Hai hai, duh lama nggak update Antares, maaf yaa. Selamat membaca!
.
.
.Gagah dan tampan dalam balutan tuxedo hitam, Veenan menatap pantulan dirinya dalam cermin. Lagi-lagi hembuskan napas. Dirinya benar-benar menepati ucapannya pada Roseline, menjemputnya dan datang pada pertunangan Soniaㅡ mantan kekasihnya.
"Mau berangkat jam berapa, a'? Udah jam segini, nanti telat kamu."
Veenan mengangguk singkat, tangannya meraih dompet dan kunci mobilnya untuk dia masukkan dalam saku.
"Bunda tingali aa' galau kitu ih, can move on nya?"
Translate: [ Bunda lihat aa' galau gitu ih, nggak bisa move on ya? ]
"Nggak galau, Bunda. Cuma mode hemat energinya lagi aktif."
Bunda Lilya geleng-geleng mendengarnya, hemat energi apanya orang jawaban Veenan saja lemas begitu, "Ya udah, berangkat sana, nanti langsung pulang, jangan keluyuran!"
Baru saja Veenan mau buka suara, tapi Bunda Lilya lebih dulu menyela, "Awas aja kalau nongkrong dulu, apalagi nonton balapan, nanti kalau keciduk polisi Bunda sama Ayah nggak mau nanggung."
"Iya, Bundaa. Bawel deh."
"Ya Gusti, maneh teh mun di bere nyaho ngajawab we, dengekeun we naha si?!"
Translate: [ Ya Gusti, kamu itu dibilangin malah ngejawab, dengerin aja kenapa sih?! ]
"Bunda, gimana kalau ngomelnya ditunda dulu?" Veenan menunjuk jam dinding sambil tertawa canggung.
Bunda Lilya mendengus pelan, mengangguk sembari menggeser tubuhnya agar tidak menghalangi pintu, "Sana berangkat, hati-hati di jalan, nggak usah ngebut, nggak usahㅡ"
"Assalamu'alaikum, Bunda."
Veenan langsung ngibrit setelah ucap salam, Bundanya itu kadang-kadang cuek, tapi sekalinya ngomel betahnya bukan main. Susah hentiin Bunda Lilya kalau udah sibuk ngomel, segala macam hal dikaitin jadi makin panjang, untungnya meski Bunda Lilya betah ngomel, tapi beliau tidak pernah membandingkan Veenan dengan anak tetangga.
Veenan masuk ke dalam mobil, menghela napas panjang dan menyalakan mesin mobil.
"Semoga gua selamat." Gumamnya sebelum memasukkan gigi satu.
Veenan itu belum mahir soal menyetir, tapi kalau jemput Roseline pakai motorㅡ bisa-bisa Veenan kena omel part 2. Biasalah, cewek-cewek itu ribet dandannya, jangan sampai rusak pokoknya.
"Anjir, rame lagi." Veenan mencoba untuk tidak gugup saat menghadapi situasi jalan utama yang tengah ramai, maklum ini Malam Minggu.
Drrtt! Drrtt!
Veenan berdecak pelan, melirik sekilas pada ponselnya dan menemukan nama Roseline dilayarnya. Tak ingin fokusnya terpecah, Veenan memilih mengabaikan telepon Roseline.
Hampir 20 menit Veenan baru sampai di rumah Roseline, padahal kalau Veenan naik motor itu cukup 10-15 menit.
Veenan meraih botol air mineral dan meneguknya perlahan, tangannya cukup berkeringat menahan gugup. Memang benar kata Ayah Bram, sopirannya Veenan itu masih perlu dimatengin lagi.
Veenan turun dari mobil, kemudian membetulkan tuxedo dan tatanan rambutnya. Dengan langkah lebar, Veenan hampiri pintu masuk yang masih tertutup.
"Lama banget, anjir!" Semprot Roseline setelah membuka pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTARES
FanfictionTidak, tidak ada hal yang benar-benar kamu miliki di dunia ini. Semuanya akan pergi saat tiba masanya, lantas mengapa kamu terlena dalam euforia yang memabukkan seperti cinta? Warning ⚠️ : This book contains a lot of harshwords, if you're a harshwo...