3

708 154 33
                                    

Hari kedua OSPEK, Veenan datang lebih awal dari hari kemarin. Tiba di kampus satu jam sebelum OSPEK dimulai, Veenan putuskan untuk berjalan-jalan di area kampus. Lumayan pengenalan lingkungan. Ngomong-ngomong kali ini Veenan sendirian, Jefran belum datang dan entah kapan si buaya darat itu akan datang, Veenan tidak peduli.

Veenan yang merasa tertarik dengan tampilan luar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) lantas putuskan untuk masuk dan melihat-lihat. Seharusnya dia bawa motor tadi, kampus tentu tidak sekecil semut, tapi sudahlah, dia harus lakik!

Jika bertanya bagaimana setelan Veenan kali ini, MABA tampan dari FISIP ini mengenakan kemeja berwarna putih yang ia tutup dengan hoodie berwarna hitam, celananya pun panjang berwarna hitam.

Veenan yang merasa terlalu jauh masuk di daerah FEB lantas putuskan untuk berbalik, sayang Veenan baru sadar jalan balik dari FEB ke FISIP sama saja bercapek-capek sebelum OSPEK dimulai.

"Terus gimana, anjir? Ya kali gua pesen ojol."

Veenan celingukan sendiri di depan taman FEB, tapi sepertinya dia dapatkan keberuntungan saat pandangannya mengunci sosok Roseline Prameswari tengah berkendara dari area kantin FEB.

"Mantap rezeki anak sholeh, makasih Ya Allah."

Veenan memasang ancang-ancang untuk menyetop Rose saat gadis itu mulai mendekat dan,

Tinn!!

"VEENAN! GILA YA KAMU?!" Semprot Roseline saat Veenan tiba-tiba memblokir jalannya.

Bodoh, itu yang ada dalam benak Rose. Rose itu bawa motor, kecepatannya saja 40 km/jam, tapi tiba-tiba Veenan menghadangnya dengan raut datar. Untung Rose berperikemanusiaan, coba kalau tidak, sudah Rose tabrak si Veenan.

"Gua capek, nebeng dong."

Rose melongo mendengar penuturan Veenan, matanya mengikuti bagaimana Veenan berjalan ke belakang, kemudian duduk di belakangnya. Orang tampan memang tidak kenal malu, ya? Pikir Roseline.

"Woi, jalan cepetan!" Seru Veenan.

Rose berdecak kesal, kemudian sedikit menoleh ke belakang menatap Veenan, "Kamu itu udah numpang, kenapa malah nyuruh-nyuruh? Lagian kamu itu anak FISIP, kenapa sampai FEB?"

Veenan yang geram dengan Rose yang selalu banyak pertanyaan lantas turun dari motor Rose. Rose pun sempat bingung, apa iya Veenan jadi ilfeel padanya? Gawat! Padahal 'kan Rose belum sempat PDKT. Dia hanya jual mahal sedikit.

"Minggir, gua yang bawa motornya." Paksa Veenan sambil menyingkirkan tangan Rose dari stang motor.

"Eh eh, nggak bisa. Ini motor saya, suka-suka saya. Duduk di belakang sana." Protes Rose.

"Mundur, Roseline!"

Glek.

Roseline menelan ludahnya gugup, kemudian memilih mengalah dan membiarkan Veenan bawa motornya.

"Ganteng-ganteng galak." Gumam Rose setelah duduk di belakang Veenan.

"OSPEK masih lama mulainya?" Tanya Veenan sambil menatap Rose dari spion.

"Masih 45 menit lagi." Jawab Rose setelah mengecek jam tangannya.

"Tumㅡ"

Werrr!!

"VEENAN, SAYA BELUM MAU MATI!" Pekik Rose yang terkejut saat Veenan tiba-tiba tarik gas begitu dalam.

Bodoamat dengan raut takut Rose, Veenan tetap santai mengendarai motor Rose dalam kecepatan 70 km/jam. Sedikit menantang sih kebut-kebutan di area kampus.

ANTARESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang