Godaan itu memang terlihat memanjakan, tetapi ada dosa yang menantikan.
Rajendra menghela napas. Ia melihat sekeliling dengan mata yang masih buram. Mimpi buruk tentang ditangkap polisi memang mengisi hari-harinya belakangan ini.
Tak lupa rasa sakit menjalar dalam dada. Temannya, Reno, seminggu yang lalu telah mengabari tentang rencana penangkapan dirinya atas tersebarnya berita penyelundupan narkotika.
Obat-obatan terlarang memang menjadi ajang Rajendra membuka usaha. Tak dimungkiri, perusahaan properti ayahnya telah lama terpuruk. Dengan melakukan jual-beli ilegal inilah, ia bisa bertahan hidup.
Rasa gengsinya membeludak kala cinta sudak menggelegak. Calon istrinya, Galuh Grahandini adalah putri tunggal pengusaha kaya raya Bojonegoro. Mana mungkin, ia yang dari luar kota diperbolehkan bersanding jika tak memiliki harta?
Rajendra melakukan semua ini demi Galuh. Sialnya, ada musuh bebuyutan yang tahu. Jalu Akasa adalah polisi yang selalu mampu melacak keberadaannya. Selepas beberapa bulan bisa menghindar, Rajendra tak percaya jika ia kembali dikejar dan akan dijebloskan penjara.
"Bajingan!" Tak sadar, Rajendra berteriak.
Teriakan itu memunculkan pergerakan pintu. Di sana, berdiri seorang wanita yang tengah mengangkat sebelah alis. Ia adalah mantan Rajendra yang sudah menjadi janda; Salma Arita.
"Well, kamu mimpi buruk lagi? Perlu aku temani?" Salma bertanya sembari masuk tanpa persetujuan.
Gaun tidur dengan kain tipis membuat Rajendra memalingkan wajah. Ia kembali mengingat wajah Galuh untuk berpedoman setia. Memang, ia pernah menyentuh wanita di luaran sana, tetapi berkat janji dan cinta pada calon istri, Rajendra rela mulai berubah menjadi lelaki baik hati. Namun, godaan tetaplah godaan. Aksi akan menimbulkan reaksi.
Salma tersenyum ringan. "Cerita?"
"Keluar! Aku enggak butuh!" Rajendra berkata kaku.
Salma tertawa. Sebenarnya, tak ada keinginan untuk mengenal lelaki selepas dicampakkan berkali-kali. Namun, permintaan tolong Rajendra, selepas kecelakaan di tepi jurang, dan menanggalkan segala konsekuensi, Salma mengubah ideologi.
Rajendra tetap sama, begitu penilaian Salma. Mantan-mantan brengsek hingga calon suaminya, menunjukkan sikap tak setia. Lantas, wanita itu tertarik pada Rajendra kesekian kali, karena menolaknya padahal jelas ia telah menawarkan diri.
"Serriously?"
"Salma, please. Aku mau nikah. Jangan ... goda aku." Kalimat jujur Rajendra membuat Salma tertawa dalam hati.
Lelaki mana yang mampu menolak pesonanya? Selepas tiga tahun berpisah dan menjadi seorang janda tanpa anak, Salma bisa mendirikan pabrik kosmetik sendiri. Ia bahkan kerap diajak makan malam oleh klien yang memang secara terang-terangan memuja kecantikannya.
Salma tak mau. Itu pasti. Ia tak memikirkan lelaki, tetapi satu pesan Rajendra meminta tolong dari kejaran polisi dan kejadian beruntun lain, menggugah jiwa liar pada dirinya.
Larangan adalah tantangan. Maka, wanita itu bersumpah akan membuat Rajendra kembali ke dekapannya dengan sadar dan penuh cinta.
"Oh oke. Baik-baik, ya." Salma berkata sembari keluar kamar.
Ia membawakan diri seolah menurut apa kata Rajendra. Nahasnya, semua rencana busuk mulai menggugah jiwa. Sudah lama Salma tak bermain dengan lelaki di ranjangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Undo (Completed)
ActionGaluh Grahandini (27 tahun) tak pernah mengira pernikahannya akan batal karena orang masa lalu sekaligus polisi tak tahu diri; Jalu Akasa. Pembatalan pernikahan dengan kenyataan calon suami Galuh, Rajendra Dahana, adalah terduga bandar narkoba, memb...