36.

8.9K 1.4K 207
                                    

Kringggg

"Halo?" Fairy Melody Styles langsung mengangkat telepon rumah yang berdering, berpikir bahwa siapapun yang menelepon ke rumah nya pasti memiliki tujuan yang penting.

"Aunty Fay?" Sapa seseorang di seberang sana.

"Luke? Ada apa, nak?" Ucap Fairy sambil tersenyum. Sudah lama sekali dia tidak berbicara empat mata dengan remaja yang sudah ia amggap sebagai anaknya sendiri ini.

"Um.. Bagaimana kabarmu? baik-baik saja kan, aunty?" Tanyanya. Fairy tertawa renyah.

"Luke, kita baru saja bertemu kemarin." Canda Fairy.

Luke tersenyum kecil, lalu dia menarik napas dalam. "Apa Darcy ada dirumah?" Tanyanya kemudian.

"Tidak ada.. Dia sedang pergi dengan Peter." Jawab Fairy tak enak hati.

Dia tidak tega mengatakan itu pada Luke, tapi kenyataan nya memang saat ini putri nya sedang pergi keluar bersama Peter,

Fairy paling tidak suka berbohong.

"Oh.." Gumam Luke, kecewa.

"Kenapa kau tidak menelepon ponsel nya saja, Luke?"

"Well... Tidak bisa.. Nomer ponsel ku masih dia block."

Fairy kasihan sekali ketika mendengar nada bicara Luke yang sangat lemas itu.

"Anak itu memang keras kepala, nanti akan aku omeli dia. Jangan khawatir, ok?" Ucap Fairy, berusaha menghibur.

Luke berusaha tertawa mendengar ucapan bibi nya itu. "Tidak perlu, aunt." Ucapnya. "Aku menelepon hanya mau berpamitan." Ucapnya lagi.

Fairy merengutkan keningnya. "Memangnya kau mau kemana?" Tanyanya.

"Malam ini aku akan kembali ke LA, aunty Fay." Jawab Luke.

Fairy merasa semakin iba pada remaja satu ini, dia tau bahwa sebenarnya Luke tidak ingin kembali ke LA sekarang.

"Kenapa buru-buru sekali, Luke? Orangtua mu pasti masih merindukanmu. Tinggalah di London dulu sebentar, habiskan waktu bersama keluargamu dan teman-temanmu disini dulu." Ucap Fairy lembut.

"Tidak bisa, aunty. Aku harus kembali sekarang." Jawab Luke.

"Apa kau pergi secepat ini karena ada Darcy disini?" Tanya Fairy langsung, Luke tidak menjawab. Fairy menghela napas dalam, rasanya dia tidak habis pikir dengan jalan pikiran Luke dan Darcy.

Mereka berdua benar-benar keras kepala. Pikir Fairy dalam hati.

"Luke, kalau memang itu alasanmu, maka aku minta kau jangan pergi dulu. Tinggalah di sini sebentar saja, tiga hari saja, habiskan waktu bersama Keluargamu dulu. Kau tidak perlu khawatir dan tidak perlu takut bertemu Darcy, sebentar lagi dia akan ke rumah neneknya dan menginap disana." Ucap Fairy.

Luke menghela napas dalam, terlihat sekali bahwa saat ini ia memiliki beban pikiran yang cukup dalam.

"Aku tidak khawatir bertemu dengannya.. Aku hanya.. Ingin menghormati keinginannya, aunty. Aku ingin menuruti keinginannya, aku ingin bisa melupakannya, agar kami bisa berteman lagi seperti dulu." Ucap Luke. "Dan jauh darinya menurutku merupakan satu-satunya cara untuk melupakan nya."


Fairy tersenyum sedih mendengar ucapan Luke.

"Melupakan seseorang yang kau cinta tidak mungkin semudah itu." Gumam Fairy tanpa sadar.

"Kalau begitu kenapa Darcy bisa dengan mudah melupakan aku?" Pertanyaan Luke membuat Fairy terkejut. "Apa itu berarti selama ini dia tidak mencintaiku? Apakah itu berarti bahwa cintanya tidak sebesar cintaku?"


Fairy menggelengkan kepala walaupun ia sadar bahwa Luke tidak bisa melihatnya. "Bukan begitu, Luke." Ucapnya. "Jangan kau kira bahwa dia bisa melupakan mu semudah itu. Sewaktu putus darimu, dia sangat sedih, dia bahkan tidak mau makan dan mengurung diri."

"Kalau begitu kenapa dia cepat sekali melupakan aku, sementara aku disini selalu tersakiti ketika mengingat semua kenangan kami?"

"Karena dia lelah, Luke. Dia lelah merasakan sakit hati. Dia lelah merasa sedih terus menerus. Dia lebih memilih untuk mencoba tegar, mencoba untuk bahagia. Dia mencoba untuk mencari kebahagian nya sendiri, Luke." Ucapnya.

Luke terdiam.

Fairy kembali berkata dengan lembut. "Ketika kau tidak menemukan kebahagiaan di satu titik, maka pergilah dan cari kebahagiaanmu di titik yang lain." Ucap Fairy pelan. "Kurasa Darcy sudah menemukan titik kebahagiaan nya yang lain, Luke. Dan aku yakin suatu saat kau juga akan menemukannya."

Luke Horan menarik napas dalam.

"Terimakasih, aunty Fay." Ucapnya. "Pesawatku akan boarding. Aku akan pergi mencari titik kebahagiaanku, aunty. Doakan aku, ya?" Ucap Luke, berusaha untuk tersenyum.

Di tempatnya berdiri, Fairy juga tersenyum.

"Good luck, Lukey boy." She paused. "We will see you later, ya?"

"Ya, aunty Fairy."

Mereka berdua mengakhiri sambungan telepon.

Luke Robert Horan sekali lagi menatap foto  yang menghiasi layar ponselnya, dan kemudian dia berusaha untuk tersenyum dan melupakan kesedihannya.

"Sampai bertemu lagi ketika semua perasaan sudah kembali normal, half man." Gumamnya.

Ia menghela napas dalam, membalikkan badannya, dan bersiap memasuki boarding room.

Dia akan pergi meninggalkan semua kenangan yang telah ia bangun bersama perempuan yang ia cinta,


Tapi dia tau,

Suatu saat dia akan melanjutkan kembali kenangan antara sepasang sahabat yang selalu bersama.

Dia akan berusaha melupakan Darcy,

Walaupun dia tau bahwa itu tidak akan mudah,

Walaupun ia tau bahwa sesungguhnya ia tak rela melakukan ini semua,

Tapi dia tau,

Bahwa ini semua jalan terbaik.

****

Update singkat tapi semoga suka ya ><

Jangan lupa vote comment nyaaa :D

Little Fairy: Wherever You AreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang