6

584 136 32
                                    

Jujur aku ragu tiap mau up, semenjak rumor dating Taennie ramai banget, rasanya jadi rada aneh apalagi book ini shipnya Taerose. Gimana menurut kalian?

. . .

Seperti hari-hari sebelumnya, hari ini Veenan masih jalani kegiatan OSPEK. Jujur Veenan malas sekali mengikuti OSPEK yang sama sekali tidak menarik minatnya.

"Kok belum berangkat?"

Veenan menoleh saat suara berat dibarengi tepukan dipundaknya membuatnya terkejut, "Males, yah. Pengen bolos rasanya."

Ayah Bram tertawa kecil, kemudian dia tepuk dua kali pundak putra semata wayangnya. "Kamu itu jangan menyia-nyiakan kesempatan, banyak yang pengen masuk PTN, tapi malah bukan rezeki mereka. Ini kamu modal nekat ujian Alhamdulillah bisa lolos kok malah mletre?"

"Aku pengennya PTS, yah." Keluh Veenan.

"Pasti kamu masih mikir lebih santai di PTS daripada di PTN yang kegiatannya super duper sibuk, ya a'?" Tebak Ayah Bram.

Kontan Veenan mengangguk tanpa ragu, "Iya gitu, banyak yang bilang enakan PTS."

"Semua ada positif negatifnya, a'. Kamu udah gedhe, bisa mikir sendiri, sekarang apa yang terbaik buat kamuㅡ bolos atau kuliah, kamu yang tentuin." Kata Ayah Bram sambil tersenyum tipis.

"Kuliah, aku berangkat sekarang aja, kakak tingkat pada galak soalnya." Kekeh Veenan di akhir kalimat.

"Awas kepincut, yang galak-galak suka menarik soalnya." Ledek Ayah Bram.

"Apaan sih, yah? Nggak ah, bukan tipe Veenan." Sanggah Veenan.

"Ya udah sana berangkat, ayah juga mau berangkat."

"Oke, yah."

Veenan hidupkan motornya, kemudian memakai helm yang menutup seluruh wajahnya. Sambil memanaskan mesin motor, Veenan suruh ayahnya untuk berangkat lebih dulu, toh Veenan sengaja mengulur waktu sebenarnya. Ngomong-ngomong Bunda Lilya sedang di rumah tetangga, kirim beberapa oleh-oleh dari Ayah Bram yang semalam baru pulang dari Lombok.

Veenan keluar dari halaman rumah dan berkendara dengan kecepatan pelan, lagi pula baginya ini masih pagi, jadi Veenan tidak terburu-buru.

Tin!

Veenan bunyikan klakson menyapa Jefran yang keluar dari komplek B,

"Tumben lu jam segini baru berangkat?" Tanya Veenan saat Jefran berkendara di sebelahnya.

"Kesiangan gua, ini si Jendra mana?" Tanya Jefran.

"Paling bentar lagi nongol."

Tin, tin!

Tepat setelah Veenan katakan itu, sosok Jendra keluar dari komplek A. Ketiganya memang berada dalam lingkup perumahan yang sama, hanya kompleknya saja yang berbeda. Seperti Veenan yang ada di komplek G, Jefran B, dan Jendra A.

Ketiganya berkendara bersama hingga kampus sebelum akhirnya Jendra memisahkan diri, karena FSRD berlawanan arah dengan FISIP.

Memarkirkan motornya di FISIP, mata tajam Veenan mencari satu motor sambil menggumamkan plat nomornya.

"Cari apaan lu?" Tanya Jefran yang melihat Veenan celingukan.

"Nggak ada, ayo masuk." Ajak Veenan setelah turun dari motornya.

"Yakin lu?" Tanya Jefran memastikan.

"Nggak penting juga lagian." Balas Veenan.

Keduanya berjalan beriringan, Jefran sibuk tebar pesona, sedangkan Veenan mencari sosok Roseline.

ANTARESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang