Embun dipagi hari, langit kelabu, dan sisa-sisa air hujan yang menetes diatas daun menjadi saksi bisu yang menemani Ashel terduduk di bangku pinggir lapangan sekolah.
Ia menatapi pijakan kakinya pada rumput yang basah.
Orang-orang yang lalu lalang sibuk dengan aktivitasnya masing-masing.
Ashel mencengkram rok seragamnya.
Ia masih terpikikirkan ayahnya, sejak kemarin beliau belum pulang ke rumah.
Mengingat apa yang terjadi kemarin, rasa cemas dan khawatir tentu saja menghantui.
Ditambah lagi ayahnya sama sekali belum membalas pesan maupun mengangkat telpon dari Jessi juga dirinya.
Namun, Ashel beralasan pada jessi kalau ayahnya sedang ke luar kota dan sudah membalas pesannya, dengan begitu jessi tidak perlu risau.
Ashel kembali mengecek ponselnya.
Ia berdecak.
Tiba-tiba..
Seseorang duduk disampingnya.
Sontak ashel menoleh.
Zee.
Zee duduk disebelah ashel, sembari menyeruput susu kotak UHT, pandangannya lurus kedepan.
Hingga, minuman tersebut habis, iapun membuangnya pada tong sampah yang berada tak jauh dari sana.
Kalau boleh jujur, kini jantung ashel berdebar lebih kencang dari biasanya.
Jangan sampai zee membahas kembali hal itu.
Ya, sepertinya zee masih penasaran dengan sosok yang ia temui dibar, dan merasa jika orang tersebut adalah ia (ashel). Begitu pikir ashel.
Zee berdehem.
"Sendirian aja?" Tanyanya seraya menatap ashel.
Ashel mengangguk ragu.
"Murid baru ya?" Tanya zee lagi.
Ashel kembali mengangguk.
"Kelas?"
"11 IPA-A" Jawab ashel.
Kini giliran zee yang manggut-manggut.
Zee mengulurkan tangannya.
"Zee" Ucapnya memperkenalkan diri.Meskipun sedikit ragu, ashel pun menjabat tangan tersebut
"Ashel" Ucap ashel.Dari kejauhan, Flora tak sengaja melihat Ashel sedang bersama zee di bangku lapangan.
Ia terheran karena yaa kenapa bisa Ashel mengobrol dengan seorang zee yang notabene nya adalah siswi populer yang disegani semua orang dan kemungkinan kecil bisa mengajaknya berinteraksi seperti itu.
Apalagi zee sendirian, tidak bersama dengan gengnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Butterfly at Night 🔞
RomantizmAshel terpaksa bekerja di dunia malam dan menghabiskan masa mudanya dengan menutupi aib dirinya dari orang-orang. Hingga akhirnya ia dipertemukan dengan Adel dan Zee, dua orang gadis yang sangat menggilai bidang olahraga terutama berkuda. Dipertem...