15. Aku atau Dia?

7.5K 925 57
                                    

Happy Reading

****

Mobil Kenzie berhenti tepat di depan klinik milik Hana. Sengaja mampir sebentar atas permintaan Hana. Ada sesuatu yang harus diambilnya.

Cahaya putih dari sebuah mobil menarik perhatian Hana dan juga Kenzie. Hana mengurungkan niatnya untuk masuk ke dalam klinik dan memilih melihat siapa yang ada di dalam mobil itu.

Laki-laki berperawakan tinggi, mengenakan kemeja hitam melangkah mendekati mereka. Hana melebarkan matanya saat mengenali sosok laki-laki itu. Orang yang selama ini menjadi kekasihnya, Frans.

"Hana, aku merindukan--" Frans yang hendak memeluk Hana seketika berhenti saat Kenzie beralih berdiri di depan Hana. Menghalangi Frans untuk memeluk Hana.

"Kau ingin memelukku?"tanya Kenzie dengan kedua alis terangkat dan kedua tangan terlipat.

Frans berdehem, membenarkan kemejanya. Dia menatap tidak suka pada Kenzie," kau siapa? Menyingkirlah, aku ingin memeluk kekasihku."

"Kekasih mana yang kau maksud?" Kenzie tersenyum miring. Dia menggenggam tangan Hana membawanya berdiri tepat di sebelahnya. Kenzie mengangkat tangannya yang menggenggam tangan Hana," gadisku ini... kekasihmu??"

Telinga Frans terasa panas mendengar penuturan Kenzie. Dia menatap Hana menuntut penjelasan," jelaskan apa ini Hana? Kau selingkuh dariku?"

"Aku akan menjelaskannya nanti, sekarang apa tujuanmu kesini?" Hana bertanya tanpa melepaskan genggamannya pada Kenzie.

Kedua mata Frans masih tertuju pada tangan Hana yang digenggam oleh Kenzie. Tangannya terkepal kuat. Dirinya merasa sedang dipermainkan saat ini. Bahkan Hana tidak menyadari apa yang telah dilakukannya di depan kekasihnya sendiri.

"Kau tidak melepaskan genggamannya? Aku kekasihmu Hana." sindir Frans.

Hana menghela nafas," iya aku tau, lalu kenapa?"

"Kau bertanya kenapa? Kau terang-terangan berselingkuh di depanku, apa kau masih belum sadar?" kesal Frans.

"Daripada kau yang berselingkuh di belakangku, bukankah aku lebih baik darimu yang berani selingkuh di depan matamu sendiri?" jelas Hana.

Hana melepaskan genggamannya dan berjalan mendekati Frans. Frans melebarkan matanya saat Hana tiba-tiba memeluknya," maafkan aku yang selingkuh di depanmu, Frans. Seharusnya aku tidak melakukannya. Ku mohon jangan pergi, aku menyayangimu, dan kau berharap aku akan mengatakan semua itu, brengsek?"

Pelukan Hana pada Frans terlepas setelah Hana mengatakan semua itu. Hana terkekeh geli mengetahui Frans yang terkejut dengan tindakannya tadi. Hana tersenyum manis," ada apa sayang? Terkejut?"

"Kau!" murka Frans menunjuk Hana. Dadanya naik turun menahan emosi yang membara.

"Iya aku disini, tidak usah berteriak, nanti ayam tetangga bangun." celetuk Hana jenaka.

"Kau akan menyesal Hana,"terlihat wajah Frans yang merah padam,"aku akan menutup klinik kecilmu, camkan itu!"

Sebelum pergi, Frans berjalan mendekati Hana," sekarang silahkan pilih, aku atau dia?"

Hana terdiam. Menunggu apa yang akan dikatakan Frans selanjutnya.

"Pergi dengan dia tanpa adanya klinik kecilmu itu atau denganku dengan klinikmu yang tetap buka dan kau bisa mewujudkan impianmu untuk membuka rumah sakit milikmu sendiri." ujar Frans yang berhasil membuat Hana bimbang.

"Pilihan ada padamu," tambah Frans lalu pergi menuju mobilnya.

Tangan Hana terkepal kuat. Dia tidak memperkirakan kalau Frans akan mengancamnya seperti ini. Dari awal memang tidak ada kata cinta dari Hana untuk Frans. Dia mau melakukan hubungan hanya karena Frans yang menawarkan akan memberikan lahan untuknya secara cuma-cuma, asalkan Hana mau menjadi kekasihnya.

My Psychopath Patient (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang