Haera benar benar serius dengan perkataannya. Dia akan menginap di hotel dengan Mark, tapi Haera gak berpikiran macam macam, gadis itu hanya pikir makan lalu tidur seperti biasa, gak mikirin hal aneh lainnya.
Kali ini Haera gak mau membiarkan Mark makan makanan di luar, keduanya pergi ke pusat perbelanjaan, mulai dari sayur, daging sampai buah di beli sama Haera."harusnya kita makan di luar aja, Haera gak cape apa? " tanya Mark sembari mengeluarkan kartunya lalu di berikan ke Haera.
"Haera gak cape kak, kakak harus cobain masakan Haera"
Mark mengangguk pasrah.
Tidak mau membantah, Haera gak akan menurutinya begitu saja. Setelah selesai membayar keduanya langsung melesat ke hotel. Haera sudah kasitau papi nya kalau dia akan nginap di hotel sama Mark. Papi Johnny mengirim pesan pada Mark untuk menjaga Haera, jangan merusak princces nya, Mark hanya mengiyakan saja, toh dia juga gak ada niat mau ngerusak Haera kok, paling cuma ciuman doang🌚
"kakak mandi ya Haera masak dulu"
Mark mencium pipi Haera dulu sebelum masuk kamar mandi. Haera menggulung rambutnya keatas lalu menggulung bajunya, setelah itu mulai menyiapkan bahan masakannya.
Haera memasak steak daging sama sup iga. Itu makanan kesukaan Mark. Mark keluar dari kamar mandi Haera belum selesai memasak.
"mau di bantu? " tanya Mark.
"gak usah kak, tinggal goreng kerupuk sama potong buah aja kok"
Mark duduk di kursi, memperhatikan Haera yg sedang mengupas buah.
"kakak mau teh? " tanya Haera tanpa menatap Mark.
"ada kopi?"
"ada tapi jangan, nanti kakak susah tidur, teh aja ya kak"
"ok"
Mark beralih ke sofa, duduk di sana lalu menyalakan TV.
Haera menghampiri Mark dengan satu cangkir teh "teh nya kak"
"makasih sayang"
Haera mengangguk, mengecup pipi Mark dulu sebelum kembali ke dapur untuk menggoreng kerupuk. Mark tersenyum sumringah mendapatkan perlakuan yg begitu hangat dari kekasihnya. andaikan Haera yg dia temui lebih dulu, mungkin sekarang gadis itu sudah menjadi istrinya.
Mark terkekeh kecil akibat pemikirannya sendiri.Haera menghampiri Mark di sofa setelah selesai menggoreng kerupuk.
Teh yg ada di cangkir Mark belum habis, Haera ikut menyeruput teh milik Mark.
Mark menarik Haera kedalam pelukannya,"cape? " tanya Mark lembut.
"cape sih tapi Haera senang kok kak"
Haera semakin nyaman dalam pelukan Mark, apalagi tangan Mark dengan lembut mengusap punggung Haera layaknya usapan seorang ibu untuk anaknya.
"ayo makan dulu kak, nanti dingin gak enak"
Mark mengangguk. Keduanya memisahkan diri lalu pergi ke meja makan.
Saat duduk, Haera meraih tangan Mark lalu berdoa bersama.
Haera mengecup tangan Mark setelah selesai melakukan doa bersama. Keduanya lantas mulai makan.Haera menatap Mark dengan tatapan penasaran saat Mark mulai mencoba steak buatannya,
"gimana kak? " tanya Haera.
Mark tersenyum "enak kok, kakak suka"
"sup nya? "
Mark mencoba sup nya "hm, ini sesuai banget sama selera kakak"
Haera tersenyum sumringah "senang deh kalau kakak suka"
"kok Haera tau makanan kesukaan kakak? " tanya Mark di tengah tengah kunyahannya.
"aku tanya sama tante Tiffanie"jawab Haera.
Mark mengangguk. Setelah selesai makan keduanya mulai menyantap buah yg sudah di sediakan Haera tadi. Mark kembali ke sofa sedangkan Haera mulai membersihkan meja makan.
"kak, Haera mandi dulu ya"
Mark menatap Haera, "sini dulu"
Haera menurut, menghampiri Mark di sofa.
Ikut duduk di samping Mark."kenapa kak? "
Mark mengecilkan suara TV lalu menatap Haera "maafin kakak ya, karena sudah bentak Haera waktu itu"
Mark meraih tangan Haera "kakak gak pernah bosan sama Haera, gak ada pikiran mau selingkuh, kakak gak suka Haera ngomong gitu, kakak salah karena sudah bohong sama Haera saat itu, maafin kakak ya"
Haera mengangguk "Haera pikir masalah itu sudah selesai kak, maafin Haera juga ya"
Mark menarik Haera ke dalam pelukannya "kakak gak bisa banyak janji ke Haera karena kakak gak tau apa yg terjadi di depan, satu hal yg pasti, kakak pengen Haera yg terakhir untuk kakak"
Duh, harusnya Haera ingim merekamnya tadi lalu mengirimnya ke Mina, biar tau si Mina betapa berartinya Haera untuk Mark. Pamer ke Mina gak ada salahnya kan.
"kakak cuma minta Haera percaya sama kakak, Haera tau kan kakak pernah gagal di hubungan sebelumnya, kali ini kakak gak mau lagi, Haera sudah mengisi penuh hati kakak, gak ada ruang untuk yg lainnya"
"Mina sialan, harusnya kamu dengar ini" batin Haera.
Mark mengecup dahi Haera "sekali lagi maafin kakak ya"
Haera mengangguk lucu "ok"
"sudah kan kak, Haera mau mandi dulu, badan Haera lengket banget rasanya"
Mark mengangguk. Haera langsung melesat ke kamar mandi. Hampir setengah jam gadis itu di kamar mandi, Haera keluar dengan badan yg sudah segar. Sudah pake baju tidur malah. Gak ada date malam ini, hanya bermanja di kasur dengan Mark. Manja manja biasa ya, bukan manja yg lainnya. Jangan ngarep, mau Mark di sate sama papi Johnny?
Haera menghampiri Mark lalu duduk di bawah tepat di depan Mark,
Mark mengambil handuk dari tangan Haera lalu memijat kepala Haera dengan lembut."mau pake hairdryer gak? " tanya Mark.
"gak mau, pijat pijat gitu aja kak"
Mark melakukan seperti yg Haera mau. Rambut Haera sudah lumayan kering, Haera bangun lalu meletakan handuk di kamar mandi. Kembali ke sofa lalu rebahan di sofa dengan paha Mark sebagai bantal.
"kak, Haera dengar kakak batalin kerjasama sama Mina ya? Kenapa? " tanya Haera.
"gadis kakak gak suka sama Mina" jawab Mark singkat.
Haera bersemu merah. Semua untuk Haera. Jadi tambah cinta deh.
"harusnya kakak gak perlu melakukan itu kak, Haera sudah gak papa kok"
Bohong, Haera dengan aktingnya mulai beraksi. Bibir bilang gak papa tapi dalam hati sudah menggerutu.
Mark menyisir rambut Haera menggunakan jemarinya "gak usah bahas Mina, gak penting!" ujar Mark.
Dalam hati Haera girang setengah mati, kasihan Mina.
Haera bangun lalu menatap Mark dengan binar mata yg sangat menggemaskan di mata Mark. Haera mengalungkan tangannya di leher Mark lalu menciumi seluruh wajah Mark,"makin cinta deh sama kakak" pekik Haera girang.
Mark berdehem, ingat guys Mark lelaki normal, apa yg Haera lakukan barusan itu sangat berbahaya untuk Haera sendiri. Untung Mark kuat iman, gak kuat iman sih lebih tepatnya, takut di goreng papi Johnny.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not Her (MARKHYUCK GENDERSWITCH)
Ficção GeralMark dan Rena saling mencintai, suatu ketika Rena pergi meninggalkan Mark tanpa pamit membuat Mark sangat terpuruk, Haera dengan niat baiknya hanya ingin menghibur Mark, membantu Mark untuk keluar dari rasa terpuruknya, tapi siapa sangka Haera ma...