Sandra terbangun—setelah melewati mimpi yang begitu panjang−di atas ranjang di sebuah ruangan asing dengan kondisi hangover parah. Tubuhnya masih berbalut little black dress tanpa lengan yang dengan model draping yang mengekspos bagian bahu kanannya dengan detail asimetris yang membuatnya tampak seksi. Seksi kalau dia benar-benar memanfaatkan penampilannya dengan benar. Bukan malah terdampar di kamar entah-milik-siapa.
Kepalanya pening luar biasa saat ia menjejakkan kaki di lantai granit. Tubuhnya langsung limbung dan ia terduduk kembali di atas ranjang. Selama beberapa menit Sandra mencoba untuk meredakan sengatan sakit di kepalanya hingga tiba-tiba rasa mual di perutnya mulai naik dan tak tertahankan.
Dengan cepat Sandra berlari ke arah pintu kamar mandi yang sedikit terbuka dan langsung memuntahkan isi perutnya ke kloset. Berkali-kali rasa mual itu mengaduk-aduk perut hingga ia terkulai lemas di lantai kamar mandi dengan kepala rebah di lengan telanjangnya yang tersandar di pinggiran kloset.
Baru beberapa detik berlalu saat isi perutnya kembali menyeruak minta untuk dikeluarkan, namun yang keluar hanya cairan. Saat masih dalam posisi membungkuk di depan kloset, terasa pijatan lembut di tengkuknya oleh sebuah tangan besar yang terasa dingin ketika bersentuhan langsung dengan kulit lehernya. Sandra berjengit kaget, sebelum kemudian menggerakkan lehernya sedikit dan mendapati Danny berjongkok di belakangnya. Laki-laki itu menatapnya dengan penuh kekhawatiran.
Danny khawatir? Sungguh itu adalah pertama kalinya Danny menampilkan ekspresi itu. Atau ... mungkin Sandra hanya sedang berkhayal? Karena dalam beberapa detik kemudian, tatapan itu sudah hilang tergantikan oleh tatapan datar yang selalu tersemat di wajah Danny yang berjarak begitu dekat dengan wajahnya.
Sandra terkesiap dan langsung menarik diri untuk menjauh dari Danny. Namun, tidak seberapa jauh karena ruang geraknya cukup sempit. Terhimpit tubuh besar Danny dan kloset yang berada di dekatnya.
Ini sama sekali di luar bayangan. Sandra sudah siap menerima kenyataan kalau dia ternyata telah bermalam dengan laki-laki random yang tidak ia kenal. Mendapati Danny ada di hadapannya adalah hal yang sangat tidak ia harapkan, namun dalam waktu yang bersamaan juga ia syukuri.
Kehadiran laki-laki itu sama sekali tidak Sandra harapkan karena ia masih sangat marah. Sandra tidak ingin melihat laki-laki itu lagi dalam waktu dekat.
Di sisi lain, Sandra bersyukur karena tidak harus mengalami situasi di mana akan ia sesali di masa mendatang. Sandra jelas tidak ada menginginkan lagi kejadian bertahun lalu terulang dan harus terbangun dalam keadaan telanjang. Parahnya sampai kehilangan keperawanan.
"Masih mual?" tanya Danny pelan. Tangannya sudah ia turunkan dari tengkuk Sandra, beralih mengelus punggung wanita itu dengan gerakan naik turun. Rasanya menenangkan.
Sandra menatap kosong ke arah Danny yang tampak santai dalam balutan celana pendek hitam dan kaus tipis berwarna navy blue berlengan pendek. Rambut ikal yang biasanya tampak tersisir rapi menampilkan kening, kini dibiarkan berantakan dengan bagian depan yang dibiarkan jatuh.
Ganteng abis!
Efek yang ditimbulkan di tubuh Sandra sangat mengerikan. Jantungnya berdesir. Pipinya memanas. Suhu tubuhnya naik beberapa derajat. Sandra tidak pernah lagi merasakan geli di dalam perutnya karena seorang laki-laki sejak bertahun-tahun yang lalu. Sungguh! Namun, dengan Danny berada begitu dekat dengannya, kepakan sayap kupu-kupu yang membuat perut geli itu datang lagi. Memporak-porandakan perasaannya. Sandra merasa de javu. Perasaan ini. Perasaan yang sangat tidak asing, yang dulu selalu ia rasakan ketika tertarik dengan lawan jenis.
"Sandra ...," Suara dalam milik Danny seakan mengguyur kesadaran Sandra untuk kembali menapak ke bumi.
"Why am I here? Ini di mana?" tanya Sandra dengan terbata. Danny benar-benar keterlaluan. Setelah membuatnya marah dan benci bukan main, laki-laki itu malah membuat reaksi tubuh Sandra berkhianat dengan isi kepalanya. Tumbuhnya rasa ketertarikan fisik jelas bukan hal yang baik. Sandra tidak mengharapkan benih-benih kasih itu hadir untuk Danny.
KAMU SEDANG MEMBACA
BEDROOM WARFARE
PoetryFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA^^ (18+ only) "Gimana kalo kita tidur bareng aja?" (Sandra Javinkha) "Kamu serius ngajak saya ML? Memangnya kamu nggak takut partner sex kamu punya penyakit kelamin?" (Danny El Arkan) °°° Arisan membawa petaka! Mengisahkan...