Jangan lupa pencet bintang dulu ya><
Happy Reading
****
Hana menghela nafas untuk yang kesekian kalinya. Kekesalannya kian memuncak disaat Kenzie hanya duduk manis dengan wajah polosnya itu. Sibuk melihat sana-sini seakan-akan dirinya adalah seorang balita yang tengah berada di taman bermain.
Di hadapan mereka terdapat seorang polisi. Jangan tanyakan pada Hana kenapa mereka ada disini. Tanyakan saja pada laki-laki tak tau diri yang duduk di sebelahnya itu.
"Kau seorang mahasiswa?" Polisi itu bertanya pada Kenzie.
Kenzie menoleh, dia bertopang dagu lalu tersenyum,"benar."
"Apa kau sadar dengan apa yang kau lakukan hari ini?" Polisi itu kembali bertanya.
"Hm." gumam Kenzie.
Kenzie sedikit meringis saat Hana mencubit pahanya. Dia memberikan sorot tajamnya pada Hana yang dibalas dengan tatapan horor oleh Hana. Hana menggeleng memberikan isyarat untuk menjawab pertanyaan polisi itu dengan serius.
"Lalu aku harus menjawab seperti apa?" Kenzie meninggikan suaranya membuat perhatian tertuju pada mereka.
"Ken." Hana mencoba tersenyum.
"Au, sakit! Kau baru saja menginjak kakiku!" keluh Kenzie merasakan kakinya berdenyut setelah dihantam high heels milik Hana.
"Ken, jaga sikapmu." bisik Hana memperingatkan.
"Tidak, jaga saja sikapmu sendiri! Aku tidak ingin menjaga apapun." Kenzie menyandarkan tubuhnya pada kursi.
Hana tersenyum canggung. Dia sadar orang-orang yang berada di kantor polisi sedang memperhatikan mereka.
Ya tuhan, apa yang terjadi pada laki-laki ini?
"Maafkan dia, mungkin dia lupa jati dirinya yang merupakan seorang mahasiswa," Hana menyengir bodoh.
"Tidak apa-apa." Polisi itu mengangguk memgerti.
"Aku ingin ke toilet," Kenzie berdiri,"dimana toiletnya?"
Polisi itu menunjukkan arahnya. Dia hendak mengantarkan Kenzie karena Kenzie masih berstatus tahanan sementara. Mendengar hal itu Kenzie tergelak," kau akan mengantarkanku ke toilet?"
Polisi itu mengangguk. Kenzie menggeleng lalu menyipitkan matanya pada sang polisi," siapa yang akan menjamin nanti jika kau tidak akan mengintipku."
"Aku hanya akan mengantarkanmu bukan mengintipmu." tegas polisi itu.
"Aku tidak terbiasa di antarkan ke toilet oleh seseorang, itu membuatku risih pak polisi yang terhormat." kesal Kenzie dengan wajah jengkelnya.
Kenzie mengarahkan pandangannya pada Hana yang sedang menatapnya, Kenzie tersenyum," kau mau mengantarkanku ke toilet?"
"APA KAU GILA?!" sahut Hana dan seorang polisi itu bersamaan.
"Aku tidak mau diantarkan olehmu," Kenzie menunjuk polisi itu dengan dagunya lalu menatap Hana," tapi dengan dia, jika tidak maka biarkan aku pergi sendiri."
"Tidak bisa!"
Kenzie menghela nafas berat, dia mendekati polisi itu," aku tidak akan melarikan diri darimu,"Kenzie memegang pundak Hana,"wanita ini jaminannya."
Hana melebarkan matanya, hendak membantah perkataan Kenzie. Namun tidak jadi karena Kenzie menepuk-nepuk pundaknya pelan lalu melemparkan senyumannya," aku tidak akan pernah menelantarkan milikku begitu saja."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Psychopath Patient (REVISI)
Mystery / ThrillerHighest Rank #1-kelainan [11-02-2021] #1-psikiater [05-03-2021] #1-gangguanjiwa [15-05-2021] #1-jiwa [16-05-2021] #1-dendam[21-05-2021] #1-pembunuh[24-05-2021] #2-kenzie[24-05-2021] #2-depresi[29-05-2021] #1-psikopat[01-06-2021] #8-misteri[01-06-202...