Happy Reading
****
Ruangan minimalis. Barang yang disusun dan tertata rapi di atas meja dengan papan nama dr. Hana Arstella, Sp.KJ. Psikiater muda penerus klinik milik ibunya.
Menjadi psikiater di usia yang sangat muda merupakan prestasi yang sangat mengagumkan. Banyak yang tidak percaya namun, itulah kenyataannya.
"Saya akan periksa anda dulu. Silahkan berbaring disini," Hana menuntun pasiennya untuk berbaring di kasur.
Pemeriksaan kesehatan fisik disetiap kunjungan konsultasi sering dilakukan oleh beberapa psikiater. Hal itu dilakukan agar memudahkan psikiater mengetahui sampai dimana efek pengobatan yang telah dilakukan sebelumnya. Kesehatan fisik seseorang sangat berbengaruh pada kesehatan jiwa mereka sendiri, begitu pula sebaliknya. Namun, masih banyak yang tidak menyadarinya.
Setelah selesai, Hana biasanya akan mendengar cerita dari para pasiennya. Itu adalah hal umum, agar seorang psikiater bisa mengetahui permasalahan yang mereka alami.
"Aku tidak mengerti dokter, kenapa dia terus menemuiku. Aku sudah tidak menyukainya, tapi kenapa dia selalu muncul dihadapanku. Bagaimana aku bisa move on kalau begini caranya?" Raut wajah kesal terpampang jelas di wajah Diaz.
"Dimana kalian bertemu?"
Diaz mencoba mengingat," dimana saja. Seperti kedai kopi yang sering kami kunjungi. Supermarket, toko bunga, taman hiburan dan masih banyak lagi."
Hana memakai kacamatanya. Membuka laci mengeluarkan beberapa foto lalu memperlihatkannnya pada Diaz," apakah ini orangnya?"
"Iya, bagaimana kau- wah... apakah kau peramal? Kenapa tidak memberitahuku sebelumnya?" Diaz mengambil semua foto yang diberikan Hana.
Diaz memperhatikan semua foto-foto itu. Dia menatap Hana dengan semangat," apakah hubungan kami akan berakhir bahagia? Haruskah aku kembali padanya agar dia tidak kesepian? Katakan padaku dokter peramal!"
"Diaz," panggil Hana.
Diaz yang masih sibuk melihat foto-foto yang diberikan kepadanya menyahut Hana tanpa melihatnya," iya?"
"Apakah dia mencintaimu?"
Diaz menghentikan aktivitasnya," tentu saja dokter peramal. Kenapa kau bertanya?"
"Dia tidak mencintaimu, Diaz."
Diaz meletakkan kembali foto-foto itu di atas meja. Sejenak terdiam akan perkataan Hana. Raut wajahnya nampak berubah. Jari-jarinya bermain di atas meja. Dia menatap Hana," kenapa? Bahkan dia sering memenemuiku akhir-akhir ini."
"Dia tidak menemuimu, justru kau yang mengikutinya Diaz. Kapanpun dan dimanapun," Hana melipat tangannya di meja.
"Tidak! Dia mencintaiku dokter peramal. Dia selalu melirikku saat kami berpapasan, bukankah dia jatuh cinta padaku?"
Hana meletakkan kembali kacamatanya. Dia tersenyum pada Diaz," seseorang tidak bisa dikatakan jatuh cinta padamu hanya karena dia sering melirikmu Diaz. Cinta memiliki arti yang bermakna. Perasaan itu biasanya akan tumbuh jika kau sering menghabiskan banyak moment dengan seseorang yang juga membuatmu nyaman."
"Tapi- kami sering bersama bukan?"
Hana menggeleng pelan," kau mungkin menganggapnya seperti itu Diaz. Tapi tidak dengan gadis yang selalu kau ikuti."
"Kau bohong!"
"Diaz...,"
Diaz berdiri dari duduknya," kau sama saja seperti mereka! Dulu kau bilang kau percaya padaku. Tapi kenapa? Kenapa kau berpura-pura percaya padaku?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Psychopath Patient (REVISI)
रहस्य / थ्रिलरHighest Rank #1-kelainan [11-02-2021] #1-psikiater [05-03-2021] #1-gangguanjiwa [15-05-2021] #1-jiwa [16-05-2021] #1-dendam[21-05-2021] #1-pembunuh[24-05-2021] #2-kenzie[24-05-2021] #2-depresi[29-05-2021] #1-psikopat[01-06-2021] #8-misteri[01-06-202...