"Darcy... Tolong buka pintu nya." Ucap Luke sembari terus mengetuk pintu kamar Darcy.
Mendengar suaranya,melihat wajahnya,membuat Darcy teringat pertengkaran mereka berdua,dan ingatan itu membuat Darcy kembali merasakan sakit yang mendalam.
"Bagaimana bisa Luke muncul begitu saja di depanku setelah dia mengatakan kalimat kasar itu padaku?"
"Bagaimana bisa dia muncul begitu saja di hadapanku setelah dia menuduhku yang macam-macam? Setelah dia melukai hatiku dengan sikap nya yang tidak percaya padaku dan dengan perkataan kasarnya?"
Darcy menangis tanpa suara,air mata nya tumpah,kaki nya terasa lemas,dan ia terjatuh duduk di depan pintu kamarnya.
Darcy menyembunyikan wajah di lutut nya,dan menangis.
Ia marah,
Ia kesal,
Ia kecewa,
Ia terluka,
Tapi ia tidak bisa membongi dirinya, ia merasa senang ketika melihat Luke datang kemari untuknya.
Namun rasa senang itu di kalahkan oleh rasa marah dan rasa kecewa Darcy pada Luke.
"Darcy,please...buka pintunya. Aku ingin bicara denganmu." Ucapan Luke membuat air mata penuh kemarahan semakin deras keluar dari wajah Darcy.
"Fuck you,Luke. Kau membuatku menjadi gadis cengeng.Padahal aku benci gadis yang suka menangis! Tapi kau berhasil membuatku menjadi seperti gadis yang paling ku benci!" Teriak Darcy dalam hati ketika air mata nya jatuh semakin deras membasahi pipi.
"Fuck off,will you?" Seru Darcy sembari menghapus air mata nya dengan kasar. "Pergi dari sini dan kembalilah ke pelukan fans mu yang selalu mendukungmu itu." Ucapnya pahit.
Luke,yang berdiri di depan pintu kamar Darcy,menelan ludah ketika ia mendengar nada Darcy yang terdengar sangat pahit.
Ia merasa sangat muak pada dirinya sendiri, karena ia membuat Darcy marah dan terluka.
Luke mengetuk pintu sekali lagi,ia tau Darcy terluka,dia tau Darcy marah padanya dan tidak mau bertemu dengannya,namun Luke tidak akan menyerah. Luke jauh-jauh datang kemari bukan untuk menyerah.
"Maafkan aku,Darcy.." Ucap Luke pelan. Tapi tidak cukup pelan karena Darcy,yang duduk di lantai dan bersandar di pintu masih bisa mendengar ucapan Luke.
"Just go." Ucap Darcy lagi.
"Tidak bisa." Jawab Luke mantap. "Aku tidak akan pergi darimu sebelum kau mau bertemu denganku,sebelum kau memaafkan ku." Ucapnya keras kepala.
Dan mendengar ucapan Luke itu,Darcy pun kembali terisak.
Luke,yang berdiri tepat di depan pintu, bisa mendengar isakan Darcy.
Dan hal itu membuat Luke merutuk dirinya sendiri.
Luke merasa marah pada dirinya sendiri,ketika tau Darcy menangis,dan dia lah penyebab Darcy menangis seperti ini.
Luke,merosotkan tubuhnya dan menyandarkan punggung nya di pintu kamar Darcy. Ia menekuk lututnya,dan terdiam sejenak,mendengarkan isakan Darcy yang menyayat hati Luke.
"Tolong jangan menangis,Darcy.." Ucap Luke lembut. "Melihatmu menangis membuat hatiku sakit,dan hatiku semakin sakit lagi ketika kau menangis karena perbuatan bodohku."
Ucapan Luke membuat Darcy yang ada di sisi lain pintu tertawa sinis.
"Ku kira hobby mu memang membuatku menangis." Ucapan sinis dari Darcy membuat Luke memejamkan mata dan menyesali semua kebodohan nya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Little Fairy: Wherever You Are
Fanfiction"Every night I almost call you just to say it always will be you,wherever you are,Darcy." Darcy Capella Styles,17 tahun,mahasiswi baru Harvard University. Luke Robert Horan,18 tahun,rockstar. Mereka sedang menjalani mimpi mereka masing-masing. Lal...