F o u r

18K 1.5K 108
                                    

"Ingat Darcy,jaga----"

"Jaga kesehatan." Potongku.

Ibu memutar mata dan membuka mulut lagi "jangan----"

"Jangan lupa makan,jangan lupa belajar,jangan lupa mengabari rumah,jangan tidur malam-malam,dan cari teman yang banyak." potongku. "Aku tau mum,aku sudah mengingatnya di luar kepala berkat mu yang sudah mengulangi nya selama dua puluh lima kali dalam sehari." ucapku.

Ibu mendengus. "Don't sass me,Darcy Capella Styles."

"I'm not being sassy mum i swear." Ucapku membela diri,ibu memutar mata sedangkan ayah dan Edward hanya tertawa geli menyaksikan aku dan ibu.

"Yes,and I am the queen of England." she said sassily.

Aku menundukkan badan,memberi hormat. "I'm sorry,your majesty."

Ibu memukul pelan bahuku dan membuatku tertawa,aku melihat ibu yang juga tersenyum. Ia menarik napas dalam kemudian menarikku ke dalam pelukannya. "Oh Darcy...aku pasti akan sangat merindukanmu." ucapnya.

Aku diam dan memeluknya balik. "Aku juga akan merindukanmu,mum." aku merasakan tubuh ibu yang bergetar,dan hal ini membuatku sadar bahwa ibu menangis. "Mum... jangan menangis.. aku pergi kuliah,bukan pergi perang." ucapanku membuat ibu melepaskan pelukan nya dan mencibirku,aku memasang senyum polos.

"Aku bosan mendengar ucapan itu." omelnya,aku tersenyum pura-pura polos.

ibu berpaling kearah ayah. "Ayo cepat kita tinggalkan anak ini." ucapan ibu membuat kami semua tertawa geli.

"Ayah tidak akan meninggalkanku,mum. dia mencintaiku." ucapku.

"Ya tapi dia lebih mencintaiku." ucap ibu dengan wajah serius. "Iya kan,Harry?" Tanya ibu pada ayah,ayah mengangguk mantap.

"Tentu saja,sayang. tentu saja." ucapnya. Aku dan Edward memutar mata.

"Whipped." gumamku. Ayah melotot padaku dan pura-pura memukul kepalaku,aku tertawa melihatnya.

Semua orang yang ada di bandara ini pasti menganggap keluarga kami adalah satu keluarga gila.

Yah walaupun memang betul sih..

"I'm not whipped." tolak ayah. "Aku hanya sangat mencintai ibumu walaupun terkadang dia menyebalkan."

"Hey!" Protes ibu sambil memukul pelan dada ayah. Ayah tertawa dan memeluk ibu,membuatku dan Edward tersenyum.

They are such a playful couple.

Aku pasti akan merindukan mereka semua..

"Sebaiknya kita segera bergegas." ucap ayah,ia memelukku,mencium kening ku dan mengatakan padaku nasihat-nasihat nya. aku mendengarkan dengan patuh. kemudian,aku memeluk Edward dan mengingatkan nya untuk rajin belajar dan menjaga ayah ibu.

"Darcy,jika kau kesepian,kau bisa meminta Nash untuk datang kemari dan menemani mu. Dari Yale ke Harvard cuma membutuhkan waktu tiga jam perjalanan dengan mobil." ucap ibu,aku mengangguk.

"Mum,aku punya Zoe. aku tidak akan kesepian,gadis itu menyimpan kekuatan seperti Zara,Grace,dan Chrissy sekaligus." ucapku. "Tapi,yeah..jika aku rindu padanya aku pasti akan memintanya kemari." ucapku. ibu tersenyum,sekali lagi mereka memelukku,menciumku,dan kemudian,mereka bertiga pun berjalan memasuki area dalam airport.

Sekarang,aku benar-benar sendiri,di negara orang.

Aku menarik napas dalam dan mengerjapkan mata,menahan agar air mataku tidak jatuh.

Dan ketika punggung ketiga orang yang sangat penting untukku itu tidak lagi terlihat,dengan berat hati,aku pun melangkah pergi meninggalkan bandara.

Little Fairy: Wherever You AreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang