1 : The Whispers Voice

6.2K 333 37
                                    

***

"Thomas Bagged!!" Julian beseru nyaring dengan sangat keras, bahkan kelewat keras dari biasanya hingga membuat pemuda berambut pirang yang sedang melahap burgernya itu kini terbatuk-batuk karena ia merasa tengkuknya baru saja mendapat lemparan cosmic dari matahari dengan super dahsyat, ya dengan disengaja atau tidak Julian memang telah menepuk tengkuk Thomas Bagged kelewat keras dari biasanya demi melihat ekspresi mematikan pemuda itu.

Julian terkikik pelan melihat Thomas meraih gelas kaca yang berisi soda di depannya dengan rakus lalu buru-buru menggelontor tenggorokannya dengan rasa menakjubkan soda itu. Setelah berhasil menyeimbangkan makanan yang perlahan masuk ke dalam perutnya dengan soda itu, Thomas memutar kepalanya jengah sembari menatap Julian yang masih terkikik dengan datar, "Dimana letak sopan santun mu Leonidas!" Komentar Thomas datar dengan raut wajah super duper kesal karena bocah tengik bebal itu sudah berhasil menghancurkan makan siang berharganya,

"Whoaa!! easy Thommy" Julian mengejek, "Kau terlalu asyik makan hingga melupakan temanmu yang satu ini" Julian berkata dengan nada yang dibuat seolah olah ia sedang kesal dengan Thomas. Pemuda bebal itu bersidekap di depan Thomas dengan memasang wajah yang kesal namun bercampur dengan tawa tersembunyi, Thomas hanya bisa menghela nafas kesal lalu menggeleng lagi menghiraukan Julian yang sudah duduk disampingnya sejak terakhir kali pemuda bebal itu mengagetkan dirinya dengan sapaan ajaib nya,

"Bagaimana Mrs. Jenkins?!" Thomas bertanya asal mencoba sebuah percakapan kecil diantara mereka daripada membiarkan Julian yang sedang menyantap burger miliknya dengan rakus tanpa peduli bahwa makanan tersebut bukan miliknya,

Julian melirik Thomas dari sudut matanya sebelum akhirnya pemuda itu menghentikan kegiatan mengunyahnya sebentar lalu menatap Thomas "Seperti biasa", Julian menjawab cuek lalu kembali mendaratkan gigitan besar di burger milik Thomas

Tak berpikir lama lagi Thomas merampas kentang goreng yang sedang dibawa gadis berambut pirang dengan gaya ala putri putri kecentilan itu tanpa aba-aba membuat mau tak mau gadis itu memekik terkejut, Thomas hanya melirik cuek gadis itu yang sedang menatapnya dengan pandangan ingin protes namun belum sempat Thomas berkata sebuah suara yang sudah sangat familiar menelusup masuk ke dalam gendang telinganya,

"Apa lihat-lihat?!! sudah enyah kau dari hadapanku!?" Julian sedikit membentak gadis itu sembari menggertakkannya kakinya dengan menendang lantai dibawah nya, merasa bahwa ia tidak akan berakhir baik dengan mendebat pangeran sekolah ini gadis tersebut segera berlalu dengan sedikit omelan omelan kecil di mulutnya. Julian menatap Thomas tepat dimatanya, lalu tanpa sebuah aba aba dan perjanjian mereka berdua tertawa dengan keras secara bersamaan. Tanda bahwa ada satu lagi korban kejahilan Julian Leonidas dan Thomas thompson Bagged

Julian membenahi posisi duduknya yang semula membelakangi Thomas menjadi sejajar dengan Thomas, "Kudengar kita akan studi tur?" Julian berucap santai sembari mengunyah burger nya lagi, alis Thomas sedikit terangkat.

Thomas bergumam dalam hati tidak yakin dengan perkataan Julian. Bukannya ia tidak percaya dengan sahabatnya ini namun memang sesungguhnya sudah sepuluh tahun terakhir sejak terakhir kali Westminster mengadakan kunjungan pendidikan terakhirnya yang berujur pada kecelakan yang tak berujung. Ya, seorang siswa ditemukan tewas tertimpa salah satu bangunan yang ada di dalam kuil Luxor secara tiba-tiba. Mau tidak mau Westminster dulunya yang sangat terkenal itu dipenuhi dengan gosip yang tidak mengenakkan sehingga menyurut kan pamornya yang akhirnya membuat sekolah itu nampak tidak segemilang dulu karena bekas-bekas cacian netizen masih menjadi bayang-bayang. Gubernur pun juga sempat melarang beberapa sekolah lain untuk melakukan kunjungan, karena ditakutkan akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Memang bukan alasan yang logis untuk sebuah kunjungan singkat namun tak ada yang pernah mempertanyakan keputusan Gurbernur. Dan sekarang mereka kembali melakukan sebuah studi tur lagi. Apakah Westminster sudah mendapatkan ijin? ataukah mereka melakukan semua ini dibelakang pemerintahan? Well, rasanya tidak mungkin Westminster bisa senekat ini dalam beberapa hal yang tidak terlalu mendesak. Sungguh suatu kebetulan,
"Aku tidak tahu itu. Darimana kau mendapatkan berita tersebut?" Thomas membalikkan pertanyaannya pada Julian yang dijawab dengan kelewat cepat oleh pemuda bengal itu,

PHARAOH [Book One] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang