Double up sebagai ganti lama nggak up, happy reading!
.
Hari masih cukup pagi bagi Roseline untuk nongkrong di kantin FKG seorang diri. Dengan segelas teh hangat dan gorengan panas, Roseline menikmati sarapannya di tengah-tengah keadaan kantin yang masih sepi. Roseline sesekali mengecek ponselnya barangkali Jeanne memberinya kabar.
"Ah elah Jeanne lama bener, mana sepi lagi kantin." Roseline mengedarkan pandangannya, hanya dirinyalah satu-satunya orang yang makan di sana. Bahkan dari 8 lapak jajanan, baru 1 yang buka, sementara 3 lainnya tengah bersiap membuka lapaknya.
Roseline menggigit cabai setelah tempe goreng masuk ke dalam mulut, "Sumpah, gorengan pagi-pagi asoy banget." Pujinya dengan mulut sibuk menguyah.
Entah sudah berapa banyak gorengan yang dihabiskan Roseline, kini hanya tersisa setengah piring gorengan di hadapannya. Roseline beralih pada pisang goreng, "Habis ini makan apa, ya?"
Tahu sendiri bagaimana orang Indonesia, 'kan? Kalau belum makan nasi, itu namanya belum makan. Itu pula yang dirasakan Roseline, meski perutnya mulai kenyang oleh gorengan, tetapi belum mantap rasanya jika belum makan nasi.
Roseline menoleh ke belakang, matanya berbinar mendapati lapak soto ayam sudah buka, "Bu Asih, aku mau soto satu!" Pinta Roseline tanpa beranjak dari tempat duduk.
"Siap, neng!" Sahut Bu Asih selaku penjual.
Sembari menunggu sotonya datang, kantin mulai didatangi oleh beberapa mahasiswa yang mencari sarapan sebelum kelas dimulai. Roseline sendiri tak peduli, toh tidak ada urusannya dengan mereka.
Namanya juga soto yang penyajiannya cepat, semangkuk soto ayam yang nasinya ditutup oleh suwiran ayam juga bawang goreng membuat Roseline menahan air liurnya agar tidak menetes, "Nih, neng, mangga dimakan mumpung masih anget."
Roseline mengangguk cepat dengan senyuman, "Makasih, Bu Asih!"
Sepeninggalan Bu Asih, Roseline ingin buru-buru menyantap semangkuk soto dengan uap panas di atasnya, segera membaca doa dan hendak meminum teh untuk mengawali, sayang Roseline malah dapati gelas itu telah kosong.
"Kok udah habis? Gelasnya bocor apa gimana?" Roseline menatap gelas di tangannya dengan tatapan menyelidik, padahal Roseline sendiri yang menghabiskannya tanpa sadar.
"Bu Asih, tolong teh anget satu, ya." Pinta Roseline kala Bu Asih melewatinya untuk mengantar pesanan. Bu Asih yang sempat menghentikan langkahnya, lantas mengangguk sembari mengacungkan ibu jari.
Roseline yang sudah tidak sabar menyantap sotonya memilih makan tanpa menunggu tehnya datang. Diambilnya sendok dan merasakan kuahnya, "Ah, seger banget."
Sepiring gorengan baru diantar Pak Mamad ke mejanya membuat Roseline langsung mengambilnya dengan garpu, "Soto sama gorengan panas, nikmat mana lagi yang kau dustakan?"
"Kurang lauk proteinnya." Sahut Jeanne yang datang dengan beberapa buku ditangannya.
Roseline mengernyit tak suka saat Jeanne dengan raut santainya duduk di depan Roseline, "Lama banget, anjir?!"
Jeanne berdecak pelan, meletakkan bukunya ke kursi di sebelahnya, kemudian kembali menatap Roseline, "Ya lu yang nggak ada kerjaan, ngapain dateng jam segini?" Jelas Jeanne heran, jam setengah tujuh pagi Roseline sudah meneror Jeanne agar datang ke kampus lebih awal, padahal kelas Jeanne masih 3 jam lagi.
Roseline mencebikkan bibirnya sebal, "Bosen tau, mama sama papa subuh tadi ke luar kota, terus pagi-pagi Kak Sonia disamperin Kak Joan buat sarapan bareng. Mana mereka masak bareng lagi di rumah."
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTARES
FanfictionTidak, tidak ada hal yang benar-benar kamu miliki di dunia ini. Semuanya akan pergi saat tiba masanya, lantas mengapa kamu terlena dalam euforia yang memabukkan seperti cinta? Warning ⚠️ : This book contains a lot of harshwords, if you're a harshwo...