!"
Mark berdecih, btw Lucas bohong, gak ada papi Johnny minta dia jagain Haera, ada ada aja bujang.
"kok aku gak percaya ya? "
Lucas baru aja mau balas perkataan Mark, tiba tiba pintu kamar Haera kembali terbuka, menampilkan sosok Haera di sana, tangan mungil itu tiba tiba menarik ujung baju milik Lucas,
Menariknya masuk kedalam, Mark kaget dong,
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not Her (MARKHYUCK GENDERSWITCH)
Ficción GeneralMark dan Rena saling mencintai, suatu ketika Rena pergi meninggalkan Mark tanpa pamit membuat Mark sangat terpuruk, Haera dengan niat baiknya hanya ingin menghibur Mark, membantu Mark untuk keluar dari rasa terpuruknya, tapi siapa sangka Haera ma...