PART 8

3.3K 275 15
                                    

...

Sepulang latihan berkuda, segaris senyuman tak pernah luntur dari wajah zee.

Ia ingat betul bagaimana gadis itu tersenyum kepadanya.



Yap!

Marsha, siapakah gadis cantik ini?


Kenapa rasanya tak karuan ketika dia menatap dengan bola matanya yang bulat sempurna itu.











Sepanjang perjalanan, senyumnya sama sekali tak memudar.

Sampai, setetes buliran dari atas langit jatuh di kaca speedometer.

Rupanya hujan akan segera turun.

Zee mamacu motornya lebih kencang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Zee mamacu motornya lebih kencang.


Sekitar sepuluh menit.

Zee baru saja tiba dirumahnya, ia memarkirkan motornya di garasi.

Mobil pak Frans tidak ada disini, sudah dipastikan jika ia masih berada di kantor, begitu yang zee pikirkan.






Zee lantas bergegas memasuki kamar.

Ia melemparkan dasi ke atas kasur, kemudian menghempaskan tubuhnya diatasnya.

Plafon kamar berwarna hitam itu dipandanginya dengan lekat.


Entah apa yang tengah ia bayangkan sekarang, yang jelas kelelahan yang menimpanya seharian ini seolah terbayarkan begitu saja.


Segaris senyuman nampak diraut wajahnya.

Hingga, tak begitu lama.

Ponselnya berdering.

Lamunan zee terbuyarkan.

Ia meraih benda persegi itu dan membaca contact name yang tertera.




Ck!




Vino.

Lagi lagi pria tak tau diri ini merusak mood yang susah payah ia bangun.

Tanpa pikir panjang, zee menggeser layar merah itu dan mematikan smartphonenya.






-Zee pov.

Pikiranku seketika melayang.

Mengingat kejadian hari ini, aku merasa seperti terlahir kembali.

Benar.


Ini adalah senyuman terikhlas yang aku tunjukan setelah melepas kepergian mama dulu..


Marsha.

Gadis cantik itu terus berlarian dibenakku.
Sejak pertemuan pertama, aku merasakan hal yang janggal pada diriku sendiri.

Butterfly at Night 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang