13 || Merekah

469 62 4
                                        


❃❃❃

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❃❃❃

HEMERA, Sang Dewi Hari, memang membawa pagi yang indah, diiringi kicauan riang burung-burung di atap kamarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HEMERA, Sang Dewi Hari, memang membawa pagi yang indah, diiringi kicauan riang burung-burung di atap kamarnya. Namun, Leora merasa kehilangan separuh energinya sejak pagi ini. Mungkinkah karena dia belum melihat Aetius sejak semalam? Entahlah, bahkan dia sendiri tidak yakin apa penyebabnya.

"Padahal festivalnya tinggal besok," desahnya sembari menyandarkan kepalanya di ambang jendela.

Setelah kehilangan jejak Aetius di aula, Leora langsung mencarinya ke istana selatan. Dia mengira laki-laki itu sudah kembali lebih dulu untuk beristirahat, tetapi pencariannya sia-sia. Tidak menyerah, Leora pun langsung mencarinya ke taman. Namun, di sana pun juga tidak ada hasilnya.

"Putri, sarapannya sudah datang," ujar Helota membawa nampan berisi makanan hangat.

"Padahal sorenya aku masih bertemu dengannya. Apa dia pergi tanpa pamit?" gumamnya membuat dayangnya menoleh heran.

Leora mengaduk-aduk sarapannya dengan lesu, tak bernafsu untuk menyantapnya. Namun, ucapan Helota berikutnya seketika membuatnya tersentak.

"Aku melihat Tuan Aetius di taman belakang pagi ini, Putri."

Leora menoleh dengan mata membulat. "Benarkah?" sergahnya cepat.

Helota mengangguk. "Benar, tapi Anda harus makan dulu karena di luar—"

Tanpa menunggu kelanjutannya, Leora langsung bangkit dan bergegas keluar. Saat menuruni tangga, sosok yang tiba-tiba muncul dari belokan lorong membuatnya terkejut. Untung saja, sosok itu dengan sigap menarik tangannya sebelum ia terjatuh.

"Hati-hati, Leora!"

Matanya terbelalak. "Maaf, Adelfos. Aku tidak melihatmu," ujarnya tergagap sembari membenarkan posisi berdirinya. "Kenapa ke sini?"

"Bisakah nanti saja?" tanya Leora terburu-buru.

"Memangnya kau mau ke mana?"

"Aku ... ada perlu dengan Akalle untuk festival besok," dalihnya.

THE HEART OF PHOEBUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang