Cup
Mark mengecup pipi kiri dan pipi kanan Haera, menghentikan gadis itu untuk bicara karena Mark tau kata apa yg akan keluar selanjutnya.
Haera mematung di tempatnya dengan mata mengerjap lucu. Mark menatap Haera serius.
"berhenti ngomong gitu ra! "
"kamu berharga dari rahim siapapun kamu di lahirkan Ra"
Haera menggeleng, pandangan matanya mulai gak fokus, Haera seperti orang kebingungan. Mark segera meraih tangan Haera tapi dengan kasar Haera menepisnya. Mark gak menyerah, Haera gak bisa di biarkan begitu terus.
Mark berlutut di depan Haera dengan posisi Haera yg masih duduk, mengunci kedua tangan Haera lalu menatap mata Haera dengan serius."dengarin aku kali ini Ra, aku mau tanya sama kamu, apa yg kamu pikirkan saat kamu tau kalau ibu kandung kamu itu seorang wanita penghibur? "
Mata Haera berkaca kaca lagi, Haera jadi ingat lagi perkataan mami Wendy, Haera hendak melepaskan cekalan Mark tapi gak bisa, Mark tetap kokoh meskipun Haera sudah melayangkan tatapan memohon.
"kamu liat papi kamu ra, kamu liat betapa papi kamu sayang sama kamu, perduli sama kamu, kamu darah daging om Johnny Ra, kalau kamu begini terus itu artinya kamu gak menghargai papi kamu! "
Haera terdiam. Mencerna kata kata Mark.
"apa salahnya kalau kamu lahir dari rahim seorang wanita penghibur? Kamu malu? "
Haera mengangguk.
"apa kamu tau alasan dia memilih jalan itu? "
Haera diam.
Mark mengeratkan genggamannya di tangan Haera "semua ada alasannya Ra, aku yakin ibu kandung kamu gak mungkin ngambil jalan itu kalau gak ada alasannya! "
Kali ini tatapan Mark melembut "kamu gadis yg baik Ra, aku yakin ibu kandung kamu juga orang yg baik"
"jangan lihat statusnya, lihatlah cara ibu kandung kamu mempertahankan kamu, memikirkan masa depan kamu, dia pasti wanita yg baik Ra, jangan malu, seharusnya kamu bangga"
"dia mempertahankan kamu, melahirkan kamu dan lebih hebatnya lagi dia menyerahkan kamu ke papi kamu agar masa depan kamu baik Ra, itu pengorbanan yg luar biasa"
"kalau dia seperti yg kamu pikirkan, dia gak akan nyerahin kamu ke papi kamu, mungkin dia akan membesarkan kamu lalu menunjuk kamu ke jalan yg sama seperti yg dia lakukan"
"dia gak melakukan itu Ra, dia perduli sama kamu, dia bertanggung jawab sama masa depan kamu meskipun lewat tangan papi kamu"
Airmata Haera gak bisa di bendung lagi, pikiran Haera seketika langsung terbuka mendengar perkataan Mark.
"kamu sadar gak Ra, sikap yg kamu tunjukin sekarang ini seperti kamu menyesal telah lahir sebagai anak papi kamu"
Haera menggeleng "gak!" jawab Haera tegas.
"aku sayang sama papi, aku bangga jadi anak papi, papi yg terbaik buat aku"
Senyum Mark makin lebar "maka jadilah Haera seperti sebelumnya, biar papi kamu juga merasa kalau kamu memang bangga terlahir sebagai anaknya, jangan terlalu larut dalam masalah yg akan menyakiti kamu Ra, banyak orang yg menyayangi kamu"
"tapaki aja Ra jalan yg sudah di siapkan takdir, jangan menyesal, marah ataupun kecewa, itu hanya akan menyakiti kamu, banyak hal baik yg menunggu kamu di masa depan karena kamu orang baik Ra"
Tangan Mark terulur lalu menyeka airmata Haera dengan lembut "sudah cukup nangisnya, kamu gak cape nangis terus" gurau Mark.
Bibir Haera tiba tiba mencebik, membiarkan tangan Mark singgah di pipinya.
"makasih kak"
Mark menatap mata Haera "apa? Aku gak dengar" goda Mark.
"dasar tuli" gerutu Haera.
Mark gak bisa lagi menahan senyumnya, apakah Haeranya sudah kembali.
"apa, aku benaran gak dengar, coba ulang lagi dong Ra"
Tangan Haera dengan entengnya mencubit perut Mark.
"auuw sakit Ra, astaga bar bar banget sih ni cewek"
Haera tersenyum kecil, tiba tiba
Grep
Mark mematung di tempatnya saat tiba tiba Haera memeluknya dengan erat dengan posisi dia yg masih setengah berdiri.
"terimakasih kak, terimakasih banyak" gumam Haera dalam pelukan Mark.
"sama sama sayang"
Bug
"auww"
Haera mendorong Mark dengan spontan saat Mark dengan sengaja memanggilnya sayang. Haera kaget, Mark tersungkur di lantai. Seketika Haera panik,
"kak Mark, maafin Haera kak"
"duuh sakit Ra, kayaknya aku gak bisa bangun deh"
Mark berbohong, Haera semakin panik, Haera mendekati Mark "ayo Haera bantu kak"
Mark malah memonyongkan bibirnya "bantunya pake ini aja Ra, di jamin langsung sem__
Plak
Haera menampar bibir monyong Mark dengan keras,
"papiiiiiiiiii, kak Mark mesuuuuumm" teriak Haera kencang, seketika Mark panik sedangkan Haera masih menatap Mark dengan tatapan kesal.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not Her (MARKHYUCK GENDERSWITCH)
General FictionMark dan Rena saling mencintai, suatu ketika Rena pergi meninggalkan Mark tanpa pamit membuat Mark sangat terpuruk, Haera dengan niat baiknya hanya ingin menghibur Mark, membantu Mark untuk keluar dari rasa terpuruknya, tapi siapa sangka Haera ma...