31

482 65 7
                                    

Hai, adakah yang masih menyimpan book ini di perpustakaan kalian?

. . .

Siang ini suasana galeri seni tak terlalu padat oleh pengunjung. Di salah satu ruanganㅡ ruangan yang sama di mana Roseline dan Jendra berada, terdapat beberapa pengunjung tengah mengobrol sembari melihat-lihat lukisan, sementara beberapa lainnya tengah mengambil foto.

"Kosong,"

Jendra menoleh pada Roseline, "Apa?"

"Rasanya kosong." lanjut Roseline dengan pandangan terpaku pada sebuah lukisan.

Jendra berdehem pelan, mengedarkan pandangannya ke arah lain dan menemukan beberapa bangku kosong di sudut ruangan. "Ayo!" Jendra menggandeng Roseline menuju salah satu bangku di sana.

"Kenapa?" tanya Roseline kala Jendra memintanya duduk, sementara Jendra berjongkok di depannya.

"Gua tau lu udah nggak nyaman pakai heels." balasnya, disusul gerakannya melepas high heels milik Roseline.

Helaan napas terdengar dari Roseline kala menunduk memperhatikan Jendra. Adik tingkatnya itu sibuk memasangkan sepatu kebesarannya pada Roseline, "Kebesaran banget, ya?" tanya Jendra.

Roseline mengangguk, "Tapi lu beneran gapapa?" tanya Roseline sembari melirik kaki telanjang Jendra.

Jendra tertawa kecil, berdiri sembari menenteng heels milik Roseline di tangan kiri, "Gapapa, Lin, yang penting lu nyaman."

Roseline melempar senyum pada Jendra, berdiri dan merangkul tangan Jendra sembari mengajaknya pergi, "Harusnya gua ikutin nasehat lu buat pakai sepatu aja." sesal Roseline.

"It's okay, princess."

"Geli!" protes Roseline, tak lupa pukulan kecil di punggung Jendra yang membuat Jendra terkekeh kecil, "Ayo, kita belum makan siang."

"Peka juga lu, gua laper banget." keluh Roseline dengan wajah tertekuk.

"Mau makan apa, cantik?"

"Beli mie ayam aja, yuk!"

Jendra menoleh, menatap wajah cantik di sebelahnya yang tampak antusias, "Yakin mau mie ayam aja? Nggak mau yang lain?"

Roseline mengangguk mantap, "Kata orang-orang mie ayam depan galeri enak tau, gua penasaran."

"Boleh, selama lu seneng, gua bakal turutin."

"Keren begitu?"

"Keren, pakai banget!"

Tiba di tempat parkir, Jendra memasukkan heels milik Roseline ke dalam kantong plastik agar lebih mudah untuk dibawa, "Bawa motor sekalian, ya? Biar enak, jadi habis makan bisa langsung cabut."

Roseline mengangguk setuju, "Iya, boleh."

Menyeberang dari galeri seni ke warung mie ayam yang berada tepat di depannya, senyum Roseline mengembang kala aroma khas mie ayam menyapa penciuman, "Bakso apa mie ayam?" tanya Roseline pada Jendra, sesaat setelah keduanya turun dari motor.

"Samain aja." jawab Jendra.

Memilih meja outdoor, Jendra beberapa kali meringis saat telapak kakinya merasakan panasnya lantai yang tengah ia pijak. Sebenarnya indoor terlihat lebih nyaman, sayangnya indoor cukup padat saat ini.

Sesaat setelahnya, Roseline datang dengan senyum mengembang, "Dari baunya aja udah enak banget, nggak sabar gua."

"Kayak nggak pernah makan mie ayam aja lu, seenak-enaknya mie ayam juga rasanya tetap mie ayam, nggak bakal berubah jadi sushi."

ANTARESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang