❃❃❃
MINGGU depan mereka akan menyambut tamu penting dari Attika. Kakaknya, Calista, akan berkunjung ke Thebes bersama suaminya, Theron. Mereka datang untuk melihat Daphnephoria, festival terbesar Thebes yang hanya dilaksana sekali dalam satu dekade.
Sekembalinya dari Hyampolis, Leora langsung menyibukkan dirinya untuk mempersiapkan acara tersebut. Sejak pagi hingga siang ini, dia masih berkutat di balai agung bersama para pelayan. Membersihkan lantai dan dinding, membuat dekorasi yang akan ditempatkan di aula, dan merapikan telapak meja dengan meletakkan vas-vas bunga ke atasnya.
"Apa masih ada yang kurang, Ibunda?" tanyanya kepada wanita paruh baya yang berdiri di sebelahnya.
Ratu Dimitra meneliti kembali semua dekorasi yang sudah terpasang. Semuanya sudah sesuai dengan apa yang ia inginkan. "Ini sangat cukup. Kau sudah menghiasnya dengan indah, putriku."
Leora kembali mengamati hasil karya mereka dengan senyum bangga. Memakan waktu yang cukup banyak untuk melilitkan kain sutra ungu itu ke tiang-tiang yang tinggi. Mereka sampai harus menaiki tangga kayu demi merekatkan karangan daun ivy ke bagian atasnya. Namun, semuanya sudah terbayar lunas karena hasilnya tidak mengecewakan usaha kerasnya.
"Hanya kurang Kuil Dionysus yang belum dihias untuk pemujaan besok."
"Biar aku saja," sahut Leora.
"Baiklah, Ibunda juga akan menyerahkannya padamu," balas Dimitra tersenyum lembut.
Matanya semakin cerah. "Kalau begitu, aku pergi dulu!"
Meskipun lelah, tetapi Leora masih memiliki semangatnya. Dia bersenandung riang sambil melangkah di atas blok-blok batu. Bergegas menuju kuil mereka sembari memikirkan hiasan apa yang akan disukai oleh Dewa Anggur.
Dionysus adalah putra Semele dan Zeus, salah satu sosok penting dalam silsilah keluarga Thebes. Terlebih lagi, polis mereka merupakan tempat asal Dionysus sebelum ia dilahirkan kembali dan menjadi salah satu Dewa Olympus. Hubungan Thebes dengan sang dewa pun bisa dibilang lebih dalam karena darah yang terikat di antara mereka. Atau setidaknya, itulah yang dipikirkan oleh manusia.
Jika ditilik kembali, bukankah Dionysus masih termasuk kerabat jauhnya? Kakek moyang mereka sama-sama Cadmus dan Harmonia. Namun, saat ini Leora tidak ingin memahami silsilah keluarga Yunani yang cukup rumit untuk dicerna oleh pemahamannya.
"Sepertinya beberapa bunga segar akan bagus," gumamnya yang kemudian menoleh kepada Helota yang mengikuti di belakangnya. Senyumnya tampak melebar lalu berseru, "Kita pergi ke Dirce dulu ya, Helota!"
Lereng barat bukit akropolis yang landai selalu tampak hijau dan teduh. Sungai kecilnya yang jernih, mengalir dari selatan Gerbang Neistai hingga melewati Mata Air Dirce. Aliran airnya yang kalis, melembabkan bantaran sungainya dan menjadikan tempat itu sebagai habitat favorit bagi berbagai macam tanaman yang tumbuh subur.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE HEART OF PHOEBUS
Historical Fiction[Rated M | Romance Fantasi Mitologi] Thebes adalah tanah kelahirannya. Tidak ada hal lain yang Leora inginkan sebagai Putri Thebes, selain mengabdikan dirinya kepada dewa dan menjaga kesuciannya hingga pernikahan. Sayangnya, manusia tidak bisa meneb...