PART 35

1.2K 140 16
                                    


Di sebuah taman kampus, Chika duduk sambil memainkan ponselnya. perasaannya kini tak karuan. Sesekali ia mengedarkan pandangan pada sekitar. lalu lalang mahasiswa dan suasana kampus yang cukup sibuk di siang hari yang terik ini.

Chika menoleh saat merasakan pergerakan di sampingnya. seseorang yang sedari tadi ia tunggu akhirnya datang juga.

ya, siapa lagi kalo bukan vino.

"nggak bertele-tele, saya minta kamu tarik ucapanmu soal hubungan kita" ucapan vino itu berhasil membuat jantung chika berhenti berdetak beberapa saat.

"maksud kamu?"

"gugurin bayi itu"

chika mengernyitkan keningnya, membendung air mata yang bisa lolos kapan saja.

"tega kamu" tekannya.

"kamu butuh uang?" pertanyaan bodoh macam apa itu. aku butuh tanggung jawab kamu vino!

"bisa gak kamu ngertiin perasaan aku?"

vino hanya membisu. "sejak awal kita pacaran, kamu selalu nolak ketemu sama orangtuaku. banyak alasan kamu untuk menghindar. aku sama sekali gak mempersalahkan hal itu.
karena aku tau kamu tulus sayang sama aku." ucap chika bergetar dan penuh tekanan.

"sekarang aku hamil anak kamu. aku cuma minta kamu buat tanggung jawab. jangan lari lagi, vin.."

"selama ini aku gak pernah gubris omongan orang tentang keburukan kamu, karena aku percaya penuh sama kamu. aku yakin kalo kamu gak sejahat itu"

pelupuk mata cantik chika sudah penuh, buliran bening berjatuhan dipipi mulusnya.

Vino melihat sekitarnya, "udah gausah nangis" ucapnya.

chika masih terisak. menatap tak percaya pada pria kebanggaannya ini. pria yang selalu ia puja-puja dihadapan semua orang. dengan gampangnya dia bilang kalau ini hanya kecelakaan semata? jelas-jelas mereka berdua melakukan hubungan itu secara sadar. bahkan vino sendiri yang meminta tidak menggunakan pengaman, dan chika menurutinya karena ia tau vino tidak mungkin meninggalkannya.











Di sebuah kafe, zee, olla ,serta Christy sedang berkumpul bersama. Zee telah menceritakan tentang obrolannya dengan sang papa soal hubungannya dengan marsha.

sebagai teman yang baik, olla dan Christy mendengarkan dengan seksama dan menerima apapun keputusan zee. mereka juga meminta zee agar mempertemukan marsha padanya, zee hanya terkekeh. Zee tak henti memuji paras cantik sang pacar pada kedua sahabatnya ini.

Saat obrolan tengah berhenti, suara dari televisi yang ada disana menarik perhatian mereka.

Sebuah acara televisi menampilkan berita tentang kecelakaan lalu lintas.
Zee menajamkan penglihatannya saat melihat kendaraan yang cukup tak asing baginya. ketika sang reporter mendekati mobil tersebut, zee membulatkan mata.

Ia bergegas menghubungi marsha lewat telepon, olla dan Christy juga ikut panik dengan tingkah zee sekarang.

tak kunjung diangkat, zee pun berpamitan untuk pergi.








Kini zee sudah berada di kediaman marsha, saat tiba disana, marsha baru saja hendak keluar dengan terburu-buru.

firasat zee rupanya benar, kecelakaan tunggal itu adalah mobil milik keluarga marsha. Kini marsha nampak sangat kacau dengan air mata yang terus mengalir deras.

Zee melajukan motornya menghadapi jalanan yang cukup sibuk. sementara marsha mengeratkan pelukan pada pinggang zee.

tak hentinya zee berusaha menenangkan marsha.


Butterfly at Night 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang