17. Mawar berduri

5.8K 843 17
                                    

Happy Reading

****

Kau benar-benar gila dan tidak punya hati nurani!

"Aku tidak tau apa itu hati nurani!!"

Pranggg

Tubuh seseorang telah melayang tepat di depan sebuah kaca besar hingga memecahkannya menjadi berkeping-keping. Perasaan pasrah tanpa daya menyelimuti tubuhnya yg semakin memilukan. Penuh luka lebam ulah seseorang yang bahkan tidak merasa bersalah sama sekali.

Tubuhnya kembali terangkat. Sebuah pukulan itu menyerang wajahnya lagi. Kapan ini akan berakhir?

"Kumohon, bunuh saja aku sekarang, Kenzie." lirihnya.

Seakan tuli, Kenzie menendangnya hingga membentur dinding di sudut ruangan. Kakinya melangkah mendekati orang itu yang mungkin saja beberapa menit kemudian akan menutup mata untuk selama-lamanya.

"Ini masih pagi, kau yakin sudah ingin mati?" tanya Kenzie tersenyum berusaha mengatur nafasnya. Oh, sial, Kenzie bahkan berkeringat karena terlalu memakai banyak tenaga untuk bermain.

"Percuma saja jika aku mengembalikan uangmu, pada akhirnya kau pasti akan menghabisiku juga." ujar Ciko yang berhasil merubah raut wajah Kenzie.

"Kalau begitu," Kenzie berdiri dengan menarik kerah baju Ciko.

Prangg

Jendela kaca seketika pecah akibat kepala Ciko yang menghantamnya. Kenzie mengarahkan kepala Ciko untuk menunduk, darah segar pun mengalir dari kepala Ciko.

"Lihatlah, kita berada di lantai dua, jika kau ingin mati kenapa tidak meloncat saja?"

Ciko memejamkan matanya pasrah. Dia tidak ada apa-apanya tanpa pengawal yang selalu berada di sekitarnya. Dan sekarang mereka semua telah berhasil dilumpuhkan oleh Kenzie. Saat ini ada hanya dirinya, pecundang yang bahkan tidak bisa menyelamatkan nyawanya sendiri.

"Bisnis mu sudah menjadi milikku, tidak ada yang tersisa darimu, bodoh. Tunggu apalagi? Ayo bunuh dirimu sekarang juga!" teriak Kenzie di dekat telinga Ciko.

"Bagaimana aku akan melompat jika kau tidak melepaskan cengkraman mu padaku hah?!!" balas Ciko ikut berteriak.

"Ah, begitukah?" Kenzie melepaskan cengkeramannya setelah sadar.

Ciko melebarkan matanya. Dia berbalik melihat Kenzie. Menatapnya dari ujung kaki sampai kepala. Masih orang yang sama, tapi kenapa dia tiba-tiba berubah menjadi orang gila yang bodoh?

Apa otaknya yang jenius itu sudah karatan?

Kenzie tersenyum miring," apa yang kau pikirkan sialan? Untuk saat ini kau belum boleh mati."

"Jadilah bonekaku maka aku akan mengampuni nyawamu, bagaimana?"

****

"Klinik apa ini? Anakku tidak mungkin menderita autisme! Diagnosis mu itu pasti salah!!" teriak seorang wanita histeris.

Hana mendengus kesal. Aksi wanita itu menjadi tontonan orang yang lewat di depan klinik miliknya. Laras yang kewalahan menghadapinya terpaksa memanggil dirinya. Pertama kalinya dalam hidup Hana dirinya dimaki-maki seperti ini. Membuat dirinya menjadi begitu kesal.

"Aku tidak akan kesini lagi! Dan lebih baik tutup saja klinik gadungan ini!!" Dia melemparkan tas nya ke jalan.

"Maaf, jika terjadi kesalahan dalam diagnosis dariku. Kau bisa pergi ke klinik lain yang kau percaya bisa mendiagnosa anakmu dengan lebih baik." Ujar Hana tersenyum.

My Psychopath Patient (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang