*47*

2.5K 246 10
                                    

Karena rasa cemburunya pada Haera, Mina mencoba mengajak Mark mengobrol membahas soal pekerjaan.  Kalo di lihat lihat,  sepertinya Haera itu tipikal anak manja,  mana ngerti soal kek gitu,  itu yg ada di pikiran Mina, dia ingin mengasingkan Haera dengan membahas pekerjaan.  Saat ini ketiganya sudah ada di restoran BBQ.  Berkat akal licik dari Mina mereka sampai di sini. 
Haera gak masalah selama apa yg Mina lakukan masih wajar.  Haera gak mau nimbrung saat Mark dan Mina membahas soal pekerjaan.  Haera paham kok apa yg Mina dan Mark bahas,  ingat ya,  Haera juga anak kantoran,  bahkan posisinya di kantor lebih tinggi dari Mina tapi Haera gak mau sombong.  Biarkan saja Mina bertingkah.  Haera menyandarkan badannya ke Mark dari samping,  gadis itu kembali sibuk dengan Game di handphone nya.
Mark sesekali melirik Haera saat gadis itu mendumel karena kalah.  Kadang tangan Mark hinggap di kepala gadisnya untuk mengelus, gerakan itu seolah memberitahu Haera kalau Mark gak melupakan keberadaan gadis itu.
Tadi, Mina bilang hanya membahas pekerjaan sebentar,  ingat ya SEBENTAR tapi ini, perempuan itu menyita waktu Mark dan Haera hampir satu jam.  Jangan bilang Mina mau ikut nimbrung makan siang bersama?  Bercanda,  gak tau aja gimana seramnya kalau Haera mengamuk.  Haera bukan Rena yg kalau gak suka sesuatu diam aja, Haera tu blak blakan,  suka ya suka,  kalau gak suka ya gak suka.
Haera melihat jam di hp nya,  kalau di dengar lagi,  pembahasan mereka bukan lagi soal pekerjaan sekarang.  Haera berdehem,  hal itu berhasil menyita atensi Mina dan Mark.

"sudah selesai kan bahas pekerjaannya? " tanya Haera entah pada siapa karena gadis itu gak menatap Mina ataupun Mark.

Tangan Mark reflek membenarkan anak rambut Haera yg sedikit berantakan,  itu spontan, Mark bukan tipe laki laki romantis sebenarnya,  gak percaya?  Tanya saja ke Rena. 

"Mark, boleh gak aku gabung makan siang sama kalian? " tanya Mina tanpa tau malu.

"GAK! "

haera menatap Mina kesal "mbak,  kita lagi ngdate,  mbak tau ngdate kan?  Tau dong,  masa gak tau"

Mark meraih tangan Haera,  lalu menatap Mina "sorry ya min,  aku gak bisa! " tolak Mark tegas.

Mina terlihat kecewa, tapi pura pura baik baik aja di depan Mark,  Haera muak liat akting Mina.

"gak papa,  sorry ya kalo aku ganggu" ujar Mina.

"di maafin,  lain kali liat liat ya,  pintar dikit dong mbak,  ini di luar kantor,  kalo mau bahas kerjaan ya di dalam kantor,  kecuali mbaknya ada niat lain lagi,  siapa yg tau hati seseorang" ujar Haera ketus.

Untung ada Mark,  Mina harus menjaga image yg sudah dia bangun selama ini di depan Mark.  Mina sebisa mungkin mengontrol mimik wajahnya,  dalam hati sudah panas akibat perkataan Haera tapi Mina mencoba untuk gak terpancing.

"sorry ya Ra"

"IYA" jawab Haera cuek.

Mina bangun lalu meraih tasnya "thanks ya Mark,  next time kita bahas lagi di kantor"

Haera melipat tangannya di dada dengan tatapan lurus ke depan. Mood Haera sudah buruk gara gara Mina,  pengen pulang aja rasanya.

"ok" jawab Mark.

"aku duluan ya Ra,  have fun date nya"

Haera gak menjawab kali ini,  dia tau itu hanya basa basi,  Haera gak suka manusia munafik seperti Mina ini.

Setelah Mina pergi Mark bertanya ke Haera mau pesan apa.

"kak, kakak sadar gak sih kalo dia tertarik ke kakak? " tanya Haera.

Mark mengangguk dan itu berhasil membuat Haera kaget.

"kakak tau tapi diam aja,  malah bersikap baik gitu,  ngelunjak kan jadinya"

Mark menatap Haera serius "kita ada kerjasama Ra,  kakak cuma minta Haera percaya sama kakak,  hilangin pikiran negatifnya,  bentar lagi kita LDR,  kalo Haera seperti ini, yg ada kita berantem terus lo"

"ya kakak yg tegas dong,  sadar dia suka sama kakak eh kakak malah bersikap baik,  Haera gak nglarang kakak bersikap baik ke orang tapi liat liat orangnya kak"

Mark diam,  dia bisa saja membalas perkataan Haera tapi Mark gak mau,  bisa bertengkar mereka nanti.  Masa di date pertama langsung bertengkar sih, sebentar lagi mereka bakalan berpisah,  Mark gak mau itu terjadi.

Mark mengelus punggung Haera "makan aja ya,  maafin kakak,  lain kali kakak bakalan lebih tegas lagi" ujar Mark lembut.  Dia tau Haera sudah sangat bete sekarang.

Tanpa mereka sadari Mina tersenyum licik melihat pertengkaran mereka,  dia sedikit berhasil,  ternyata Haera mudah sekali di pancing,  Mina merasa seperti ada peluang untuknya,  dia pasti akan memisahkan Haera dari Mark.

- - - - -
Kata papi Johnny pesawat mereka jam 3 sore,  sekarang sudah jam setengah satu.  Papi Johnny mengirim pesan pada Mark,  memberitahu Mark kalau barang barang Haera nanti biar papi Johnny yg bawa,  mereka langsung ke bandara saja. 
Setelah makan Mark bertanya pada Haera mau kemana lagi tapi Haera bilang dia sudah lelah,  ingin istirahat sebentar sebelum ke bandara nanti.  Mark mengajak Haera ke apertemennya,  beruntung apertemen Mark gak jauh dari Bandara.

"kakak punya apertemen?"

"iya,  sudah lama beli nya cuma jarang di pake"

Haera mengangguk.  Keduanya langsung masuk begitu sampai.

"mau istirahat di kamar apa di sini?" tanya Mark pada Haera.

"disini aja kak" jawab Haera sembari menunjuk sofa.

Mark duduk, menyuruh Haera tidur dengan paha Mark sebagai bantal.  Haera hanya menurut.

"kak" panggil Haera.

"iya"

"nanti kan kita LDR,  kalo Haera kangen kakak gimana? " tanya Haera.

Mark menunduk,  menatap tepat di mata Haera,  tangannya dengan lembut mengusap pipi kekasihnya "Haera mau nya gimana?  Kakak rencananya dua minggu sekali kunjungi Haera di surabaya,  gimana?  Setuju gak? " tanya Mark.

"lama amat" Haera protes,  maklum,  hubungan lagi angat angatnya,  Haera gak mungkin tetap stay,  dia harus menjauh dari mami Wendy dan Rena,  entahlah,  anggap saja Haera kekanakan tapi perasaan kecewa dan marah itu masih ada,  Haera gak bisa berpura pura kalau semuanya baik baik saja kalau kenyataannya itu menyakitkan untuknya.

"satu seminggu sekali ya kak,  dua minggu kelamaan" Haera mulai negosiasi.
Mark terlihat berpikir,  dia gak mau asal janji,  takut Haera kecewa nantinya.

"gini aja,  kalau kerjaan kakak gak banyak kakak bakalan kunjungi kamu di sana entah tiga hari sekali atau satu minggu sekali,  kakak gak bisa janji kalau satu minggu sekali Ra,  nanti kalau kakak gak bisa Haera pasti kecewa"

Sebisa mungkin Mark membuat Haera mengerti.
Haera tampak berpikir,  gak lama gadis itu mengangguk.

"gitu aja? " tanya Mark memastikan.

"iya kak" jawab Haera.

Haera bangun lalu memeluk Mark "bakalan kangen banget sama kakak nanti" gumam Haera dalam pelukan Mark.

"sebisa mungkin kakak bakalan kunjungi Haera,  jangan nakal di sana,  ingat kalau Haera sudah punya kakak, jangan kaget kalo tiba tiba kakak bawa mommy sama daddy ya,  tau kan artinya apa kalau itu terjadi? "

Haera terkekeh dengan kepalanya yg mengangguk angguk kecil.

"kakak juga jangan nakal di sini,  kakak itu pacar pertama Haera,  kalau Haera kekanakan harap maklum ya kak, Haera gak ada pengalaman dalam berpacaran"

Mark mengeratkan pelukannya "kakak mengerti dan kakak gak bakalan banyak menuntut,  yg penting Haera percaya aja sama kakak selama kita jauh ya,  kita harus saling percaya,  Haera paham?"

Haera kembali mengangguk.  Mark melepaskan pelukan mereka lalu mencium kening Haera dengan sayang "i love you"

"love you to" balas Haera.

Keduanya kembali berpelukan.  Gak jadi istirahat si Haera. 

TBC

Sengaja banyak moment mereka karena sebentar lagi mereka bakal LDR.

I'm Not Her (MARKHYUCK GENDERSWITCH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang