*41*

3K 310 17
                                    

Rena mengerjapkan matanya berkali kali saat membuka matanya hanya cahaya  putih yg menyapa penglihatannya.

"eung" lenguhnya.

Badannya terasa remuk semua,  ini semua karena dia melawan 6 orang laki laki sendirian.
Ngomong soal itu,  ingatan Rena kembali pada kejadian itu,  matanya mengerjap dengan badan mencoba untuk bangun dari posisi baringnya.

"bangun juga kamu"

Rena mengernyitkan dahi.

"kamu siapa? "

"aku yg nolongin kamu waktu kamu mau di lecehin sama anak brandalan di jalanan"

Rena baru ingat,  terakhir kali dia melihat Haera,  sepertinya itu hanya ilusi nya saja karena terlalu merasa bersalah pada adiknya itu.

"Thanks"

Orang itu menyodorkan tangannya "aku Lucas,  nama kamu siapa? "

"aku Rena" balas Rena tanpa membalas jabatan tangan Lucas.

Lucas menarik kembali tangannya dengan canggung.

"kata dokter,  setelah  infusnya habis kamu sudah boleh pulang"

"berapa? "

Lucas mengernyit "apa yg berapa? "

Rena meringis,  merasa perih di kaki nya.

"biayanya" jawab Rena

"gak usah,  gratis kok,  kebetulan yg tangani kamu teman aku,  so, santai aja" balas Lucas.

Rena mencabut paksa infus di tangannya membuat Lucas kaget.

"eh mau kemana?  Infus nya belum habis" pekik Lucas.

"aku sudah gak papa,  sekali lagi terimakasih banyak"

Setelah mengatakan itu Rena langsung pergi.  Lucas melongo seperti orang bodoh di tempatnya.

- - - - - -
Mami Wendy kaget melihat kondisi Rena,  pulang tengah malam dalam keadaan babak belur.

"kamu kenapa kak? Kok babak belur gitu sih? "

"gak papa mi,  tadi ada yg gangguin aku di jalan,  yaudah aku lawan aja"

Mami Wendy menggiring Rena ke Sofa,  "duduk sini dulu,  mami ambilin obat buat obatin memar memarnya"

Rena hanya diam saat mami Wendy berjalan kearah tempat penyimpanan kotak p3k.
Mata rena menelisik ruang tamu,  melihat lihat foto keluarga mereka.  Banyak foto Haera di sana,  perasaan bersalah kembali menyinggapi hatinya, dia merasa bersalah sekaligus merindukan adiknya itu.
Mami Wendy datang membawa kotak P3K di tangannya.

"kakak gak papa kan,  cuma ini aja kan lukanya? " tanya mami Wendy khawatir.

"mi,  mami gak kangen apa sama adek? "

Bukannya menjawab pertanyaan mami nya,

Rena malah melontarkan pertanyaan balik.

"kok tiba tiba tanya gitu,  ada apa? "

"aku kangen adek mi,  gimana keadaan dia sekarang ya? " gumam Rena.

Wendy menghela nafas "selama adek sama papi kamu,  dia akan aman,  kakak jangan terlalu khawatir"

Rena menyunggingkan senyum kecilnya.

"gimana kalau keadaan adek makin parah mi?"

"ini semua salah aku! "

Mami Wendy menatap Rena bingung "ada apa kak?  Ada yg ngomong sesuatu ke kakak tentang adek? "

"temui adek mi, kakak cuma ngerasa kalau adek gak baik baik aja sekarang"

I'm Not Her (MARKHYUCK GENDERSWITCH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang