23. Kecurigaan

4.9K 673 47
                                    

Tinggalkan jejak dulu ya...

Happy Reading

****

Kenzie berjalan menuruni tangga, sesekali meringis saat merasakan ngilu pada area perutnya. Untuk kesekian kalinya juga dia menghela nafas kasar. Pikirannya juga sangat kacau, susah sekali untuk fokus memikirkan satu hal saja. Tiba-tiba langkah kakinya berhenti disaat netra hitam miliknya menangkap sosok yang berdiri di bawah tangga.

'Allan? Bocah ini...'

Dahi Kenzie berkerut, kehadiran Allan disini cukup membuatnya terkejut. Kenzie menepik pikirannya yang berusaha memikirkan alasan Allan berada disini. Mengingat kepalanya yang sudah penuh dan terasa seperti akan meledak.

Kenzie sampai di depan Allan. Anak laki-laki itu memamerkan senyumnya. Kenzie mendengus kesal,"kau yang meminta paman untuk membawa ku dari rumah itu?"

Allan mengangguk," habisnya kakak kesakitan, aku takut kakak mati."

"Cih, aku tidak mungkin mati semudah itu." Kenzie berlalu meninggalkan Allan. Dia harus pergi ke tempat Hana. Kenzie akan menyelesaikan semuanya hari ini.

Allan menarik ujung baju Kenzie, berusaha menahannya untuk pergi. Dengan terpaksa Kenzie berbalik, menatap malas pada bocah yang ada di depannya itu.

"Ada apa?" Kenzie menatap dingin Allan. Dia kesal, berani-beraninya seorang bocah seperti itu berusaha mencegahnya.

Allan menunduk, memainkan kakinya. Lantas Kenzie mengikuti arah pandangan Allan. Kenzie merapatkan bibirnya melihat kedua kaki Allan yang penuh dengan luka kering.

"Kenapa kau tidak memakai sendal?"

Allan tidak berani mengangkat kepalanya. Dia takut Kenzie akan memarahinya. Allan datang hanya untuk melihat keadaan Kenzie, dan sekarang dia sudah bertemu dengannya. Allan mundur, bersiap untuk kabur dari Kenzie.

Namun sayang sekali, Kenzie sudah terlebih dulu mencengkram kuat tangannya. Allan memejamkan kedua matanya. Kenzie sangat menyeramkan sama seperti ayahnya.

"Jangan! Jangan! Kaki Allan sakit! Jangan rantai Allan lagi!"

Cengkraman Kenzie terlepas begitu saja. Dengan cepat Allan pergi melarikan diri. Kenzie terdiam, tubuhnya seakan menjadi kaku. Nafasnya tertahan, teriakan Allan membuatnya pusing. Kenzie memegangi dadanya, dia melenguh pelan. Rasanya seperti ditusuk-tusuk jarum.

'apa-apaan ini?'

Kenzie memegangi perutnya yang kembali terasa ngilu. Tangan Kenzie terkepal kuat, seakan-akan semua rasa sakitnya saat ini bercampur menjadi satu. Dan itu sangat menyiksanya. Sebenarnya apa yang terjadi pada Allan? Pertanyaan itu terus saja berputar-putar di otaknya.

Kenapa Kenzie memikirkan semua itu? Sedangkan yang menjadi tujuannya saat ini adalah Hana. Mengingat Gerlan yang mengobati luka-lukanya, membuat Kenzie sedikit curiga. Laki-laki itu bersikap aneh, bertolak belakang dengan apa yang telah dia lakukan selama ini. Apa yang sedang dia rencanakan?

"Arghh,"Kenzie memegangi kepalanya yang berdenyut hebat. Kepalanya benar-benar seperti akan meledak. Kenzie mendongak, menghirup nafas panjang. Dia tidak bisa berdiam diri disini.

****

Sulit ditebak.
Cenderung agresif.

Semuanya ada pada Kenzie. Dan itu menjadi hal yang sedikit merepotkan untuk Hana. Dia membuka lembaran catatan yang berisi informasi tentang Kenzie. Hana kembali menulis semuanya dari awal. Pasalnya, catatannya yang dulu hilang entah kemana. Semoga saja catatan itu tidak jatuh ke tangan yang salah. Jika itu terjadi, maka pupus sudah harapan Hana.

My Psychopath Patient (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang