Haera pingsan saat petih mami Wendy di turunkan ke dalam liang lahatnya. Mark dengan sigap menggendong Haera ke mobil, Rena setia ada di sisi papi Johnny, Rena bersyukur ada Mark jadi dia bisa fokus ke papi nya untuk saat ini. Sekitar setengah jam proses pemakamannya selesai.
Pintu mobil tiba tiba di ketuk, Mark membuka kaca mobil saat melihat Jeno dan Cheslin.
"Haera belum bangun ya kak? " tanya Cheslin.
"Ra" panggil Jeno.
Ternyata Haera sudah bangun, saat Jeno memanggil Haera, Cheslin langsung melihat kearah Haera.
Mark menatap dengan kerutan di keningnya, dia bertanya lewat tatapannya, Jeno yg paham pun langsung menjawab,
"saatnya tabur bunga bang, Haera kalau sudah mendingan di suruh kesana"
Mark mengangguk lalu menoleh ke samping. Belum juga Mark mengeluarkan suaranya, Haera sudah membuka pintu mobil lalu keluar.
Auw
Mark, Jeno dan Cheslin segera menghampiri Haera,
"Ra"
"sayang"
Haera terjerembab ke tanah, entah apa sebabnya, gadis itu tiba tiba saja terjatuh.
"gak papa? "tanya Mark.
Haera mengangguk, Mark membantu Haera untuk berdiri.
"bang, ikatin rambut Haera, berantakan banget" ujar Jeno.
Mark bingung, ikat pakai apa, jepit Haera tadi gak tau jatuh di mana.
Cheslin melepaskan ikat rambutnya, "pake punyaku aja kak"Mark mengucapkan terimakasih lalu mulai mengumpulkan anak rambut Haera untuk di ikat. Setelah selesai keempatnya langsung kembali kedalam area pemakaman.
Rena segera menggandeng Haera saat melihat Haera mendekat kearahnya. Mengambil kerancang bunga lalu di berikan ke Haera. Mark dan yg lainnya juga mengambil dua keranjang bunga untuk mereka taburkan diatas kuburan mami Wendy. Haera menabur bunga diatas pusara mami nya disertai airmata. Matanya melirik papi Johnny, papi nya hanya duduk diam dengan tatapan kosong.
Setelah selesai Haera menghampiri papi Johnny, Rena menyerahkan keranjang bunga miliknya ke tangan Wina, setelah itu menyusul Haera untuk bergabung dengan papi Johnny. Rena memeluk Haera dan papi Johnny, menguatkan dua orang berharganya yg masih tersisa.
Haera menatap bingkai mami nya, foto nami nya sangat cantik, dada nya kembali sesak, Haera merasa sangat menyesal, akibat sikap kekanakannya dia gak bisa ada di sisi mami nya di saat saat terakhir wanita itu. Haera menepuk dada nya dengan kuat, dadanya makin sesak, hatinya seperti tercubit cubit, Rena menggenggam tangan Haera, mengalihkan tindakan Haera yg memukul dadanya sendiri."Mi, adek gak tau lagi mau ngomong apa, maafin adek Mi, adek kekanakan, mami pasti kecewa banget sama adek"
Fiuuuhh
Angin menerpa wajah Haera, saat itu juga wajah mami Wendy terlihat jelas di pandangan mata Haera, mami Wendy menggelengkan kepalanya sembari tersenyum pada Haera. Senyum itu mempunyai banyak makna, lagi lagi Haera menangis. Tangan mami Wendy menyentuh bagian bawah matanya dengan gerakan seperti menghapus airmata dengan menganggukan kepalanya pada Haera.
Haera paham, mami nya gak mau dia terlalu merasa bersalah, Haera tau mami nya menyuruhnya untuk jangan terlalu menangis. Tiba tiba Haera mengangguk anggukan kepalanya. Rena dan yg lainnya, yg melihat Haera seperti itu merasa heran, mereka mengikuti arah pandang Haera, gak ada siapa siapa, Haera menatap di makan orang lain.
Masih dengan Haera, dia tiba tiba melambaikan tangannya, bayangan mami Wendy perlahan memudar. Haera gak terima, tiba tiba menjerit sembari berlari dengan kencangnya, semua di buat panik saat badan mungil Haera menabrak makam orang yg di beri pagar besi yg lumayan tinggi, badan kecil itu terpental dengan kuat, orang pertama yg menggapai Haera adalah Jeno karena tadi posisinya paling ujung, Jeno terlihat sangat khawatir saat melihat Haera memegang lengannya, dahi gadis itu juga terlihat memerah.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not Her (MARKHYUCK GENDERSWITCH)
General FictionMark dan Rena saling mencintai, suatu ketika Rena pergi meninggalkan Mark tanpa pamit membuat Mark sangat terpuruk, Haera dengan niat baiknya hanya ingin menghibur Mark, membantu Mark untuk keluar dari rasa terpuruknya, tapi siapa sangka Haera ma...