"Aduh, Chrissy! Pelan sedikit kenapa sih?!"
"Cerewet! Diam saja kau!"
"Zoe, tolong aku!"
"Um...."
"Fuck, Chrissy it's hurt!"
"Shut up! Mau cantik tidak sih?"
Aku mendengus. "Dari dulu aku sudah cantik!"
Chrissy memutar mata dan tidak menghiraukan ucapanku. Ia malah semakin keras menarik rambutku.
Gadis ini... dia niat membantuku menata rambut tidak sih?
Aku menatap sebal Chrissy dari kaca, tapi Chrissy pura-pura tidak tau. Dan Zoe, Zoe yang sedang tiduran di ranjang Chrissy hanya bisa mengamati kami sambil tertawa kecil.
"Kau terlihat senang sekali ketika melihatku di siksa seperti ini." Omelku padanya.
"Darcy, kau berlebihan. Chrissy hanya menata rambut mu agar terlihat lebih manis." ucapnya.
Aku mendengus sebal.
Baru bertemu hari ini, tapi Zoe sudah membela Chrissy.
Mereka memang baru berkenalan, tapi mereka langsung klop begitu saja.
Kalau seperti ini caranya, tidak akan ada yang menolong ku ketika aku disiksa para wanita gila dandan ini.
Menyebalkan.
"Done!" Seruan Chrissy membuatku terlonjak kaget. "Kau kecil tapi suaramu benar-benar menggelegar." gumamku.
Chrissy hanya menjulurkan lidah nya, kemudian dia beranjak dari kursi dan mencari sesuatu di dalam lemari pakaian. Mungkin dia mencari dress yang akan ia pakai nantinya.
"Nih. ini dress mu. Grace sudah menyiapkan nya untukmu." Aku melongo melihat mini dress tanpa lengan yang ada di tangan Chrissy.
"Grace menyiapkan dress untukku?" Pekikku. Chrissy mengangguk.
"Tentu saja. Kau kira Grace akan membiarkan mu datang pakai skinny jeans dan sweater kebesaran mu itu?" Aku mencibir mendengar ledekan Chrissy.
"Aku kan bisa membawa dress ku sendiri." ucapku. Chrissy memutar mata sedangkan Zoe tertawa.
"Darcy, Darcy. kau kira kami bodoh? Kami tau betul, jika kami tidak menyiapkan dress maka kau akan memakain baju butut mu itu." ucapan Chrissy membuat tawa Zoe semakin meledak.
"Burn, dude!" Seru Zoe geli. Aku melotot dan memberinya jari tengahku.
"Bajuku tidak butut, terimakasih banyak." ucapku sewot. Chrissy hanya tersenyum sok manis dan menyerahkan dress itu padaku.
"Cepat ganti baju sementara membetulkan make up ku lagi." Perintahnya. Aku menerima dress itu dengan hati dongkol dan berjalan ke kamar mandi yang ada di dalam kamar Chrissy.
"Oh ayolah Darcy, kenapa sih kau jadi seperti dulu lagi? Kau waktu itu sudah terbiasa pakai dress, kan? Kenapa sekarang jadi susah lagi?" Aku mencibir mendengar seruan Chrissy dari luar kamar mandi.
Dulu, saat aku masih sering bersama mereka tentu saja aku terbiasa pakai dress.
Tapi ketika aku hidup sendiri, aku pun jadi melupakan kebiasaan itu dan memakai jeans seperti biasa.
Dengan berat hati, aku memakai dress yang ada di tanganku. Setelah itu, aku langsung keluar dari kamar mandi tanpa melihat pantulan ku di kaca.
Ketika aku baru saja membuka pintu, dua orang gadis yang sedang berdandan itu langsung menatapku dengan wajah yang tidak bisa ku artikan.
"What?" Gumamku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Fairy: Wherever You Are
Fanfic"Every night I almost call you just to say it always will be you,wherever you are,Darcy." Darcy Capella Styles,17 tahun,mahasiswi baru Harvard University. Luke Robert Horan,18 tahun,rockstar. Mereka sedang menjalani mimpi mereka masing-masing. Lal...