Aku kasih double up karena lama banget nggak up, selamat membaca! 💓
. . .
Setelah bersama Veenan tempo hari, kali ini Roseline akan pergi bersama Jendra. Sekarang Roseline benar-benar seperti memiliki dua kekasih. Dengan memadukan jeans panjang dan kaos berwarna putih, Roseline memutar tubuhnya di depan cermin. Merasa penampilannya sudah baik, Roseline segera memakai jaket, kemudian meninggalkan kamar tidur.
Sembari menuruni tangga, Roseline mengirim pesan pada Jendra, hal itu membuat Sonia menegur Roseline lantaran berbahaya berjalan seperti itu. "Dek, kalau lagi jalan jangan mainin HP!"
Roseline menoleh, mendapati Sonia berdiri di bawah tangga dengan raut datar, "Aman kok aman."
"Ck, ngeyel."
Roseline tertawa kecil, segera menyimpan ponselnya dan menggandeng lengan Sonia begitu tiba di bawah, "Aku pergi, ya, Kakak mau titip sesuatu?"
Sonia menggeleng, "Enggak, Kakak mau pergi nanti."
Roseline manggut-manggut, kepalanya menoleh ke kanan dan kiri mencari keberadaan Mama Claire dan Papa Mason, "Kak, Papa sama Mama di mana?"
"Lagi keluar, pacaran katanya."
"Kirain kemana, tanggal merah soalnya."
Sonia mengangguk, "Udah sana, hati-hati di jalan. Buruan putusin mau Veenan apa Jendra!"
"Iya, Kak. Dahh!"
Roseline melambaikan tangannya, keluar dari rumah dengan langkah cepat. Setelah mengambil helm, Roseline menemui Jendra yang baru saja mematikan mesin motornya, "Barusan sampai?"
Jendra mengangguk, "Iya, jalanan padet." Katanya setelah melepas helm.
Roseline mengangguk paham, "Mau berangkat sekarang atau lu mau istirahat dulu? Mau minum?"
"Nggak usah, berangkat sekarang aja, perjalanan kita lumayan lama."
Roseline segera memakai helmnya, begitu pun Jendra yang kembali memakai helm. Setelah memastikan Roseline duduk dengan nyaman, Jendra menarik pedal gasnya. Tujuan Jendra adalah pantai, tepatnya berkencan di pantai.
Untuk menghindari kemacetan, Jendra mengambil jalan luar kota. Saat melewati sebuah gedung yang tampaknya tengah menyelenggarakan suatu acara, Jendra dapat melihat jelas bagaimana pedagang kaki lima mendadak menjadi begitu banyak di sekitar gedung.
Sudah 200 meter dari area gedung, Jendra tiba-tiba merasakan tepukan di bahunya, "Apa, Lin?" Tanya Jendra setelah mengurangi kecepatan.
"Ayo jajan!" Ajak Roseline penuh semangat.
Jendra mulai menepikan motornya, "Mau jajan?" Tanya Jendra memastikan.
Roseline mengangguk, "Iya, mumpung belum kelewat jauh."
"Ya udah bentar, gua putar balik."
Roseline tersenyum cerah, kemudian ikut menoleh ke kanan dan kiri saat Jendra hendak putar balik. Mendapati lahan kosong yang dapat digunakan untuk parkir, Jendra memarkir motornya di sana.
"Mau jajan di sisi kiri atau mau nyebrang?" Tanya Jendra.
"Kiri aja, ribet kalau nyebrang lagi." Balas Roseline sembari menarik Jendra untuk berburu jajanan.
Hal pertama yang Roseline beli adalah pisang goreng, "Asli bau pisangnya manis banget, kayaknya enak." Kata Roseline setelah mengajukan pesanan.
Jendra mengangguk setuju, "Tampilannya juga menarik, krispi."
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTARES
FanfictionTidak, tidak ada hal yang benar-benar kamu miliki di dunia ini. Semuanya akan pergi saat tiba masanya, lantas mengapa kamu terlena dalam euforia yang memabukkan seperti cinta? Warning ⚠️ : This book contains a lot of harshwords, if you're a harshwo...