Mark daritadi mencoba menulikan telinganya. Mau tau kenapa? Haera terus saja merengek seperti anak kecil sembari memegangi perutnya.
Perut Haera sakit.Bukan Mark gak perduli, Haera nya yg keras kepala. Mark sudah melarangnya makan pedas tapi gadis itu diam diam menambahkan 2 cabe rawit kedalam mie nya. Haera benar benar cerdik, Mark sadar saat Mie nya sudah habis, saat di tanya dia bilang gak tapi di mangkoknya ada sisa kulit cabe dan juga biji bijiannya. Mau marah pun percuma, sudah masuk ke perut mie nya. Mark hanya diam saat Haera menatapnya dengan tatapan memelas.
"nanti kalo sakit perut awas aja ya" ancam Mark tadi pas Haera cuci bekas mangkok nya.
Sekarang lihat kan, Haera meringkuk sembari meringis.
"perut Haera sakit kak" ringis Haera sembari berbaring di paha Mark, memeluk pinggang Mark dengan erat, menyembunyikan wajahnya di perut Mark.
Awalnya Mark bersikap gak perduli, biar Haera kapok tapi lama lama Mark jadi kasihan juga sama Haera.
"lepas dulu peluknya, kakak ambil minyak telon dulu"
Haera dengan malas melepaskan pelukannya di pinggang Mark, Mark beranjak mengambil minyak telon, ada gelas air hangat juga di tangan Mark.
"kalo di bilangi itu nurut, gini kan jadinya" omel Mark.
Mark menyerahkan minyak telon ke tangan Haera, "usapin di perut" ujar Mark.
Haera gak bergeming saat Mark meletakan minyak telon ke tangannya.
"Ra" panggil Mark.
"males kak, badan Haera tu lemes, pegang minyak telon aja kayak pegang besi" keluh Haera.
Mark membantu Haera untuk berbaring. Haera tiba tiba menyingkap baju nya sampai diatas pusar, Mark kaget dengan sikap spontanitas yg Haera lakukan.
"usapin, biasanya kak Rena gitu" ujar Haera dengan suara lirihnya.
Meskipun masih marah sama Rena, Haera gak pernah lupa sama perhatian perhatian dari kakaknya itu. Mark cengo sesaat, kemudian menggelengkan kepalanya. Mark yg gampamg turn on di hadapkan dengan Haera yg polosnya masya allah banget, paket komplit pokoknya, siksaan terberat untuk Mark adalah kepolosan Haera.
"kakak" rengek Haera karena Mark gak juga bergerak daritadi.
Dengan terpaksa Mark membuka tutup minyak telonnya lalu di tuangkan ke telapak tangannya, tanganya dengan kaku mengusap perut Haera. Hanya di bagian yg terbuka, Haera memejamkan mata merasakan usapan tangan Mark, Haera merasa Seperti Rena yg megusap perutnya sekarang. Tiba tiba Haera merindukan Rena.
Tangan Haera dengan entengnya menaikan lagi bajunya sampai bra nya sedikit keliatan. Mark meneguk ludahnya dengan kasar, ya tuhan cobaan macam apa ini.
Haera membuka matanya, meraih tangan Mark lalu di letakan sedikit keatas, yg buka tambahan dari Haera tadi "disini juga kak"
Mark gak ngomong apa apa selain menuruti kemauan Haera, lebih cepat lebih baik. Bahaya kalau terlalu lama. Setelah selesai Mark hendak menurunkan baju Haera tapi di tahan sama sang empunya "biarin gitu aja kak, dingin, Haera suka"
Mark meletakan minyak telon ke sembarang tempat lalu berbaring di samping Haera, menyembunyikan kepalanya di ceruk leher Haera "Haera terlalu bahaya untuk kakak tau gak" gumam Mark.
Haera gak menggubris, malah mengelus kepala Mark dengan lembut. Sepertinya hari ini mereka akan menghabiskan waktunya di hotel saja, Haera tiba tiba sakit perut, Mark juga gak mungkin memaksa kekasihnya, kasian.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not Her (MARKHYUCK GENDERSWITCH)
General FictionMark dan Rena saling mencintai, suatu ketika Rena pergi meninggalkan Mark tanpa pamit membuat Mark sangat terpuruk, Haera dengan niat baiknya hanya ingin menghibur Mark, membantu Mark untuk keluar dari rasa terpuruknya, tapi siapa sangka Haera ma...