PART 26

2.3K 216 23
                                    


Sore hari disebuah kampus swasta yang cukup ramai.

Chika terduduk pada salah satu bangku dekat pilar besar yang menyangga gedung megah ini.


Kakinya bergoyang cepat,

Entah apa yang ia cemaskan saat ini.

Sembari menggenggam buku novel dengan sampul Abu abu itu, chika mengulum bibirnya.

Arah pandangnya kesana kemari seperti tengah mencari seseorang.

Sesekali chika memejamkan matanya erat.



Sampai tak lama kemudian,
Ponselnya bergetar.

Pada display name tertera nama Vino disana.

Sebuah pesan singkat yang membuatnya berdecak kesal.

Setelah mematikan kembali smartphone miliknya, chika kemudian berdiri dan pergi dari tempat tersebut.













..

Ditempat yang berbeda,

Setelah mendapatkan pesan dari Kathrin, adel bergegas pergi menuju sebuah kafe yang telah disepakati kelompoknya.


Ya.

Sepulang sekolah, ia akan bertemu teman kelompoknya guna membahas tugas yang diberikan.

Adel berangkat dari rumahnya untuk terlebih dulu mengganti pakaiannya.

Ia juga mengajak ashel pergi bersama, agar ashel dapat ikut serta belajar untuk mengahadapi ujian akhir semester minggu depan.
Dan tentu saja Ashel menyetujuinya.

Mereka pun berangkat bersama ke tempat tujuan dengan menggunakan motor.








...
Sesampainya di kafe,
Kathrin dan kedua orang lainnya sudah berada di lokasi.

Melihat Ashel yang baru saja tiba membuat kathrin sontak berdiri dari tempat duduknya dan langsung memeluk sahabatnya itu erat.

Tak berlangsung lama, kathrin kembali melepas pelukannya, lalu memukul lengan ashel.

Namun raut wajahnya tak bisa berbohong, jujur saja ia merindukan teman sebangkunya ini.


"Gimana kabar lo?" Tanya ashel.

"Gue yang harusnya nanya gitu!" Ketus Kathrin memanyunkan sedikit bibirnya.

Ashel hanya tersenyum menanggapi.

"Gimana kabar lu?

Ah lu belum jawab beberapa pertanyaan gue kemarin" Ujar Kathrin.

"Baik" Jawab ashel lembut, ia tak menggubris kalimat terakhir lawan bicaranya itu.

Kathrin membisu, nampaknya ia paham kalau ashel tak ingin membahas hal tersebut.

Mereka pun lalu duduk bersama.

Hingga beberapa saat kemudian semuanya baru sadar kalau ternyata hanya tinggal zee yang belum datang.

Disaat yang lainnya sibuk menghubungi keberadaan zee, berbeda dengan Adel yang sedari tadi hanya terdiam.


Ashel sesekali meliriknya.

Sebenernya adel kenapa sih?
Mereka berdua ada masalah? Kayaknya ga akur.

Batin Ashel.














...
Sementara itu..

Riak air meluas pada permukaan danau yang baru saja di lempari batu-batu kecil oleh seseorang.

Butterfly at Night 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang