17

423 112 44
                                    

Roseline mencoret-coret bukunya dengan rasa bosan, kelasnya cukup ramai sebenarnya, tapi hal itu tak membuat Roseline berniat bergabung untuk mengusir bosannya. Suasana hatinya sedang tidak baik, itu saja. Ngomong-ngomong Roseline mencoba berpenampilan baru kali ini, rambut coklatnya yang biasanya lurus kini ia ubah menjadi bergelombang, pita berwarna putih yang cukup besar menghiasi rambutnya di sisi belakang. Tak lupa poni tipis turut mempermanis penampilan Roseline.

Biasanya Roseline mengenakan celana yang membuatnya lebih bebas, tapi kali ini Roseline mengenakan dress selutut berwarna putihㅡ lengan dari dress yang panjang membuatnya tak meninggalkan kesan formal. Riasan wajah Roseline pun kali ini tampak lebih segar. Tak lupa kakinya dibalut sepatu dengan model mary janes.

"Kelas kosong, dosen udah telat 15 menit. Kalian boleh pulang, kelas selanjutnya masih 4 jam lagi."

Roseline berdecak sebal, meraih tasnya dan keluar dari kelas lebih dulu. Sia-sia perjuangannya melawan rasa malas untuk datang ke kampus pagi ini. Sepasang kaki jenjang itu melangkah di lorong FISIP yang masih cukup sepi, kebanyakan dari mereka baru saja memulai kelas. Hanya ada beberapa mahasiswa yang mengobrol di beberapa titik yang berbeda.

Roseline mengambil earphone dari dalam tasnya, menyumpal telinganya dengan benda kecil itu. Perlahan suara di sekitarnya memudar, digantikan oleh alunan lagu yang membuatnya relax. Lagu yang berjudul August oleh Taylor Swift itu beberapa kali membuat Roseline bergumam mengikuti.

"Hai, Kak!"

Roseline menatap Jefran yang berlari kecil ke arahnya dengan tangan melambai, "Udah kelar kelas, Kak?" Begitulah Jefran, jika di depan Roseline dirinya akan memakai embel-embel kak, lain halnya jika hanya bersama Veenan dan Jendra.

Roseline melepas salah satu earphonenya, kemudian menggeleng dengan senyuman kecil, "Kelasnya kosong, Jefran, saya mau pulang."

"Loh, nggak nunggu kelas selanjutnya aja?" Tanya Jefran.

"Masih lama, bosen kalau nunggunya kelamaan."

Jefran mengangguk paham, kemudian menyingkirkan tubuhnya dari hadapan Roseline, "Hati-hati di jalan, Kak."

Roseline mengangguk, "Terima kasih, James."

"Kak?"

Roseline menoleh setelah langkah keduanya, "Kenapa, Jefran?"

Jefran menggaruk kepalanya yang tak gatal, "Kakak cantik hari ini."

Suasana hati Roseline yang belum sepenuhnya membaik membuatnya hanya merespon dengan senyuman, berbalik dan memutuskan pergi, akan tetapi sosok Veenan yang berjalan dari arah berlawanan membuat Roseline mengepalkan tangannya.

Ah, kenapa muncul sih?

Roseline menghela napas panjang, memutuskan mengambil langkah pergi dan tak menggubris Veenan saat keduanya berpapasan. Roseline sama sekali tak membalas tatapan Veenan, itu hanya akan membuatnya muak.

Veenan menoleh ke belakang setelah berpapasan dengan Roseline, menatap punggung Roseline yang semakin menjauh. Veenan memutar tubuhnya menghadap arah perginya Roseline, rambut coklat itu beberapa kali menari tertiup angin.

"Bukan gua aja 'kan yang setuju kalau Roseline kali ini cantik banget?" Jefran menepuk pundak Veenan.

Veenan menunduk untuk sesaat, mengangkat kepalanya dengan senyum tipis, Veenan menjawab, "Iya, dia cantik, Jef, cantik banget."

Veenan pergi setelahnya, meninggalkan Jefran yang mulai merasa janggal dengan dua sejoli yang biasanya akrab itu. Veenan sendiri melanjutkan langkahnya menuju perpustakaan yang kebetulan letaknya tak berjauhan dari gedung FISIP. Bukan untuk meminjam buku alasan datangnya Veenan ke perpustakaan, melainkan untuk mengambil jaketnya yang tertinggal.

ANTARESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang