Haera sudah sadar tapi perutnya semakin sakit, apalagi bagian bawah pusar. Jeno menggenggam tangan Haera "tahan ya Ra, jangan di gigit bibirnya, ni cengkram aja tangan aku"
Jeno mengambil satu tangan Haera lalu di letakan di tangannya, saat itu juga kuku kuku tajam milik Haera menancap kuat di kulit tangan Jeno.
Haera di nyatakan terkena usus buntu dan harus segera di operasi, sekarang mereka menunggu Rena, selaku wali dari Haera untuk tanda tangan dan juga bayar adminstrasinya.
"sa--kit" keluh Haera, hal itu semakin membuat Jeno khawatir, Jeno gak tega liat raut kesakitan itu. Andaikan sakit bisa di transfer, Jeno rela menerima rasa sakit Haera sekarang.
"Ra, kamu ingat gak sama buk Yuni?, guru agama kita waktu SMP"
Haera mengangguk kecil,
"kemarin aku ketemu sama dia, dia masih gagap lo Ra, kemarin aku kan mau nyapa dia eh dia malah kaget sampai orang orang di sekitar dia ikutan kaget, kamu tau gak dia ngomong apa pas gagap? "
Haera menggeleng.
"pak Yanto goblok"
Haera langsung tertawa, pak yanto adalah guru matematika mereka dulu, musuh bebuyutan buk Yuni.
Jeno merasa lega dalam hati, setidaknya dia berhasil mengalihkan Haera dari rasa sakitnya, sekarang gadis itu seperti melupakan rasa sakitnya.
"makan pedas lagi ya? " tanya Jeno lembut.
Haera mengangguk.
"gak boleh! Kamu harus sayang sama tubuh kamu Ra, sakitnya kamu sendiri yg rasain"
Tiba tiba Rena masuk.
Mata Rena basah, keliatan banget kalau Rena ketakutan. Jeno sedikit menjauh, Rena memeluk Haera "jangan bikin kakak takut dong dek" Rena menangis dalam pelukan Haera."kakak sudah urus semuanya, bentar lagi kamu operasi, kuat ya, adik kakak gak boleh lemah ok"
Haera mengangguk.
Dokter dan 3 orang perawat masuk.
Jeno mendekati Rena "Haera lagi dapat kak, bantu Haera ganti dulu ya" pinta Jeno.Rena tersenyum kearah Jeno "makasih ya Jen sudah dampingi Haera"
Setelah itu Rena mendekati ranjang Haera, dia akan membantu Haera untuk pergi ke kamar mandi.
- - - - - -
Mark menghampiri Jeno dan Rena dengan tatapan khawatirnya. Terlihat jelas kalau Mark merasa bersalah. Mark tau dari Jeno, setelah Haera masuk ke ruang operasi, Jeno langsung memberitahu Mark.
Mark gak hanya sendiri, ada Donghae dan juga Tiffanie.Donghae menepuk pundak Mark "sabar bang"
Tiffanie memeluk Rena, sedangkan Jeno, jelas banget kalau dia marah sama Mark.
Jeno menatap Mark yg langsung di balas tatapannya sama Mark, tiba tiba Jeno melangkah menjauh, gak lama Mark mengikuti Jeno.
Di sinilah mereka sekarang, di taman rumah sakit."kenapa abang ninggalin dia pas dia lagi nahan sakit? " tanya Jeno tajam.
Mark menunduk, dia tau dia salah.
"abang punya otak gak sih, kalau tadi aku gak kesana, bisa abang bayangin gak apa yg akan terjadi sama Haera?"
"abang boleh marah ke Haera, tapi lihat kondisi bang"
Mark masih diam.
"Haera gak bisa diabaikan gitu aja bang apalagi saat dia lagi datang bulan, dia cenderung diam dengan apa yg dia rasain, sepekanya kita aja ke dia" ujar Jeno.
"aku ngomong gini bukan sebagai lelaki yg mencintai Haera tapi sebagai sahabatnya dia, jangan mikir yg macam macam"
"Haera kalo lagi datang bulan tu mood nya pasti bikin orang kesal, dia cenderung keras kepala, bikin orang emosi, banyak maunya, udah seperti orang hamil yg lagi ngidam, egois juga, kita yg harus ngertiin dia, tapi setelah itu dia akan jadi Haera yg sangat baik"
Mark menatap Jeno "kamu banyak tau tentang Haera"
"dari kecil kita sudah sama sama bang, waktu abang tinggal sama grandpa, aku gak punya teman, aku kesepian"
Jeno menunduk "tuhan kirim Haera ke aku, aku jadi gak sedih lagi, gak kesepian lagi pas ada dia"
Mark langsung meluk Jeno dengan erat "maafin abang ya, gak pernah ngertiin perasaan kamu, abang juga ngambil seseorang yg kamu cintai, abang jahat banget sama kamu, maafin abang"
Jeno menggeleng "abang gak jahat kok, pasti berat juga buat abang saat itu, kita hanya punya satu sama lain tapi kita harus pisah hanya karena grandpa pengen abang belajar bisnis sama grandpa"
"pengorbanan abang waktu itu ada hasilnya sekarang, abang menjadi andalan daddy sekarang"
"soal Haera, abang bukan perebut! status aku sama Haera hanya sahabat, aku gak merasa terluka saat tau Haera suka sama abang, karena aku yg milih buat cinta sama dia, aku gak berharap dia balas perasaan aku bang, liat dia bahagia aja udah cukup buat aku bang, cuma satu bang yg aku minta dari abang, jaga Haera seperti om Johnny jaga dia, sayangi dia seperti keluarganya menyayangi dia, jangan sakiti dia karena dia sudah banyak terluka selama ini"
Mark semakin erat memeluk Jeno, Haera beruntung di cintai oleh Jeno. Lelaki itu memberikan hatinya tanpa pamrih, mengabaikan perasaannya sendiri demi kebahagiaan orang yg dia cintai.
Mark berjanji gak akan membuat Jeno kecewa, dia akan membahagiakan Haera, Mark berharap, semoga Jeno mendapatkan seseorang yg pantas untuknya kelak, di balik kelakuannya yg bikin orang elus dada, Jeno ternyata seseorang yg sangat gantleman, dia sangat setia dan penyayang. Dua wanita yg beruntung mendapatkan kasih sayang dari Jeno adalah Haera dan mommy Tiffanie.TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not Her (MARKHYUCK GENDERSWITCH)
General FictionMark dan Rena saling mencintai, suatu ketika Rena pergi meninggalkan Mark tanpa pamit membuat Mark sangat terpuruk, Haera dengan niat baiknya hanya ingin menghibur Mark, membantu Mark untuk keluar dari rasa terpuruknya, tapi siapa sangka Haera ma...