Bruk!!
"Roseline, jangan buat mama jantungan!"
Roseline yang mendapat tatapan sinis dari Mama Claire kini menghentak-hetakkan kakinya sebal. Bibirnya mengecurut, persis seperti anak TK yang sedang merajuk.
"Kamu ini kenapa?" Tanya Mama Claire yang merasa aneh dengan sikap si putri bungsu.
"Mamaaa." Rengek Roseline sambil bergelayut manja pada Mama Claire yang sedang memotong buah apel.
"Jeffrey nyebelin, ma." Adu Roseline sambil berpura-pura menangis.
Dahi Mama Claire berkerut dalam mendengar pengaduan Roseline, "Jeffrey? Ngapain dia?"
"Jadian sama duta kampus." Jawab Roseline pelan.
Bukannya merasa iba dengan keadaan Roseline, Mama Claire justru tertawa puas hingga Roseline sendiri geram ingin menyumpal mulut mamanya dengan kain, sayang dia takut durhaka.
"Gamon lagi? Udah gede masih main gamon-gamonan? Kamu itu ngapain, Roselineee?"
Roseline tatap mamanya sebal, memang dari dulu Mama Claire itu menyebalkan. Suka sekali mengejek Roseline, memang dalam keluarga Roseline itu ibarat korban pembullyan. Tidak Papa Mason, tidak Mama Claire, tidak Kak Sonia, sama saja! Mereka hobinya mengejek Roseline.
"Mama ngeselin!"
Roseline yang hendak bangkit dari duduknya, lantas mengurungkan diri dan kembali menatap mamanya yang sibuk dengan apel-apelnya. "Ma, aku deketin adek tingkat, ya?"
Bak silet, tatapan Mama Claire yang awalnya lembut langsung berubah seratus delapan puluh derajat, tajam bos! Roseline sendiri sampai kikuk dibuatnya.
"Hehe, dia ganteng kok, baik, perhatian, family man, pinter, aktif." Kata Roseline asal.
Mama Claire tatap Roseline dari atas ke bawah, "Memang yakin dia mau sama kamu? Jeffrey aja yang seumuran kabur, apalagi yang lebih muda."
"MAMA!"
Roseline meninggalkan Mama Claire dengan berapi-api, merasa kesal bagaimana tawa mamanya terdengar begitu puas. Tiba di dalam kamar, Roseline banting tubuhnya ke atas ranjang. Entah bagaimana dengan entengnya Rose katakan bahwa akan dekati adik tingkatnya, karena jujur saja meski Veenan buat Roseline naik darah, akan tetapi ketampanan yang tidak manusiawi membuat Roseline lumer. Veenan Antares, Roselind ketahui namanya saat membaca daftar nama yang masuk dalam peringatan. Awalnya dia hanya mengenal sebatas Veenan, ternyata namanya Veenan Antares. Ya, Antares sangat cocok dipadukan dengan nama Veenan, keduanya sama-sama bersinar.
Roseline terkikik geli, namun sedetik kemudian dia pasang raut datar, "Apaan sih? Ya kali gua suka."
Roseline diam beberapa saat, sebelum terduduk secara tiba-tiba, "Tapi, bisa aja, anjir, cinta pandangan pertama."
Roseline buru-buru ambil ponselnya dan mengambil posisi tengkurap, jari-jari lentiknya menari-nari di atas layar ponsel. Di aplikasi instagram, Roseline ketikkan nama Veenan.
Gotcha!
Roseline dapatkan satu akun yang agaknya masih aktif, tujuh ribu followers, gila! Roseline saja tidak memiliki followers sebanyak itu.
"Pasti cewek-cewek yang ngikutin." Gumam Roseline sambil mengecek followers Veenan yang benar saja hampir separuh lebih semuanya ciwi-ciwi, resiko menjadi tampan.
Meninggalkan para followers, Roseline mulai scroll unggahan Veenan. Satu fakta yang kini Rose ketahui, Veenan itu memiliki selera yang baik dalam berpakaian, bahkan feeds instagramnya saja terlihat estetik, sangat berbeda dengan Roseline yang berantakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTARES
FanfictionTidak, tidak ada hal yang benar-benar kamu miliki di dunia ini. Semuanya akan pergi saat tiba masanya, lantas mengapa kamu terlena dalam euforia yang memabukkan seperti cinta? Warning ⚠️ : This book contains a lot of harshwords, if you're a harshwo...