PART 20

2.8K 219 11
                                    

Siang ini jam pulang sekolah dimajukan lebih awal, para murid diberi waktu untuk mempersiapkan pembelajaran satu minggu kedepan dengan pembagian siswa yang tadi sudah ditentukan dikelas.

Semua murid telah membubarkan diri, termasuk
Ashel yang kini tengah menunggu bus di halte.

Tak lama, adel menghentikan motor tepat di depannya.

Ia membuka pelindung kepalanya itu.


"Bus masih lama datengnya." Ujar adel.
Ia lalu memberikan kode kalau jok belakangnya kosong.


Ashel masih menatapnya.

Ia lalu membuang nafas.



Ashel berjalan menghampiri adel.
Kemudian menerima helm yang diulurkannya.

Setelah ashel menaiki motor,
Adel mengembangkan senyuman dibalik kaca helmnya itu.

Mereka pun akhirnya pulang bersama.




Di perjalanan..

Hening.

Sampai akhirnya, adel membuka percakapan setelah sebelumnya berdehem terlebih dulu.

"Tadi ga ke aula?" Tanya adel.

"Kata siapa." Jawab ashel.
"Nyariin gue ya lo" Lanjutnya.

"Ngga" Ujar adel segera.

"Kalo iya juga gapapa" Ucap ashel.

Adel tak menjawabnya, yang ada ia malah melajukan motornya semakin kencang. Hal mendadak tersebut sontak membuat ashel terkejut dan langsung mencengkram pinggang orang didepannya ini.

Adel melirik kearah pinggangnya.

Jujur saja, entah kenapa degup jantungnya tiba-tiba saja bertaluh lebih cepat dari biasa.



Rasanya dejavu.



Apakah perasaan ini kembali muncul?

Jika iya, kenapa harus dengan nasib yang sama?

Tidakkah buruk mengulang sesuatu yang ia sendiri sudah tahu akan berakhir seperti apa.




Adel kembali tersadar saat Ashel memukul bahunya dari belakang.

"Apaan sih lo. Kalo mo mati jangan ngajak-ngajak" Omelnya sambil terus misuh-misuh setelah adel kembali memelankan lagi motornya.

"E-ehh apalagi ini..
Bukannya dibelokan sana harusnya ke kanan?!" Sambung ashel yang menyadari kalau adel mengendarai motornya ke arah lain.



"Gue laper" Ucap adel singkat.

Ia tak menghiraukan ashel yang sedari tadi terus mengoceh dibelakang sana.





Sampai akhirnya kini motornya berhenti di sisi jalan, tepat disamping sebuah gerobak pedagang kaki lima.

Ashel mengerutkan dahi.

"Turun" Ucap adel saat mesin motor sudah terdiam.

Ashel pun turun dan langsung mengarahkan tatapannya pada gadis berjaket varsity ini.

Sementara itu, orang yang ditatap mengabaikannya dan malah menghampiri tukang bakso itu untuk memesan.






Adel lalu duduk di salah satu bangku yang disediakan disana.

Melihat ashel masih berdiri mematung disamping motor, senyumnya terangkat.

"Sini, panas.
Gue udah pesenin sekalian" Ujar adel.


Butterfly at Night 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang