"aku gak tau kalau jatuh cinta bisa semenyakitkan ini" HAERA DINATA.
.
.
.
.
.
.
.
.Haera memang suka sama Mark, tapi belum ke tahap yg suka banget karena Haera belum ada keinginan untuk menjadikan Mark sebagai kekasihnya. Haera hanya ingin menjadi orang yg bisa di andalkan untuk Mark, sebagai teman atau apalah yg bisa di percaya Mark, mungkin caranya Haera terlalu frontal sehingga membuat Mark berpikir kalau Haera sangat terobsesi padanya. Jangan salahkan Mark, dia trauma karena Rena, sekarang Mark mencoba untuk menutup rapat rapat hatinya, melihat tingkah laku Haera yg blak blakan membuat Mark risih. sekarang, menurut Mark semua wanita sama aja, apalagi Haera adalah adik dari Rena, membuat Mark makin mendorong kuat gadis itu untuk menjauh gimanapun caranya. Saking inginnya Haera menjauh Mark bahkan gak segan berkata kasar pada gadis itu, beruntung Haera bukan tipikal gadis yg baperan sehingga dia mengabaikan sikap kasar Mark terhadap dirinya. Dia hanya ingin membantu Mark terbebas dari kelumpuhannya. Hanya itu, soal perasaannya terhadap Mark, Haera gak mau banyak berharap karena gadis itu gak mau terluka nantinya.
Semalam Haera bertukar pesan dengan Tiffanie, dia punya rencana untuk Mark, dia akan mengajak Mark ke lapangan jalan santai, pokoknya kali ini Haera harus berhasil. Haera menatap kruk di samping ranjangnya, dia akan membuat Mark terlepas dari kursi rodanya gimanapun caranya.
Haera tersenyum "semoga aku berhasil ya tuhan" batin Haera.
Tiba tiba Haera teringat maminya, gadis itu pergi ke kamar maminya. Di sana maminya duduk dengan tatapan kosongnya sembari memeluk boneka Rena."mi" panggil Haera.
Wendy menatap Haera sebentar lalu kembali tenggelam dalam lamunanya.
"kakak belum mau bobok, kasian kakak" gumam Wendy.
Haera merengkuh mami nya ke dalam pelukannya, Haera sedih melihat keadaan maminya.
"itu bukan kak Rena mi, kak Rena sudah pergi"
Bruk
Wendy mendorong Haera dengan kasar sampai Haera hampir terjatuh ke lantai. Wendy menggeleng ribut sembari memeluk boneka Rena semakin erat.
"gak, gak, kakak gak pergi, ini kakak, dia masih dalam pelukan mami"
Haera menegakan berdirinya lalu meraih kedua pundak mami nya "iya, kak Rena gak pergi" ujar Haera lembut. Wendy tersenyum sumringah, lalu membaringkan dirinya di kasur sembari memeluk boneka Rena. Wendy membelakangi Haera.
Haera duduk di tepi ranjang mami nya lalu mengelus belakang maminya "mami ingat Haera gak? " tanya Haera.Wendy hanya diam, Haera tersenyum pedih, gak papa, Haera harus mengerti kondisi maminya sekarang. Haera mencium kepala maminya sembari berkata lirih "god bless you mi"
Tiba tiba Johnny masuk, dapat dia lihat wajah murung dari putri bungsunya.
"adek, sudah lama disini? "
"gak kok pi, baru aja, mau liat mami bentar, kangen banget soalnya"
Johnny terkekeh "ya sudah, ini sudah malam, adek istirahat gi"
"iya pi"
Haera mencium pipi papi nya sebelum keluar.
Haera berpapasan dengan Tania di luar "good night kak""night to Haera"
Haera langsung masuk ke kamarnya. Tania mematikan beberapa lampu dulu sebelum tidur.
- - - - -
Pagi pagi sekali, setelah selesai membantu Tania memasak Haera langsung melesat ke rumah Mark. Dia bawa sesuatu di tangannya.
Di sana Haera di sambut Tiffanie, pak Danang sedang menyiram tanaman milik Tiffanie.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not Her (MARKHYUCK GENDERSWITCH)
General FictionMark dan Rena saling mencintai, suatu ketika Rena pergi meninggalkan Mark tanpa pamit membuat Mark sangat terpuruk, Haera dengan niat baiknya hanya ingin menghibur Mark, membantu Mark untuk keluar dari rasa terpuruknya, tapi siapa sangka Haera ma...