*8*

2.2K 233 5
                                    

Rena daritadi menunggu kedatangan Haera,  dia ingin meminta maaf kepada adiknya.  Daritadi Rena hanya mondar mandir di depan pintu.

"yank"

Rena segera menoleh.

"ngapain di luar? " tanya Mark heran.

"aku lagi nungguin Haera,  dia belum pulang daritadi"

"Haera ada di rumah,  lagi makan sate sama Jeno tu"

Rena menghembuskan nafas lega.

"sudah makan? " tanya Mark lembut.

"belum"

Mark tersenyum lembut "makan di luar yuk"

Rena terlihat berpikir sebentar sebelum mengiyakan ajakan Mark.

"pake baju anget ya yank,  aku pengen pake motor soalnya"

Rena mengerutkan kening  "mobil kamu mana? "

"ada aja di rumah,  pengen pake motor aja biar bisa di peluk"

Rena memukul lengan Mark "dasar modus"

"gak papa, kan sama calon istri"

Rena terlihat salah tingkah "ngomong apa sih kamu"

"memangnya kamu gak mau jadi istri aku?" tanya Mark bermaksud menggoda Rena.

Rena gak menanggapi perkataan Mark,  malah masuk ke dalam rumah "aku ngambil jaket dulu ya,  kamu keluarin motor dulu"

Mark mengangguk.
Saat sedang mengeluarkan motornya tiba tiba Haera keluar.

"kak Mark,  Haera pulang dulu ya"

"ah iya ra, barusan Rena nyariin kamu"

Haera gak menanggapi perkataan Mark soal Rena yg menanyakannya.

"kak Mark mau pergi? " tanya Haera.

"iya,  mau makan malam sama Rena di luar sekalian keliling keliling sebentar pake motor,  sudah lama gak jalan berdua"

Haera tersenyum lembut kearah Mark "kakak keliatan happy banget" komentar Haera.

Mark menggaruk tengkuknya yg gak gatal,  mendadak salah tingkah. Haera yg melihat tingkah malu malu Mark malah terkekeh "ih malah malu malu"

"ra"

Haera dan Mark menoleh,  Rena berdiri gak jauh dari mereka dengan tatapan merasa bersalah yg diarahkan pada Haera.

Haera melongos begitu saja tanpa menyapa Rena.  Mark menatap keduanya bingung sedangkan Rena menatap punggung Haera dengan tatapan sedihnya.

"kalian ada masalah?  tadi Haera nangis di kamar Jeno"

Semakin merasa bersalah Rena,  gak menyangka kalau dia akan menyakiti adiknya seperti itu.

"bukan masalah serius kok,  gak papa,  yuk"

Mark mengangguk. Mengambil satu helm lalu di pakaikan ke kepala Rena.

"kangen banget sama kamu" ujar Mark lembut setelah selesai memakaikan helm ke sang kekasih.

Mark sangat sibuk akhir akhir sehingga jarang bersama Rena, makanya dia sangat merindukan kekasihnya ini.

"padahal kita masih sering ketemu lo Mark"

"kok Mark? "

Biasanya Rena panggil Yank kok tiba tiba jadi keasal mula,  Mark. 
Kan Mark jadi merasa aneh.
Tiba tiba Rena mencium pipi Mark "maaf" ujarnya.

"jangan dibiasain,  marah lo aku yank" omel Mark sembari naik keatas motornya.

"peluk yank" pinta Mark saat Rena sudah diatas motor.

Rena gak protes,  langsung melingkarkan kedua tangannya di perut Mark.

"jalan ya" seru Mark.

"iya" jawab Rena.

Diam diam Haera mengamati keduanya dari atas,  bibirnya menyunggingkan senyum "semoga hubungan kalian langgeng ya kak Rena, kak Mark" gumam Haera sembari menutup gorden kamarnya.

Haera merebahkan badannya di kasur, pandangannya menerawang ke langit kamarnya.  Semoga,  semoga hubungan Rena dan Mark baik baik saja.

🐻

Tadi pas di rumah Mark kepengen makan sate karena liat Jeno sama Haera makan sate tapi pas di luar keinginan itu harus batal karena sang kekasih ingin makan nasi goreng malang.  Mark hanya menurut.  Mark memperhatikan Rena daritadi,  gadis itu lebih banyak diamnya.  Saat menunggu pesanan mereka tiba,  Mark meraih tangan Rena "kenapa? " tanya Mark.

"apa? "

"kamu diam aja daritadi,  kayak orang gelisah gitu,  ada apa? mau cerita? "

"gak papa kok yank,  cuma masalah kerjaan aja"

"benaran? " tanya Mark.

"benar"

Tiba tiba pesanan mereka tiba.
Si ibu penjual menatap Rena dalam,  "ada apa buk,  kok liatin pacar saya begitu? " tanya Mark heran.

"maaf mas,  muka mbaknya kayak gak asing deh,  mbak pernah kesini? " tanya si ibu penjual.

"gak kok buk,  aku baru pertama kesini" jawab rena.

"hehe maaf ya mbak,  mungkin aku salah orang"

"iya gak papa buk"

"oh ya mas mbak,  minumnya apa? "

"aku jus jeruk sama air putih biasa"

Rena kemudian menatap Mark "kamu? "

"samakan aja buk"

"ok,  silahkan menikmati mas mbak"

"aneh deh yank ibu nya" komentar Mark.  Rena hanya tersenyum simpul.

Mark gak tau satu fakta kalau tempat ini adalah langganan Rena sama Guanlin dulu saat mereka masih pacaran.  Makanya si ibu merasa gak asing sama wajah Rena karena dulu hampir tiap bulan mereka kesini.  Entah angin apa Rena mengajak Mark kesini,  kangen masa lalu mungkin.


🐻
Rena menghampiri Haera di kamarnya.  Haera sedang bersiap siap untuk ke kantor.

"ra,  kakak boleh masuk? "

Haera mengangguk.

"tadimalam, pas kakak pulang kamu sudah tidur,  jadi kita gak sempat ngomong berdua"

Haera memasukan laptop nya kedalam tas.  Rena tiba tiba meraih tangan Haera "maafin kakak ya"

Rena mengelus pipi Haera dengan lembut "maafin kakak ya ra karena sudah nampar kamu"

Rena langsung membawa Haera kedalam pelukannya.
Haera membalas pelukan Rena "maafin Haera juga kak"

TBC

I'm Not Her (MARKHYUCK GENDERSWITCH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang