20

486 124 44
                                    

Peringatan sebelum membaca, chapter ini lebih panjang daripada chapter sebelum-sebelumnya, semoga nggak bosan ya. Enjoy!

.
.

Veenan memutar batang rokok di tangannya, sesekali Veenan beralih pada korek api yang ada di sisi lain tangannya. Veenan berdecak pelan, kemudian menyulut rokok dan membiarkan asap mengepul dari benda nikotin itu.

Veenan menyesap rokoknya, kemudian ia hembuskan hingga gumpalan-gumpalan asap menghalangi pandangannya. Veenan bukan perokok aktif, dirinya hanya akan merokok jika ingin.

Suara bising kendaraan membuat Veenan teralihkan, pandangannya menatap lurus bagaimana jalanan Bandung tengah padat sore ini. Veenan kembali menyesap rokoknya, kemudian ia hembuskan saat dirinya menatap jingga langit sore. Akhir-akhir ini, Bandung memiliki senja yang indah.

"Permisi, cappucino dan kentang gorengnya, Kak." Suara itu menginterupsi Veenan, membuatnya teralihkan dan tersenyum tipis setelah menerima pesanannya.

"Thanks." Katanya pada pelayan yang sepertinya masih anak sekolahan.

Veenan mematikan rokoknya dan membuang puntung ke dalam asbak. Tangan kanannya bergerak pada cangkir cappucino yang mengepul panas.

Slurp!

"Cappuccino emang nggak ada lawan." Gumam Veenan sembari meletakkan cangkirnya kembali. Alih-alih kopi hitam, Veenan lebih memilih jenis kopi susu yang lebih manis dan creamy, jujur saja Veenan tidak sanggup menahan pahitnya kopi hitam.

Veenan memasukkan potongan kentang goreng ke mulutnya, pandangannya kini kembali ke jalanan yang masih saja padat. Balkon cafe yang menjadi tempat Veenan untuk singgah memiliki pemandangan paling pasㅡ jalanan dan langit yang sangat kontras.

"Aa'!"

Veenan menoleh, mendapati sosok berambut panjang berlari menghampirinya. Ditariknya senyuman oleh Veenan, berdiri dan memeluk singkat gadis yang menjabat sebagai kekasihnya.

"Aa' udah dari tadi?"

Veenan menggeleng, menarik kekasihnya untuk duduk di sebelahnya, "Enggak, sayang. Kamu mau pesen apa?"

"Milkshake strawberry."

"Itu aja?"

Claraㅡ kekasih Veenan mengangguk mantap. Veenan mengangkat tangannya, tak lama seorang pelayan yang sama dengan yang mengantarkan pesanan Veenan datang.

"Tolong milkshake strawberry 1."

"Baik, Kak."

Sepeninggalan pelayan muda itu, Veenan menggeser duduknya menghadap Clara, "Capek, hm?" Veenan merapikan rambut Clara.

Clara menggeleng singkat, "Enggak, tapi suntuk lihat tugas."

Veenan terkekeh kecil dan menyingkirkan tangannya dari kepala Clara, "Banyak, ya?"

"Buangettt, aku tu capek, kejar-kejaran sama deadline." Jawab Clara dengan raut sedih.

Veenan mencubit pipi Clara dengan rasa gemas, "Semangat dong, katanya mau masuk ke kampus aku?"

Clara yang tadinya muram lantas tersenyum lebar, "Iya! Aku bakal rajin biar bisa masuk kampusnya aa'." Clara adalah siswi kelas 12 yang menjadi kekasih Veenan sejak dua bulan yang lalu dan saat ini berkeinginan masuk ke kampus Veenan.

"Nanti kalau kita sekampus, kita berangkat bareng." Veenan mencolek hidung Clara dengan senyuman.

Clara ikut tersenyum melihatnya, "Siap!" Katanya sembari membuat gestur hormat.

ANTARESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang