"Rose, Sonia itu siapa? Punya hubungan apa lu sama dia?"
Rose menoleh, mendapati sepasang mata legam itu menatapnya penuh tanda tanya, "Sonia siapa, Vee? Banyak kali yang namanya Sonia."
"Sonia Prameswari." Tekan Veenan menahan gejolak dalam dirinya.
"Kakak gua. Kan marga kita sama, Vee, Roseline Prameswari, Sonia Prameswari." Jawab Rose yang diliputi rasa bingung, untuk apa Veenan menanyakan hal itu?
"Sial."
"Loh? Veenan?"
Rose menatap punggung Veenan yang semakin menjauh, "Gua salah ngomong, ya?"
Itu aneh baginya, tiba-tiba Veenan menanyakan kakaknya, kemudian mengumpat dan pergi begitu saja. Rose menghela napas panjang, umpatan Veenan jelas menyiratkan emosi, ditambah mimik wajahnya menjadi tak bersahabat.
Di sisi lain Veenan melempar tasnya ke salah satu bangku taman FMIPA, melayangkan tinjuan berulang kali pada pohon di sebelahnya.
"Sial, sial, sial."
Kakak gua. Kan marga kita sama, Vee, Roseline Prameswari, Sonia Prameswari.
"Jadi, selama ini gua deket sama adek dari mantan gua sendiri?"
"Anjing!"
Dengan rambut yang sudah acak-acakan, Veenan mendudukkan dirinya di bangku di mana tasnya tergeletak. Kacau, Veenan merasa ini semua kacau. Di satu sisi Veenan merasa begitu marah dengan fakta itu, namun di sisi lain Veenan pun tak mengerti alasan apa yang membuatnya marah.
Selama ini dirinya berpikir sudah merasa ikhlas akan kenyataan bahwa jalannya dan Sonia sudah berbeda, akan tetapi mengetahui bahwa Roseline adalah adik Sonia, Veenan merasa tak terima. Seakan-akan enggan berhubungan dengan masa lalunya lagi.
"Veenan!"
Veenan melirik sekilas, Rose tampak berlari kecil menghampirinya. Dia alihkan pandangannya saat Rose tiba di depannya, seakan muak melihat wajah cantik di depannya meski dalam hatinya diam-diam mencari letak kemiripan antara Sonia dengan Rose.
"Lu kenapa? Gua salah ngomong, ya?" Tanya Rose bingung.
Veenan menarik napas dalam-dalam, tangannya tergerak menarik Rose agar duduk di sebelahnya, "Roseline, lu lulusan SMA mana?"
Dahi Rose berkerut dalam. Setelah kakaknya, kini sekolahnya?
"Jawab aja!" Sentak Veenan yang membuat Rose buru-buru buka suara dari diamnya.
"SMA 7 Surabaya." Jawab Rose cepat.
"Surabaya?" Tanya Veenan bingung.
Rose mengangguk, "Setelah lulus SMP gua milih tinggal sama nenek dari mama buat tinggal di Surabaya."
"Jadi, kapan balik ke Bandung?"
"Setelah lulus SMA."
"Semester awal kuliah, lu tinggal di mana?"
"Di rumah kakek dari Papa karena enak aja kalau ke kampus tinggal jalan kaki, tapi setelah kakek meninggal gua balik ke rumah."
"Kenapa tiba-tiba tanya soal itu, Vee?"
Veenan menggeleng singkat, "Sonia udah punya pacar, ya?"
"Iya, lusa Kak Sonia tunangan sama Kak Joan."
"Joan? Cowok tinggi, putih, ganteng, dulu mobilnya BMW tipe M8 warna putih?"
Rose tiba-tiba merinding, mendadak otaknya berpikir Veenan adalah seorang penguntit. Hei, bagaimana pria yang Rose kenal baru-baru ini tahu sedetail itu mengenai calon kakak iparnya?
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTARES
FanfictionTidak, tidak ada hal yang benar-benar kamu miliki di dunia ini. Semuanya akan pergi saat tiba masanya, lantas mengapa kamu terlena dalam euforia yang memabukkan seperti cinta? Warning ⚠️ : This book contains a lot of harshwords, if you're a harshwo...