O n e

28.1K 1.9K 123
                                    

"Semua sudah siap?"

Aku mengangguk mengiyakan ucapan ayah. Ayah tersenyum dan kemudian mengusap rambutku lembut.

"Go say good bye to the others." Ucap ayah sembari menunjuk ke gerombolan orang yang kusayangi,mereka semua rela datang malam-malam untuk mengantarkan kepergian ku ke Amerika.

Tiba-tiba aku merasakan tangan seseorang di bahuku,dan ternyata itu adalah tangan ibu. aku menatap ibu yang menatapku lembut. "This is not a goodbye,this is a see you soon." ucapan nya membuatku tersenyum. Aku memeluk singkat ibu ku dan kemudian berjalan menghampiri semua temanku,saudaraku yang berbeda ayah dan ibu.

Aku berjalan mendekati Chrissy,Grace,Zara,Calum,Ashton,Michael dan Luke yang tengah berkerumun.

"I'll see you soon squad." Ucapku pada mereka. mereka semua menatapku dan kemudian membawaku kedalam group hug mereka.

"I love you Darcy." Gumam mereka bersamaan. Aku tersenyum walaupun merasakan mataku yang memanas.

This is it,

Aku akan pergi meninggalkan rumah,
Meninggalkan teman-temanku,
Meninggalkan keluargaku.

"I love you too,guys. you are really weird and make me want to kill you sometimes,but i love you." ucapku. mereka melepaskan group hug kami,dan kemudian aku memeluk Grace yang menangis tersedu-sedu.

"Sebaiknya..kau..rajin..meneleponku." Isak Grace terbata di pelukanku. melihat Grace menangis,aku jadi ingin ikut menangis rasanya. "Aku janji aku akan meneleponmu terus,Grace. kau juga janji padaku untuk rajin belajar,jangan membuat ulah terlalu banyak karena kau tidak punya bodyguard perempuan lagi,dan kau janji untuk mengawasi Luke ya? Janji padaku kau sering main ke rumahku untuk mengobati rasa rindu ibuku yang ditinggal anak perempuan nya." ucapku pada Grace,kemudian Grace tertawa sambil menangis,aku tidak tau apa yang lucu tapi dia tertawa.

"Kau terdengar seperti ibuku ketika kau menyuruhku rajin belajar." ucapnya. aku mendengus dan memukul pelan bahunya,kemudian berganti memeluk Zara.

"I will miss you,Darcy." Ucapnya sambil menangis juga. Aku mengusap punggungnya pelan. "Z,aku pergi kuliah,bukan pergi perang." ucapku. Zara mendorongku dan mendengus. "Just go,bitch." ucapnya,aku tertawa dan kemudian berganti memeluk Chrissy,temanku yang mungil.

"Pokoknya bersiaplah,D. jika aku sedang ke Cambridge,kau siap-siap saja aku culik dan kubawa main." ucap Chrissy,dia tidak menangis,tapi suara nya serak.

"I'm all yours,Chrissy honey." Jawabku. Chrissy tertawa.

"Stop girls,sekarang giliran kami." Michael menarikku dari pelukan Chrissy dan kemudian memelukku sangat erat.

"Aku senang sekali,akhirnya kau pergi juga dan tidak ada lagi yang mengalahkan ke-sassy-an ku." Ucap Michael. tapi walaupun dia bilang bahwa dia senang aku pergi,tapi dia tidak berhenti memelukku.

"Aku juga senang aku tidak perlu melihat wajah mu lagi." candaku. "Mikey,jangan terlalu mem-bully Luke saat aku tidak ada,ok?" Ucapku pada Michael dengan nada mengancam,teman-temanku tertawa sedangkan Michael memutar mata. "oh ayolah,kau juga suka sekali mem-bully Luke." ucapnya. Aku mengangguk.

"Tapi membully Luke adalah tugasku." ucapku,semua orang memutar mata sedangkan Luke mendengus. "Berhenti bicara seakan aku tidak ada disini." Omelan Luke hanya kusambut senyuman sok manis ku.

"See you soon,scary woman." ucap Calum yang tiba-tiba memelukku,aku tertawa dan membalas pelukan nya. "Jaga Zara untukku,ok?" Ucapku,Calum mengangguk dan tersenyum.

Aku pun berganti memeluk Ashton. Ashton menyambut pelukan ku dengan senyuman manis nya. "Take care,Darcy." Ucapnya. aku tersenyum dan mengangguk. "you too,Ashy." ucapku sambil mencubit pipi Ashton gemas. Ia tertawa dan kemudian aku menoleh kearah Luke yang sedari tadi tidak banyak bicara dan hanya menatapku.

Little Fairy: Wherever You AreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang