12

16.2K 1.5K 244
                                    

Darcy Capella Styles

"Akhirnya kalian baikan juga! Ku kira kalian tidak akan baikan dan kemudian memutuskan untuk saling membunuh!" Ucap Aiden yang tiba-tiba muncul dan membuat ku juga Luke melepaskan pelukan kami.

"Great timing,bro." gumaman Luke yang sarkas itu membuatku tertawa kecil.

"You are welcome,bro. Aku senang bisa membantumu walaupun aku harus mempertaruhkan nyawaku ketika kau menyuruhku untuk menjebak Darcy." Jawab Aiden sarkas. Aku tertawa dan Luke memutar mata biru nya.

"I'm not going to kill you...yet." ucapku sembari tersenyum miring pada Aiden,ia menatapku horror dan kemudian menatap Luke dengan dramatis.

"Ini semua salahmu." ucap Aiden. "Lebih baik aku segera pulang ke Chicago sebelum dia membunuhku." tambahnya.

"Drama Queen." gumamku. "Kau memang harus pulang besok kan? Kau pulang bukan karena aku." Ucapku sembari memutar mata. Aiden hanya memasang senyum polos nya.

"Whatever you say,princess." ucap Aiden. "Luke,sebaiknya kau segera antar dia kembali ke asrama. besok dia kuliah pagi." Ucapnya sembari menatap Luke dan memberikan kunci mobil ku ke Luke.

"Sejak kapan kau jadi ibu nya?" Jawab Luke,tapi ia tetap menerima kunci yang di lempar Aiden itu.

"Sejak kau bertingkah seperti bajingan kecil." ucapnya,Luke memajukan bibirnya dan tidak mengomentari ucapan Aiden.

"Fine,come babe,aku akan mengantarmu ke asrama mu." ucapnya sembari mengulurkan tangan kanan nya padaku. Aku tersenyum dan menerima uluran tangan Luke.

"Bye,Smith. jaga rumah baik-baik ya." ucapku sambil memberi Aiden ciuman jauh,Aiden memutar matanya melihat ulahku.

"Don't worry,I'm not going to set this place on fire." ucapnya,aku memutar mata namun tak kuasa menahan tawaku.

tak lama kemudian,aku dan Luke pun berjalan keluar gedung apartment dan menuju mobil hitamku yang terparkir di depan.

****

Ketika sampai di asrama,Luke pun menemaniku berjalan hingga aku berada di depan pintu rumah.

Daritadi ia terus menggenggam tanganku dan tidak melepaskan nya,entah kenapa.

"Kau besok selesai kuliah jam berapa?" Tanya Luke.

"Kelas terakhirku berakhir setelah jam makan siang,kira-kira pukul setengah dua siang." Jawabku. Luke mengangguk paham.

"Kalau begitu aku akan menjemputmu besok di tempat yang sama seperti saat Aiden menjemputmu?" Ucapnya,aku tertawa dan mengangguk.

Luke tersenyum,memamerkan lesung pipinya dan mengusap pipiku pelan. "Aku tidak bisa lama disini,aku disini hanya dua hari,dan aku ingin memanfaatkan dua hari ini bersamamu terus." ucapnya.

Aku terdiam mendengar ucapan nya.

Secepat itu kah?

Dua hari,dan kemudian kami akan berpisah lagi..

"Darcy? Jangan sedih.." ucap Luke lagi. "We can make it last,right?"

Aku tersenyum,dan kemudian mengangguk. "Ya,Luke." jawabku. Luke tersenyum dan kemudian mengecup keningku penuh sayang. ia membiarkan bibirnya menempel di keningku selama beberapa detik,dan kemudian ia berganti mencium kedua pipiku,hidungku,dan ujung bibirku,membuatku tertawa kecil.

"I love you so much,Darcy. Aku tidak tau apa yang akan ku lakukan jika kau tidak ada untukku." ucapnya pelan sebelum ia mencium bibirku.

Aku membalas ciuman nya,dan tersenyum ketika merasakan Luke yang juga tersenyum di sela-sela ciuman kami.

Little Fairy: Wherever You AreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang