8 : Secret that girl

2.8K 188 7
                                    

For those who always believe in Miracle

***

Gadis itu mengerutkan keningnya bingung, bibirnya sedikit terbuka dan dahinya berlipat melihat sang Raja tengah menatap dirinya seperti melihat seorang hantu. Bagaimana tidak ia berpikiran seperti itu jika tiba-tiba pemuda rupawan dihadapannya berteriak histeris sembari melompat di atas kursi batunya dan menuding dirinya berkali-kali. Sang raja mengedipkan matanya cepat secara beberapa kali menandakan bahwa saat ini ia tidak percaya dengan keberadaan dirinya.

Hell, tidak percaya dengan keberadaan dirinya? Ia adalah manusia yang masih hidup tentu saja dan bukan hantu atau roh jahat yang bergentayangan lantas mengapa bola mata Julian nampak jauh dari kata percaya dengan urat-urat yang menonjol di pelipisnya. Gadis itu mengecek kembali bajunya, masih baik-baik saja. Celana panjang dari linen nya masih tersemat ditubuhnya. Tunik nya juga masih utuh tanpa ada sedikit pun bekas terobek dan ia masih mengepang rambutnya dengan rapi hanya saja kain penutup kepalanya yang ia pakai kemarin sudah kandas entah kemana. Ia mendongak kan kepalanya lagi menatap sang raja dengan pandangan bertanya.

Julian yang ditatap balik semakin tidak percaya dengan kenyataan di depannya. Ia ingin bertanya pada siapapun yang sudah membuat dirinya terdampar disini, bagaimana Atha bisa juga ikut terdampar sementara sepanjang ingatan Julian ia tidak mendapati orang lain ditarik jiwa nya selain ia. Lantas mengapa gadis itu bisa disini? Apakah ia ada hubungannya dengan semua ini? Apa ia yang sudah merencanakan ini semua? Tapi kenapa dirinya? Kenapa bukan orang lain? Apakah salahnya hingga mendapat ganjaran seperti ini?

Pemuda itu mendengus sebal. Percuma bertanya-tanya dalam hati toh juga hatinya tidak bisa menemukan jawaban dari pertanyaannya. Hati dan otak nya sama-sama sinkron jika digunakan untuk menjatuhkan harga dirinya. Julian sekali lagi memandangi gadis yang ada di depannya ini. Tidak salah lagi, ia adalah Atha. Dari mata oasis dan bentuk wajahnya, hidung nya, mata dan bibir itu. Ia pasti lah Atha. Julian tidak pernah salah melihat, ia tidak menderita katarak sejauh jurnal kesehatannya berkata. Tak ada satupun perbedaan signifikan yang menyebabkan gadis dihadapanya ini bukan Athanasia. Jadi, alih alih mendaratkan dirinya dari gulat pikiran Julian bertanya pada gadis itu, "Bukankah kau penyamun yang kemarin? Siapa namamu?"

Gadis tersebut tampak terkesiap kaget namun ekspresi kaget nya dengan secepat cheetah ia ubah menjadi ekspresi sengit penuh kemarahan. Dagunya terangkat dan ia berdiri tegak menantang Julian seolah tidak takut pada pemuda itu, "Ya kau benar yang mulia. Aku lah penyamun itu, terkejut?" Gadis tersebut balik bertanya dengan nada sarkasme yang kentara.

Seorang penjaga dengan kasarnya membeguk punggung Atha hingga gadis itu sedikit merintih kesakitan sebelum di dorong tangan bau nan gempal untuk berlutut kepada sang raja, "jaga ucapanmu budak!" Desis penjaga itu pelan di telinga Atha yang sukses membuat gadis itu menahan nafasnya karena bau nafas super duper memuakkan,

Atha memutar kepalanya menghadap orang yang berbicara di belakangnya tersebut, "Aku bukan budak, bau!! Aku adalah warga Mesir dan aku bebas" Atha menggeram menantang, tak takut dengan pria yang 5x lebih besar daripada dirinya,

Pria tersebut mendecih sebal sebelum kembali mengeluarkan suaranya, "Mesir sudah hilang. Mesir telah menjadi jajahan bangsa Macedonia, dan sekarang bangsa mesir hanyalah budak kami"

Atha meludah tepat dihadapan wajah penjaga tersebut, "Tidak akan kubiarkan brengsek!! Mati lah bersama mimpimu" ejek Atha tak mau kalah, penjaga tersebut melayangkan tangannya yang bebas berniat untuk menggampar Atha ketika Julian berlari mendekati mereka dengan sangat cepat lantas mencekal nya,

"Hanya pengecut yang menyakiti seorang wanita!" Desis Julian tajam, matanya menyipit ke arah penjaga yang sekarang sudah menyerupai anak kucing. Lebih dari itu, ia seperti tikus yang sedang ketakutan,

PHARAOH [Book One] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang