Happy Reading
****
"Bagaimana? Apakah aku sudah membuatmu menyesal, Tuan Andre?"
Andre hanya tersenyum memperhatikan Hana. Dia mendekat, matanya menunduk melihat Hana yang lebih pendek darinya," bagaimana aku menjawabnya disaat kau sudah berhasil menipuku, Hana kau sungguh pintar, aku menjadi sangat bersemangat."
Hana mengangguk lalu tersenyum,"benar, kau harus sangat bersemangat hingga rasanya kau tidak akan bisa menolak permintaanku."
"Baiklah, apa yang kau inginkan?"
"Ceritakan semua tentang dirimu, disini. Semua yang kau sembunyikan dan sesuatu yang tidak ingin kau ceritakan sampai kapanpun. Kau harus menceritakannya, dan kau harus memberi imbalan pada para tamu yang setia mendengarkan ceritamu hingga akhir. Maka mereka tidak akan keluar dari tempat ini," jelas Hana.
Andre menelisik wajah Hana, berusaha mencari tahu apa yang sedang direncanakan oleh gadis yang ada di depannya ini.
"Memangnya kau siapa sampai aku harus mengabulkan permintaan mu itu?" heran Andre, dia tidak bisa menerima permintaan konyol itu.
"Aku? Bukankah kau bilang aku ini asetmu yang berharga? Andre, aku yakin kau tidak bodoh. Dan, aku yakin kau pasti sudah menyadari bahwa Kenzie ada disini. Melihatmu begitu santai saat mengetahui aku tidak ada di atas panggung, aku paham bagaimana kau yakin atas dirimu sendiri kalau kau akan mendapatkanku," Hana mendekat, memberikan sesuatu di tangan Andre.
Andre tersenyum miring. Gadis ini sangat licik rupanya. Bagaimana bisa dia mendapatkan benda ini?
Kedua mata Hana fokus memperhatikan Andre yang terdiam setelah dirinya memberikan benda itu padanya. Secarik kertas dengan sebuah nama berhasil membungkam Andre. Hana menghela nafas lega, beruntung Gerlan memberikan itu padanya saat itu. Dengan demikian, Hana bisa mengancam Andre dengan mudah.
****
"Andre itu anak yang baik, bukankah begitu, Sean?" Gerlan menghisap rokok miliknya. Pandangannya menunduk, satu kakinya menginjak dada Sean, membuat Sean memejamkan matanya menahan sakit.
"Aku sengaja memberikan sebuah nama pada Hana. Aku bilang padanya, disaat genting silahkan gunakan nama itu untuk mengancam Andre. Hanya dengan melihat nama itu, Andre pasti akan merasa sangat emosional." Gerlan duduk di samping Sean. Membuka paksa lakban yang menutup mulut laki-laki yang terbaring tak berdaya itu. Hal itu berhasil membuat Sean meringis kesakitan.
"Kenapa kau mengirim Hana kesana? Kau seharusnya sadar Kenzie tidak akan diam setelah tau Hana bersama Andre!" teriak Sean, dia tidak mengerti dengan jalan pikiran Gerlan.
"Hm, Sean lembutkan sedikit suaramu. Aku hanya ingin melihat apa yang terjadi selanjutnya jika Hana berhadapan dengan Andre. Karena aku membesarkan Andre dan Kenzie dengan cara yang sama. Tapi, apakah kau juga tidak penasaran? Bagaimana pandangan Hana terhadap Andre setelah mendengar masa lalu laki-laki itu?"
"Apa maksudmu?"
"Hana itu tidak tahan melihat seseorang yang rapuh. Dia memang terlihat beringas di luar, namun hatinya begitu lembut hingga dia bisa merasakan sakit saat Kenzie terluka," Gerlan tersenyum dan kembali menghisap rokoknya," Jika Kenzie adalah pecahan kaca, maka Andre adalah sebuah belati. Jika ujungnya di arahkan ke depan maka dia akan melukai orang lain dan jika diarahkan kebelakang maka dia akan melukai pemiliknya sendiri."
Sean selalu bisa menangkap maksud dari semua yang Gerlan ucapkan selama ini. Namun, jika sudah menyangkut tentang Hana dan juga Kenzie, Sean benar-benar tidak mengerti. Kenapa Gerlan mempunyai pemikiran yang seperti itu?
KAMU SEDANG MEMBACA
My Psychopath Patient (REVISI)
Mystery / ThrillerHighest Rank #1-kelainan [11-02-2021] #1-psikiater [05-03-2021] #1-gangguanjiwa [15-05-2021] #1-jiwa [16-05-2021] #1-dendam[21-05-2021] #1-pembunuh[24-05-2021] #2-kenzie[24-05-2021] #2-depresi[29-05-2021] #1-psikopat[01-06-2021] #8-misteri[01-06-202...