❃❃❃
EMBUN yang membasahi ujung-ujung dedaunan mulai menguap. Menyatu ke awan yang terhampar di cakrawala. Berkat cahaya Phoebus Apollo, Dewi Demeter dapat melakukan tugasnya dengan baik untuk menjaga kesuburan bumi.
Para nimfa masih menari dalam alunan musik yang berdendang. Bergerak gemulai bagai kupu-kupu yang beterbangan di angkasa. Menyesuaikan suasana hati sang tuan rumah yang sedang berbunga-bunga.
Hariku juga menjadi lebih berwarna saat bersamamu.
Rasanya gravitasinya hilang seketika saat kalimat itu terlontar untuknya. Ucapan lembut Leora terus terngiang-ngiang di kepalanya. Tanpa disadari, kikihan kecilnya berhasil membuat kedua saudaranya menatapnya keheranan.
"Lihat dia, Hermes. Dia kelihatan aneh," bisik Dionysus yang sedari tadi memperhatikan gelagat Apollo.
Hermes mendekat lalu balik berkomentar. "Padahal dia baru berkonsultasi dengan Chiron. Sepertinya konsultasi Orakel Delphi yang semakin dekat benar-benar mengacaukan pikirannya."
"Benarkah?" tanyanya yang dibalas Hermes dengan anggukan. "Kasihan sekali dewa tampan kita," helanya menatap iba.
Menyadari Hermes dan Dionysus yang saling berbisik, Apollo pun berdeham keras. "Apa yang kalian lihat?"
"Tidak ada," jawab mereka berbarengan.
Hermes kemudian tersenyum lebar. "Kau pasti sangat pusing ya, sampai-sampai membuat pesta di tengah hari."
"Kau tidak suka dengan undanganku?" Apollo memicingkan matanya.
"Bu—bukan begitu!"
"Dewa sok sibuk sepertimu harusnya sesekali pergi berlibur," kekeh Dionysus nyaring sambil memukul lengan Hermes hingga tersentak.
"Aku memang benar-benar sibuk!" decaknya karena teringat dengan berbagai pesan dan berita yang harus ia antarkan ke seluruh Olympus dan dunia manusia. Meskipun dia dikenal sebagai dewa yang paling cepat, tetapi dia masih kuwalahan untuk menyelesaikan tugasnya yang banyak.
"Kau bekerja terlalu keras. Perintahkan saja para dewa kecilmu," saran Apollo.
"Ada beberapa pesan yang sangat penting di sana. Aku tidak bisa mempercayakan semuanya kepada mereka," desah Hermes mengurut pangkal hidungnya.
Dionysus menenggak anggurnya. "Pekerjaanmu sebagai kurir itu sangat membosankan. Untung saja aku ditugaskan untuk bersenang-senang saja."
"Apa kau mau bertukar tugas denganku? Kau lupa siapa yang mengasuhmu dulu?"
Dionysus merupakan satu-satunya Dewa Olympus yang terlahir dari ibu manusia, dan juga menjadi satu-satunya dewa yang terlahir dua kali. Ketika Dionysus terlahir kembali dari paha Zeus, ayah mereka langsung memberikan bayi Dionysus kepada Hermes untuk dirawat dan disembunyikan dari Hera. Meskipun begitu, pada akhirnya Hera tetap mencium bangkainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE HEART OF PHOEBUS
Historical Fiction[Rated M | Romance Fantasi Mitologi] Thebes adalah tanah kelahirannya. Tidak ada hal lain yang Leora inginkan sebagai Putri Thebes, selain mengabdikan dirinya kepada dewa dan menjaga kesuciannya hingga pernikahan. Sayangnya, manusia tidak bisa meneb...