21

10.7K 1.3K 173
                                    

keesokan harinya..

SHAWN!"

"DARCY!"

Aku tertawa dan berlari menghampiri Shawn yang berdiri tidak jauh dariku dan yang sedang menungguku dengan tangan terbuka, ketika ia sudah di depanku pun aku langsung memeluknya.

"Where have you been, pop star? Kau sudah jarang mengabariku lagi, sudah lupa padaku ya?" Ucapku sembari memukul pelan bahunya. Shawn tertawa manis.

"Kau bisa saja. Aku kan tidak akan jadi pop star jika bukan karena kau." Ucapnya sambil mencolek pinggulku, membuatku tertawa kecil.

"Jangan merendah seperti itu deh. Aku bahkan tidak melakukan apa-apa untukmu."

Shawn tersenyum sambil menggelengkan kepalanya. "Darcy, semua impianku terwujud itu karena kau. Jika kau tidak memberiku saran untuk mengirim demo ke label ayah mu, aku mungkin tidak akan seperti ini." Ucapnya sambil tersenyum manis, membuatku ikut tersenyum.

"Aku cuma memberi saran, dan sisanya semua adalah usahamu sendiri." Ucapku. "Jadi, apa yang kau lakukan disini?" Tanyaku.

Shawn tersenyum lebar. "Kau tidak tau? Aku akan konser di Boston tiga hari lagi. Dan karena aku rindu padamu, jadi aku memutuskan untuk kesini dulu dan bertemu denganmu sebelum aku konser-----"

Aku tidak bisa berkonsentrasi mendengarkan cerita Shawn selanjutnya ketika secara tidak sengaja, aku mendapati semua orang kini melihat kearahku dan Shawn yang berdiri di depan Harvard School of Law.

Kebanyakan yang melihat kami berdua adalah perempuan, mereka semua menatap Shawn sambil berbisik-bisik.

Hmm..

Sudah kuduga kalau akan begini jadinya.

Aku tau bahwa Shawn yang nekat datang menghampiri ku kemari pasti bisa menimbulkan kehebohan.

"Shawn, we better get going." Ucapku sambil menarik tangannya, membawa ia menuju mobil ku yang ada di parkiran.

"Kenapa memangnya?" Tanya Shawn bingung, tapi dia tetap mengikutiku dan membiarkan aku memegang tangannya.

"Kau tidak lihat tatapan nafsu yang diberikan para perempuan itu untukmu?" Ucapku sambil memutar mata. Shawn tertawa mendengar ucapanku. "Aw Darcy, apa kau cemburu?"

Aku menatapnya dengan alis yang terangkat. "Sejak kapan kau jadi penuh percaya diri seperti itu?" Tanyaku.

Lagi-lagi dia tertawa. "Sejak aku menjadi bintang, tentu saja."

Aku memutar mata mendengar nada main-main nya. "Cocky bastard. Kau membuatku teringat pada Michael, Calum, Ashton dan Luke." Gumamku sembari membuka mobil.

Shawn tertawa renyah mendengar ucapanku.

"Itu karena kami berlima memang seorang bintang."

Aku mencibir pelan dan memberi ia isyarat untuk masuk kedalam mobil. "Get inside the car, you dumbass."

****

"Darcy, kau harus membawaku keliling harvard square dan kemudian keliling Cambridge."

Aku menoleh sebentar kearah Shawn yang duduk di bangku penumpang.

"Memangnya apa yang ingin kau lakukan disana?"

Shawn memutar mata. "Tentu saja aku ingin jalan-jalan." Ucapnya. Aku menganggukan kepalaku paham.

"Oke... Kebetulan aku juga mau makan di daerah dekat sana. Aku lapar sekali." Gumamku.

Shawn tertawa kecil. "Bukankah kau selalu lapar?" Pertanyaan menyebalkan itu langsung kusambut dengan memukul belakang kepala Shawn dengan pelan.

Little Fairy: Wherever You AreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang