PART 7

3.7K 298 4
                                    

...

Selepas jam istirahat berakhir, ashel dan teman-temannya segera berganti seragam untuk memakai kaos pada mata pelajaran olahraga disiang ini.

Sejak berbunyinya lonceng, ashel yang terbilang memiliki perasaan cukup peka dapat menyadari jika flora seperti menunjukan sedikit sikap yang berbeda terhadapnya.


Saat ia bertanya pada kathrin, jawaban darinya itu memang tidak ada yang aneh.

Tapi tetap saja, seperti ada yang 'berbeda'.

Beberapa saat setelah semuanya telah rapi dengan baju gantinya, si ketua kelas memberi intrusksi agar semua segera bergegas menuju lapangan.








Di lapangan,

Pak guru memberikan beberapa contoh gerakan olahraga yang akan dilakukan,

Turut diikuti pula oleh murid-murid bimbingannya.

Lapangan yang digunakan berada di ruang indoor, di sekelilingnya pun dibatasi oleh kawat harmonika sehingga masih dapat terekspos dari luar.

Sementara di sisi lainnya terdapat beberapa bangku yang biasanya dipakai untuk penonton yang mungkin ingin melihat kegiatan olahraga berlangsung jika pada hari-hari diadakannya perlombaan.





Zee, ia nampak tengah berjalan sembari mendekap beberapa buku dilengan kirinya.

Melewati area lapangan, langkahnya melambat.


Matanya terpatri pada sosok yang berada dikejauhan sana.

Lamat-lamat ia mengamati sampai dahinya mulai mengerut.

Gadis berkuncir kuda itu seperti tak asing baginya.




Apakah sebelumnya ia pernah melihatnya?

Atau mungkin mereka pernah bertemu(?)

Tapi dimana?





Karena berjalan seraya menoleh,

Zee tersandung saat hendak menaiki anak tangga.

Hampir saja,

Untung ia masih bisa menyeimbangkan tubuhnya.

Dan untungnya disini juga cukup sepi karena memang semuanya tengah berada di dalam kelasnya masing-masing.












...

Waktu berlalu dengan cepat.

Matahari yang tadi masih berada di puncak kepala pun kini mulai turun, meredupkan sinarnya.

Warga sekolah berhamburan keluar gedung.

Ada yang menunggangi kendaraan pribadi,
Namun ada pula yang berjalan kaki, sementara beberapa lainnya menunggu bus jemputan tiba.

Ashel, beberapa kali ia mengecek ponselnya.

Menunggu notifikasi muncul sambil sesekali melirik pada jam tangan yang ia kenakan.

Tangan kirinya sibuk memegangi helm adel yang ia bawa sedari rumah.






Beberapa saat kemudian, bus yang ia tunggu pun telah tiba.

Ashel menoleh ke belakang, mencari seseorang.




Nihil.




Kemudian tanpa pikir panjang ia pun segera berlari kecil memasuki bus.

Di dalam bus, orang yang dicari nampaknya memang tidak ada.

Akhirnya ia pun duduk di salah satu kursi penumpang.













Butterfly at Night 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang